Pesan-Pesan Menggugah Jelang Ramadan dari Yayasan Insantama Cendekia kepada Keluarga Besar Insantama

-

Pesan-Pesan Menggugah Jelang Ramadan dari Yayasan Insantama Cendekia kepada Keluarga Besar Insantama

Oleh Mila Sari

Marhaban ya Ramadan
Marhaban ya Ramadan
Marhaban ya Ramadan

Alhamdulillah Ramadan tinggal menunggu beberapa jam lagi. Banyak hal yang dilakukan, jelang Ramadan dan yang terpenting adalah menyucikan hati dan diri kita. Saling bermaaf-maafan sesama kita, agar kita lebih bersedia menyambut bulan yang suci.

Alhamdulillah di pagi itu, penuh kebahagiaan, Senin (12 April 2021) tepatnya pukul 07. 00 seluruh staf dan Yayasan Insantama Cendekia Bogor berkumpul dalam satu room zoom guna bersilah ukhuwah sebagai wujud rasa syukur dan bahagia menyambut bulan mulia.

Agenda Temu Yayasan dan Staf berjalan lancar hingga pukul 09. 40 WIB, mulai dari pembukaan hingga ditutupnya oleh Buya Muhibuddin selaku mudir ‘am dengan pembacaan do’a.

Namun, ada hal yang paling berkesan dari agenda ini, yaitu untaian pesan-pesan menggugah dari ketua yayasan yaitu ustadz Ismail Yusanto. Beliau mengajak kita semua yang hadir untuk senantiasa mensyukuri nikmat Allah Swt di tengah pandemi yang melanda negeri ini khususnya dan dunia secara keseluruhan. Beliau mengingatkan bahwa ada beberapa nikmat yang sangat berharga yang Allah Swt anugerahkan kepada kita, khususnya kita yang berada di Insantama, di antaranya sebagai berikut:

1. Nikmat kesehatan jasmani
Meski ada di antara kita yang sempat diuji oleh Allah Swt dengan sakit, tapi pada akhirnya alhamdulillah semuanya saat ini kesehatannya mulai sembuh/pulih kembali.

2. Nikmat “kesehatan” finansial
Betapa banyaknya orang-orang di luar sana yang kehilangan pekerjaan, apakah karena faktor pandemi atau memang sedikitnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Tapi di Insantama alhamdulillah kondisi finansialnya tetap bisa berjalan stabil dan normal serta tidak ada yang diberlakukan pemutusan hubungan kerja atau pengurangan ujrah (gaji/upah)

3. Nikmat menjalankan amanah
Bahwa kita masih bisa menjalankan amanah dengan baik, meski dalam menghadapi peserta didik via daring tapi proses pembelajaran tetap berlangsung sebagaimana mestinya dan anak-anak tetap mendapat hak belajarnya dengan baik. Semua ini tak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang sempurna dan seoptimal mungkin yang dilakukan antar unit yang saling terhubung. Kita mengajar seolah-olah peserta didik ada di hadapan kita, padahal tidak. Disamping juga respon orang tua yang positif, menambah kekuatan untuk mendukung program pembelajaran ini.

Maka bergembiralah menyambut Ramadan, semata-mata untuk meraih derajat takwa. Yang dengan takwa, akan menentukan posisi kita di hadapan Allah Swt dan di Yaumil akhir kelak. Karena setiap amal akan diberi balasan yang setimpal. Hal ini senada dengan hadits berikut:

Hadits ke-19 dalam Arba’in An-Nawawiyah

الحَدِيْثُ التَّاسِعَ عَشَرَ

عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً )).

Artinya: “Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).

Dalam riwayat selain riwayat Tirmidzi, “Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Allah mengenalmu di saat susah. Ketahuilah, bahwa apa saja yang luput darimu, maka tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang menimpamu, maka tidak akan pernah luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

[HR. Tirmidzi, no. 2516; Ahmad, 1:293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14:408.]

Seseorang yang dalam penjagaan Allah Swt, tentu akan mendapatkan keselamatan. Maka beramal baiklah sebanyak mungkin karena Allah Swt, sebab balasan itu sesuai dengan ragam amal. Semoga Ramadan kali ini lebih baik dari Ramadan-ramadan yang lalu.

Wallahu ‘alam bi shawab