Doakan Kami Menjadi Anak Umi dan Abi yang Sholeh, Sholihah dan Pemimpin Masa Depan yang Cakap, Amanah dan Tawadlu

-

Yuk Sekolah Di Rumah !
14 Hari Kedua Bersama Ummi dan Abi
Suplemen Pendamping

Membersamai Anandas Para Juara dan Calon Pemimpin

Hari Kelimabelas,

  1. Memahamkan Kembali bahwa doa dan cita-cita tertinggi Orangtua dan Guru adalah Anandas Menjadi Anak Sholih dan Sholihah Pemimpin Umat di Masa Depan.

Surat dari Ananda,
Doakan Kami Menjadi Anak Umi dan Abi yg Sholeh, Sholihah dan Pemimpin Masa Depan yg Cakap, Amanah dan Tawadlu

Alfi Majiidah
Alumni LKMA 2019 Sails to Egypt Next to Emirates
Siswa Kelas 12 SMAIT Insantama Bogor

“Singa jika tidak keluar dari sarangnya, ia tidak akan mendapatkan makanan. Begitu juga dengan anak panah, jika tidak meluncur dari busurnya, anak panah tersebut tidak akan mengenai sasaran.”
Imam As-Syafii

Teruntuk Ayah dan Bunda Tersayang,
Sungguh kami sengaja menciptakan jarak dengan Ayah dan Bunda bukan untuk menimbulkan kerinduan yg menyiksa, tapi kerinduan yg berujung kebanggaan. Bukankah mimpi yg besar membutuhkan pengorbanan yg besar pula? Kini mimpi kami tak sedangkal dulu. Bukan hanya mimpi yg bervisi dunia tapi juga akhirat.

Oh ya di Insantama kami diajarkan bahwa  Mimpi Besar itu  adalah Perkalian antara Keyakinan yg kokoh dan kuat dengan Ikhtiar yg keras, cerdas dan tak kenal menyerah. Team Building merapikan dan memuluskannya. Semua berlangsung dalam koridor Taqorrub ilaLlah.  Kami juga dilatih untuk membuat dan mempraktikkan roadmap-nya

Karenanya, kami akan menjadi anak panah yg meluncur dari busurnya dengan segenap keyakinan dan kecintaan kami kepada Allah Swt agar mengenai sasaran, yakni menghadiahkan surganya Allah untuk Ayah dan Bunda. Air mata kami tak jarang menetes untuk meminta kebahagiaan Ayah Bunda di sepertiga malam sujud kami. Entah bagaimana kami dapat mendeskripsikan ini dengan kata-kata. Karena kami yakin lantunan doa akan menyampaikan semua isi hati kami pada Ayah dan Bunda.

“Ya Allah, ampuni semua dosa Ibu” kata Uwais

“Bagaimana dengan dosamu?” Tanya Ibunya

“Dengan terampunkannya dosa Ibu, maka aku akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yg akan membawa aku ke surga” jawab Uwais

Layaknya Uwais, kami ingin sepertinya. Mengharap ridho Ayah dan Bunda untuk mendapatkan surga. Maafkan kami yg jauh dari kata sempurna. Maafkan kami yg belum mengerti sepenuhnya mengenai pengorbanan dan perjuangan Ayah Bunda. Maafkan kami yg belum bisa menghargai setiap tetesan air mata di tengadahan tangan Ayah dan Bunda setelah salat. Ridhoi kami untuk menggapai semua impian, menggapai ridho Allah dan mendapatkan surga untuk dihadiahkan kepada Ayah Bunda.

Terima kasih untuk semua bimbingan dan pengorbanan Ayah Bunda. Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan kebahagiaan terbaik. Semoga Allah senantiasa membersamai Ayah Bunda.

Salam kasih dan sayang dari kami

Teruntuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta,
MasyaAllah, kami terima surat dari Ustadz dan Ustadzah yg senantiasa mencintai kami karena Allah.

Alhamdulillah kami bersyukur atas segala kondisi yg Allah berikan pada kami.

Benar yg dituliskan oleh Ustadz dan Ustadzah, kami kini telah menjadi pemuda. Namun pemuda apalah kami ini jika tanpa bimbingan dari Ustadz dan Ustadzah.

Sungguh, betapa melelehnya hati kami membaca kalimat demi kalimat positif tentang harapan untuk masa depan kami. Rasanya kekuatan dalam diri ini bertambah untuk bahagiakan Ayah dan Bunda dengan kesuksesan kami. Namun, kami takkan lupa bahwa kami mempunyai orang tua kedua yakni Ustadz dan Ustadzah yg harus kami bahagiakan pula. Namun terlalu hina rasanya jika kami hadiahkan duniawi untuk Ayah, Bunda, Ustadz dan Ustadzah, karena nasihat dari kalian semua itu tak ada bandingannya dengan seisi dunia sekalipun. Maka, setelah membaca surat ini, kami semakin greget, semakin semangat, ingin menjadi hamba Allah yg terbaik, anak salih dan saliha, serta siswa yg taat pada ustadz dan ustadzah. Kami ingin surga dan menghadiahkan surga pada kalian yg selalu menuntun kami menuju surga firdaus.

Doakan agar kami istiqomah dalam kebaikan, ingatkan kami dalam kesabaran, dan bantu kami agar dapat menghadiahkan surga firdaus kepada ustadz dan ustadzah.

Doakan kami agar kami bisa terus memegang komitmen dan konsisten menjalankan mimpi besar kami semua. Kami sadar umat menanti kami. Saat LKMA kemarin, semua tempat yg kami kunjungi mendoakan kami semua. Mereka semua sepakat menyebut kami sebagai masa depan bagi negeri ini. Bagi umat ini. Allahu Akbar!!!

Ustadz dan Ustadzah..
Sebelumnya kami memohon maaf atas segala perbuatan kami yg  menguji kesabaran Ustadz dan Ustadzah tersebab kenakalan kami.

Terima kasih atas segala kerelaan membagi waktu untuk keluarga ustadz ustadzah dan untuk kami, terkadang kami lupa akan itu sehingga banyak mengabaikan waktu bersama ustadz ustadzah.

Sekarang kami merasakan betapa kami butuh ustadz dan ustadzah. Belum genap satu bulan, kami sudah resah mengenyam ilmu tanpa guru. Terima kasih atas doa dan harapan ustadz dan ustadzah. InsyaAllah kami akan wujudkan sejuta harapan dari ustadz dan ustadzah, doakan kami selalu.

Kami mencintai kalian karena Allah.

 

Pesan Cinta dari Allah Swt :

  1. Kita mesti paham bagaimana sikap dan respon timbal balik dari Anandas agar pendidikan di sekolah dan di rumah bisa serasi sejalan.