Yuk Sekolah Di Rumah !
14 Hari Kedua Bersama Ummi dan Abi
Suplemen Pendamping
Membersamai Anandas Para Juara dan Calon Pemimpin
Hari Kedua puluh tujuh,
(Alhamdulillah Ramadhan 3 Cm lagi…)
- Memahamkan Kembali bahwa doa dan cita-cita tertinggi Orangtua dan Guru serta harapan Umat adalah Anandas Menjadi Anak Sholih dan Sholihah Pemimpin Umat di Masa Depan.
Surat dari Orangtua Alumni
Anak-anakku, Ayo Manfaatkan Waktu Menjadi Sebaik-baik Manusia yg Bermanfaat
Prof. DR. Rosdaneli Hasibuan, MT
Orang Tua Alumni
Sekolah Ini, Metode Pembelajarannya Konstruktif
Saya mulai saja dari pengalaman mencari SMA untuk puteri kami yg masih duduk di bangku SMP di tahun 2013. Awalnya anak kami menunjukkan laman web sekolah di Bogor dengan nama Insantama, kami penasaran mengapa dan kenapa sekolah ini dipilih putri kami? Ternyata dia mendengar berita tentang sekolah tersebut dari guru lesnya. Akhirnya anak kami pun diterima di SMAIT Insantama. Kami mengikuti perkembangan dan perubahan yg signifikan terjadi pada puteri kami setelah menjadi siswa di Insantama.
Saat mengunjungi puteri kami di asrama, kami selalu menanyakan bagaimana metode pembelajaran yg digunakan di sekolah. Puteri kami bercerita dengan bangga dan senang atas sekolah yg dipilihnya, walau terkadang mengeluhkan susahnya mengikuti pelajaran yg terkadang melemahkan semangat belajarnya, namun dengan motivasi dan kasih sayang yg diberikan oleh para guru menaikkan semangat belajarnya. Kami berkesimpulan bahwa anak kami merasa nyaman berada di sekolah Insantama.
Saya penasaran dan mencari tahu bagaimana sekolah dapat mengubah pribadi siswanya menjadi baik dan terus berkembang semakin baik. Kami bersyukur terjadi perubahan yg signifikan ke arah yg lebih baik dari puteri kami. Penasaran dengan metode yg digunakan dalam pembinaan siswa saya gali dan gali apa saja yg dilakukan di Sekolah. Metode apa yg digunakan oleh para pendidik di SMAIT Insantama, maka saya coba membandingkan dengan metode-metode pembinaan yg saya dapatkan dari pengalaman-pengalaman teman-teman saya yg menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah lain dengan yg dilakukan di SMAIT Insantama.
Saya dan teman-teman mendiskusikan metode-metode pembelajaran, akhirnya saya berkesimpulan metode yg digunakan di SMAIT Insantama adalah metode pembelajaran konstruktif yg bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yg dipelajari, dimana pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yg sudah ada, selanjutnya pelajar membina sendiri pengetahuan mereka. Unsur terpenting metode pembelajaran konstruktif adalah seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yg sudah ada. Apa yg dilakukan oleh pengelola atau para guru untuk menarik minat pelajar, saya gali dari cerita siswa-siswi Insantama mengenai bahan pengajaran baik di dalam kelas maupun di lapangan seperti kegiatan-kegiatan LDK, LKMM dan LKMA yg disediakan selalu mempunyai keterkaitan dengan pengalaman siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan baik jika mereka mampu mengaktifkan konstruksi pemahaman mereka sendiri.
Dalam proses pembelajaran para siswa didorong untuk menggali dan menemukan pemecahan masalah mereka sendiri serta mencoba untuk merumuskan gagasan-gagasan dan hipotesis. Siswa diberikan peluang dan kesempatan yg luas untuk membangun pengetahuan mereka dengan menerjunkan siswa ke lapangan seperti pada LDK2 dilakukan pembinaan mental dan fisik sehingga mereka menjadi siswa yg bermental tangguh dan memiliki fisik yg sehat, dilanjutkan dengan kegiatan LKMM yg dapat memenej dirinya, kelompoknya dan lingkungannya.
Yg membuat saya kagum, Masya Allah, siswa dapat menganalisis menggunakan analisis SWOT di sebuah desa miskin di pedalaman Garut, Jawa Barat. Saya sebagai seorang Dosen saja baru dapat analisis SWOT setelah saya menjadi Dosen di sebuah Perguruan Tinggi.
