Bukan Berteman tapi Mesra tapi Ukhuwwah until Jannah, You Know-lah!
Penulis: Sonny Lazuardi
Godaan berteman tapi mesra kerap menyelimuti gejolak para muda yang akan menuai bencana jika tidak lagi perpegang pada Islam. Inilah yang mendasari diadakannya talkshow BK bersama Ustadz Iwan Januar. Talkshow di hadapan seluruh siswa SMAIT Insantama pada Rabu, 26/01/2022 ini dipandu dengan asyik oleh pak Indra Rukmana. Begitupun Daffa Shabran (XI-1) dan Fathur Rahman (XI-3) tampil apik sebagai duo MC.
Acara ini sejatinya mengingatkan siswa-siswa SMAIT Insantama untuk berhati-hati bergaul dengan lawan jenis. Di usia remaja, saat berubah menjadi baligh, naluri dengan lawan jenis atau gharizah al-nau’ seringkali meningkat. Ditambah lagi adanya tontonan, bacaan, lagu lewat berbagai salurann sosial media pasti mempengaruhi jiwa mereka.
Pada dasarnya manusia membutuhkan teman dalam kehidupannya. Karenanya, manusia sering disebut sebagai mahluk sosial. Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’at surat Al Hujurat: 13 yang dibacakan oleh ananda M. Nabil Ashari (X-2) dalam pembukaan talkshow.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Ustadz Iwan Januar dengan gamblang menjelaskan bahwa teman yang baik adalah yang selalu mengajak ketaatan kepada Allah Swt, membantu kesulitan, mengingatkan bila lupa atau salah dan tidak terjebak oleh hawa nafsu yang menjadi ‘toxic’ pertemanan.
Remaja yang yang baik selalu takut kepada Allah, menjaga kehormatan pada lawan jenisnya, khususnya remaja putri. Laki-laki harus menjaga diri dan kehormatan perempuan harus dijaga. Hilang kehormatan pasti berpengaruh di masa depan. Karenanya, laki-laki yang sholeh akan mencari wanita yang sholihah yang mampu menjaga kehormatannya.
Beliau juga menjelaskan bahwa Islam tidak melarang berteman dengan siapapun, namun perlu selektif dalam memilih teman. Teman yang salah dapat menularkan energi negatif yang dapat merusak potensi temannya. Pergaulan dengan orang tak berakhlak akan menjadi lingkaran kehidupan negatif. Beliau menambahkan bahwa kerusakan terbesar bagi umat manusia setelah syirik adalah perzinahan. Rasulullah SAW pernah menasehati sahabatnya agar tidak berzina.
Ustadz Iwan Januar di sela-sela pembicaraannya mengatakan, bahwa benefit pertemanan yang sehat adalah 66% lebih kecil resikonya mengalami masalah sosial dan kesehatan mental, 65% lebh rendah resikonya terlibat narkoba, 54% lebih rendah terlibat seks bebas dan tertular penyakit kelamin dan 51% lebih rendah beresiko menglami kekerasan.
Di akhir talkshow, Ustadz Iwan Januar memberikan tips bahwa cara bahagia adalah berjalan dengan lurus, mencari pertemanan yang baik yang diridhoi Allah. Orang-orang yang baik akan memberi kebahagiaan pada sahabatnya. Karenanya, bersahabatlah dengan orang-orang baik yang mampu menghantarkan ke surga Allah SWT.
Acara yang berlangsung tertib ini ditutup dengan doa oleh Farhan Ubaidillah (XII-1).