Untuk mengetahui gambaran yang sebenarnya serta kiat bertahan hidup di perguruan tinggi, seluruh pelajar Kelas XII SMAIT Insantama mengikuti kegiatan Alumni Back to School (ABC), Sabtu-Ahad (30-31 Januari).
Acara yang dipandu langsung Ikatan Alumni Insantama (Ikatama) sengaja diagendakan sebagai bentuk kepedulian alumni kepada adik-adik kelasnya yang sebentar lagi akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang tentunya berbeda dengan dunia sekolah.
ABC itu penting jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan adik-adik kelas untuk mendapatkan gambaran lingkungan dan situasi perguruan tinggi selepas lulus dari lingkungan pendidikan Insantama sehingga mereka tidak kaget dan memberi gambaran bagaimana adik-adik bisa survive. “Bahkan, bisa tetap eksis dengan tetap membawa hasil pendidikan Insantama, khususnya nilai-nilai Islam,” tutur Muhammad Siddiq yang saat ini mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor jurusan Manajemen Sumber Daya Lahan, Selasa (16/02).
Acara ini dimulai pukul 20.00 WIB di aula SDIT Insantama, dipandu satu moderator dan empat pembicara dari universitas yang berbeda, yaitu Imad dari Unsoed, Nasrul dari UIN Yogyakarta, Addin dari IPB, dan Seka dari UMY.
Dalam acara tersebut, Imad mempresentasikan gambaran prestasi pada saat kuliah, bagaimana cara mengeksplorasi diri sehingga dapat berprestasi dalam bidang akademik dan bidang lainnya.
Sementara itu, Nasrul menjelaskan mengenai gambaran dakwah saat kuliah yang tantangannya jauh lebih besar jika dibandingkan SMA.
Lain halnya dengan Addin. Ia menjelaskan pentingnya berorganisasi di perguruan tinggi, karena tanpa organisasi potensi diri yang dimiliki tidak akan berkembang, serta menghambat terjalinnya sosialisasi yang baik dengan orang lain. Bahkan terkungkung dengan akademik semata, akhirnya menjadi golongan mahasiswa yang study oriented (SO).
Terakhir, Seka menjelaskan bahwa dengan aktivitas yang beragam termasuk dakwah tetap dapat meraih nilai yang memuaskan. Itu artinya, dakwah bukanlah penghalang seseorang berprestasi.
Pada hari Ahadnya, setelah selesai melaksanakan shalat shubuh, siswa-siswi kelas 12 melakukan kegiatan FGD bersama alumni. Isi dari FGD tersebut tidak jauh berbeda degan acara di awal, hanya saja dalam sesi ini, mereka bisa lebih leluasa untuk bertanya soal jurusan, gambaran kuliah serta tantangan dakwah setiap alumni. Tiba di sesi acara sharing khusus bersama alumni. Di sesi ini seluruh alumni memperkenalkan diri, prodi, dan PT tempat mereka mengenyam pendidikan.
Seluruh pelajar tampak antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Mayoritas pertanyaan mereka seputar bagaimana mendapatkan IPK tinggi; apa saja yang dipelajari jika memasuki jurusan tertentu; apa yang harus mereka persiapkan jika ingin memasuki jurusan tertentu; bagaimana gambaran dakwah di kampus; apa saja tantangan dakwah di setiap prodi dan bagaimana cara mengatasinya, juga bagaimana mengatur waktu antara dakwah dan kampus.[]