Masya Allah, yg paling membuat saya kagum saat siswa mempersiapkan kegiatan LKMA. Saya terharu dan bangga mendengar pengalaman-pengalaman anandas mencari dana yg tidak sedikit untuk keberangkatan mereka. Semua yg dilakukan seluruh siswa tidak lepas dari pembinaan dari pengelola, guru, termasuk juga alumni yg selalu mendapat peran dalam pembinaan fisik, mental, dan akhlak siswa. Khususnya apresiasi kepada para Pembina/Guru Pendamping yg selalu bersemangat dan kreatif membimbing dan mendampingi para siswa di lapangan. Semua pembelajaran meliputi dua aspek yakni aspek ilmu keagamaan dan aspek ilmu pengetahuan yg kedua aspek tersebut disampaikan secara terpadu, sehingga kami yakin Insya Allah siswa yg menjadi alumni SMAIT Insantama akan menjadi seorang pemimpin yg bertaqwa, berintegritas, memiliki wawasan yg luas serta memiliki kemampuan kepemimpinan yg mumpuni serta senantiasa menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari berlandaskan Al-Quran dan Assunnah.
Saya pun berkesimpulan SMAIT Insantama adalah sekolah yg tepat bagi anak-anak saya, ponakan dan anak-anak tetangga dan anak-anak teman-teman saya, sehingga pada tahun-tahun berikutnya saya mendaftarkan anak saya dan anak-anak tetangga dan tahun berikutnya pula saya mendaftarkan keponakan saya untuk menimba ilmu di SMAIT Insantama agar anak-anak ini kelak menjadi manusia yg siap menjadi kader-kader bangsa yg siap menghadapi berbagai tantangan zaman baik di tingkat lokal, nasional maupun global dan dengan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai seorang muslim yg intelektual sekaligus profesional.
Anak-anak saya sendiri sekarang berkuliah di IPB, sesuai dengan Mimpi Besarnya. Alhamdulillah wa syukurillah.
Atas dedikasi dan jerih payah para pengelola, dan para guru SMAIT Insantama yg telah mendidik anak-anak dengan tekun, ikhlas dan penuh kasih sayang, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih sayg, rezeki lahir batin, ridho dan berkah-Nya kepada mereka semua. Aamiin Allahumma aamiin.
============
Tulisan di atas Ibu buat 4 tahun lalu (tahun 2016). Sekarang, apa yg Ibu tulis itu masih menempel kuat dalam ingatan. Meski bukan lagi menjadi Orangtua siswa karena sudah lulus, namun izinkan Ibu untuk menulis khusus untuk anandas semua berpijak dari apa yg sudah diterima saat kedua anak Ibu bersekolah di sini.
Sebaik-baik Manusia adalah Yg Bermanfaat Bagi Makhluk Lainnya
Oke, kita mulai dengan hadis Rasulullah SAW “Sebaik-baik Manusia adalah yg paling bermanfaat bagi orang lain”. Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam selalu berbuat baik kepada orang lain dan makhluk lainnya yg ada di muka bumi ini. Eksistensi manusia ditentukan oleh kebermanfaatannya bagi makhluk lain. Apakah dia berguna atau malah berbahaya atau bahkan menjadi parasit bagi makhluk lain.
Manfaat dalam hadis di atas bukan saja manfaat materi berupa harta atau kekayaan dengan jumlah tertentu kepada orang lain. Namun ada perbuatan yg bermanfaat dan dapat dilakukan siapa saja apalagi dilakukan anandas pada saat belajar di rumah bersama Abi dan Umi.
Selama ini kegiatan-kegiatan bermanfaat telah dilaksanakan di sekolah bersama bapak dan ibu guru serta teman-teman sekolah. Sekarang di saat pandemi Covid19 anandas diminta tetap tinggal di rumah, belajar di rumah secara online tidak bertemu langsung dengan bapak dan ibu guru serta teman-teman. Rindu berat pastinya, kangen berjumpa bapak dan ibu guru serta teman-teman. Tidak ada cara lain untuk mengobatinya, kecuali dengan memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya hingga saatnya nanti kembali sekolah. Insya Allah.
