Ada Pasar Malam di Mabit Kelas 2

-

Sinar lampu sorot menambah terangnya suasana malam lapangan SDIT Insantama Bogor. Suasana itu telah memberikan keceriaan kepada para siswa di kegiatan pasar malam. Para siswa sangat semangat dan gembira mengunjunginya. Pasar malam digelar di acara Mabit Kelas 2 SDIT Insantama Bogor. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Mabit Kelas 2 yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Oktober 2024 di kampus SDIT Insantama Bogor. Kegiatan mabit yang merupakan kegiatan tahunan bagi setiap angkatan ini selalu menampilkan kekhasannya masing-masing.

Pasar malam menjadi salah satu ciri khas Mabit Kelas 2 dari tahun ke tahun. Pasar malam ini dilaksanakan dengan menampilkan berbagai makanan tradisional. Rebusan jagung, kacang, dan lain-lain terpajang di pasar malam. Di samping itu, teh manis hangat juga hadir menemani anak-anak saat menyantap aneka rebusan makanan traditional. Tak kalah seru juga, anak-anak dapat menikmati makanannya sambil lesehan menonton video yang telah disediakan oleh panitia.

Kegiatan pasar malam dilaksanakan selepas sholat Isya. Kegiatan yang dilaksanakan paralel dengan kegiatan bermain bola api ini memiliki daya tarik tersendiri. Dalam pelaksanaannya, peserta mabit dibagi dua kelompok besar yaitu kelompok Ikhwan dan Akhwat. Mereka bergantian terlibat dalam main bola api atau berkunjung ke pasar malam. Malam itu, kelompok akhwat diberi kesempatan mengunjungi pasar malam terlebih dahulu, sedangkan kelompok Ikhwan bermain bola api.

Tujuan diadakannya pasar malam ini adalah untuk mengenalkan makanan tradisional yang sudah jarang ditemui anak-anak, sebagaimana yang disampaikan oleh PJ acara mabit kelas 2 Bapak Yusep SB dalam wawancaranya, “Pasar malam dilaksanakan untuk mengenalkan makanan tradisional. Hal itu agar siswa terbiasa dengan makanan alami dan sehat. Sebagaimana yang kita ketahui saat ini, anak-anak terbiasa dengan makanan yang kurang toyyib karena mengandung pengawet, pemanis buatan, dan lain-lain. Meskipun upaya ini perlu proses agar anak terbiasa. Pasar malam ini diharapkan menjadi momen yang berkesan saat anak-anak mencicipi makanan tradisional.”

Kesan itu benar-benar dirasakan oleh hampir seluruh siswa. Begitu juga yang diungkapkan Zayyan kelas 2C saat diwawancara, “Pasar malamnya seru banget, makanannya enak. Ana sampai nambah makan rebus jagungnya 6 kali. Tapi masih kurang makanannya. Teh manisnya juga enak hangat apalagi minumnya habis main bola api.”

Meskipun sebenarnya makanan tersebut sudah biasa ditemui oleh anak-anak saat di rumahnya, hanya saja momen pasar malam mabit itu telah memberikan dorongan tertentu sehingga anak-anak bersemangat untuk memakan makanan tradisional. Banyak orang tua yang menyampaikan bahwa anaknya sangat terkesan dengan kegiatan pasar malam. Keseruan di pasar malam itu telah menjadi cerita tersendiri bagi siswa kelas 2.