Di rumah saja dengan waktu 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu bahkan kabarnya kita akan di rumah saja sampai akhir bulan Mei 2020 mendatang. Waktu yg cukup lama. Tapi gak ada masalah. Dengan ilmu yg sudah didapatkan, Ibu yakin kalian akan sangat bisa untuk menebar manfaat di keluarga dan lingkungan sekitar.
Ibu ingin mengajak kalian melakukan sesuatu yg bermanfaat dan sangat diharapkan makhluk yg ada di muka bumi, baik bagi manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan peliharaan apatah lagi hewan yg berkeliaran di sekitar rumah kita. Waktu di rumah saja selama 1 x 24 jam x 7 hari bahkan sampai 60 hari ke depan, alangkah sia-sia hidup kita kalau hanya berdiam di kamar tanpa melakukan hal-hal yg bermanfaat bagi makhluk lain. Pastinya yg begini bukan tipe anak Insantama.
Ingatlah selalu Allah swt berfirman dalam QS. Al-Isra ayat (7) yg artinya, ”Jika kalian berbuat baik sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.”
Sesuai background keahlian, Ibu ingin berbagi pengalaman mungkin juga ilmu bermanfaat selama bekerja dari rumah (WFH). Anandas tahu pada saat pandemi COVID-19 merebak, harga masker, hand soap, hand sanitizer menjadi mahal dan langka di pasaran. Harga yg sangat tinggi membuat masyarakat tidak dapat membelinya bahkan bahan-bahan tersebut hilang dari pasar. Ini memang penyakit bisnis yg selalu muncul di alam sekulerisme. Muncul dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, tak peduli itu musibah, wabah atau bencana. Yang penting untung, tak peduli halal atau haram. Kalian pasti paham bahwa itu bertentangan dengan Islam!
Nah, karena keprihatinan tersebut, Ibu berinisiatif membuat masker, hand soap dan hand sanitizer untuk diberikan kepada masyarakat. Produk tersebut didistribusikan ke tetangga, ke masjid-masjid, puskesmas, dan ke pasar di lingkungan perumahan. Di sini, masih banyak masyarakat yg melaksanakan sholat berjamaah di Masjid namun belum tersedia fasilitas pencuci tangan, sehingga perlu disediakan tempat pencuci tangan dan sabun pencuci tangan. Setiap orang yg akan sholat di masjid tersebut dapat melakukan protokol pencucian tangan menggunakan hand soap untuk menghilangkan kuman yg menempel di tangan sebelum masuk ke Masjid. Bagi masyarakat yg tetap berbelanja untuk keperluan dapur di pasar dapat melakukan pencucian tangan sebelum masuk dan keluar dari pasar. Tetangga yg tidak bisa membeli masker, hand soap dan sanitizer dapat memilikinya. Alhamdulillah.
Hand soap dan hand sanitizer jika kita produksi sendiri sangat mudah dan murah dalam jumlah banyak sehingga selain untuk kita gunakan sendiri dapat juga untuk berbagi kepada jiran tetangga yg membutuhkan. Insya Allah anandas bersama abi dan umi bisa melakukannya di rumah masing-masing dan berbagi pada tetangga di sekitar rumah Kalian ya. Jika Kalian ingin bertanya dan serius memproduksinya boleh menghubungi Ibu, nanti kita bisa belajar menggunakan zoom meeting. Mudah kok dan Ibu sangat bahagia bisa berbagi dengan kalian.
Selain itu, anandas secara kreatif juga bisa membuat himbauan-himbauan di media sosial ataupun di sekitar rumah untuk mengajak orang memperdulikan orang lain dengan mengingatkan mereka agar menggunakan masker jika keluar rumah dan memberikan masker-masker kain yg kita jahit sendiri kepada tetangga, pengendara Ojol (ojek online) dan siapa saja yg membutuhkan.
Ada lagi yg bisa kita lakukan? Ada! Mari perhatikan hewan dan tumbuhan di sekitar kita.
Dampak dari pandemi Covid19 semua jalanan sepi, pusat jajanan tutup, bahkan warteg juga tutup. Kita setuju dengan penutupan kegiatan tersebut untuk menjaga agar tidak terjadi kerumunan orang (social distancing), tapi yg perlu perhatian adalah kucing-kucing jalanan yg selama ini mendapatkan sumber makanan dari warung-warung nasi tersebut. Mari anandas, kita perhatikan kucing-kucing jalanan yg berkeliaran mencari makanan namun sumber makanan mereka tidak ada. Bahagia sekali melihat mereka bisa makan bersama, mendapat rezeki melalui tangan anandas. Selamat menikmati mentari pagi dan dikelilingi kucing-kucing yg mengucapkan terimakasih kepada anandas yg sedang ‘sekolah alam’ di lingkungan rumah. Alhamdulillah.
Begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Selama bekerja di rumah saja (WFH) Ibu baru menyadari ada makhluk lain yg kurang diperhatikan, yaitu tanaman hias di pekarangan rumah. Saat menggemburkan tanah didapati tanahnya keras sekali, ternyata tanaman hias maupun tanaman lainnya jika diberikan pupuk kimia maka tanah menjadi keras sehingga susah digemburkan. Ibu teringat dengan satu tulisan mengenai Eco Enzim yg dapat digunakan sebagai nutrisi bagi tumbuh-tumbuhan. Apa itu eco enzim? Eco enzim ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yg aktif pada riset mengenai enzim selama lebih kurang 30 tahun. Gagasan ini adalah mengolah enzim dari sampah organik/sampah dapur yg biasanya dibuang ke dalam tong sampah. Eco enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi yg kuat. Eco enzim bisa menjadi cairan multi guna dan dapat diaplikasikan untuk rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Gagasan memanfaatkan sampah organik rumah tangga adalah salah satu cara manajemen sampah memanfaatkan sisa-sisa olahan dapur menjadi pupuk alami sekaligus pestisida yg efektif.
Ayo anandas, ini ide yg sederhana dan dapat dilakukan siapa saja membuat pupuk alami sekaligus pestisida bagi tanaman di pekarangan rumah.
Cara pembuatan eco enzim juga sangat sederhana yaitu: kumpulkan sisa-sisa sayuran dan kulit buah-buahan dari dapur kita lalu dibersihkan. Perbandingan air : gula : kulit buah atau sayuran 10 : 1 :3. Misalnya air sebanyak 10 liter masukkan ke dalam wadah lalu masukkan molase atau gula merah sebanyak 1 kg aduk sampai larut kemudian masukkan sisa sayuran dan buah-buahan yg sudah dibersihkan sebanyak 3 kg lalu tutup wadahnya biarkan selama lebih kurang 3 bulan. Setelah 3 bulan dapat dipanen dan digunakan untuk pupuk tanaman. Aplikasi eco encim : campurkan 30 ml Eco enzim ke dalam 2 liter air, masukkan ke dalam botol lalu semprot ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke tanamanmu. Eco Enzim berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, dan meningkatkan kualitas tanaman yg kamu tanam.
Ibu sudah mencobanya pada tanaman cabe dan terong biru dan hasilnya Masya Allah tanaman yg diberi eco ezim dalam hitungan minggu sudah menampakkan pertumbuhan yg luar biasa, daunnya tumbuh melebar, bunga bakalan putik sudah tampak. Insya Allah beberapa minggu lagi kami akan panen sayuran di halaman rumah.
Ayo anandas, kita tingkatkan kesadaran kita kepada makhluk lain selain bermanfaat bagi kita dan keluarga juga bermanfaat bagi makhluk lain, selain itu anandas juga ikut serta melestarikan lingkungan sekitar.
Ternyata ada cukup banyak aktivitas yg kita bisa lakukan dari rumah. Semuanya bisa bermanfaat buat kita sendiri, masyarakat bahkan hewan dan tumbuhan. Kebaikan kalian sebagai calon pemimpin sejati di masa depan semakin menguat dengan belajar di rumah.
Salam penuh semangat dari Ibu.
Prof. DR. Rosdaneli Hasibuan, MT
Pengelola Prodi S2/S3 Teknik Kimia FT USU Medan,
Wakil Direktur LPPOM MUI Sumatera Utara,
Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sumatera Utara dan
Anggota Dewan Pakar KAHMI Nasional;
Orang tua dari :
Zauza Hawa Zahara (alumni LKMA 2015 Swings to Japan, sekarang kuliah di IPB),
Muhammad Afdhalul Ikhsan (alumni LKMA 2017 Exploring Turkiye, sekarang kuliah di IPB)
Pesan Cinta dari Allah Swt :
- Kita mesti paham bagaimana sikap dan respon timbal balik dari Anandas agar pendidikan di sekolah dan di rumah bisa serasi sejalan satu frekuensi.
- Anandas mesti paham bahwa mereka benar-benar sangat diharapkan oleh umat.