Yuk Sekolah Di Rumah !
14 Hari Ke-5 Bersama Ummi dan Abi
Suplemen Pendamping
Membersamai Anandas Para Juara dan Calon Pemimpin
Hari Ke-62 BDR,
Hari ke-23 Ramadhan Mubarak,
Ayo, Jadikan Ramadhan Ini Ramadhan Terbaik Kita …
- Memahamkan Kembali bahwa doa dan cita-cita tertinggi Orangtua dan Guru serta harapan Umat adalah Anandas Menjadi Anak Sholih dan Sholihah Pemimpin Umat di Masa Depan.
Surat Dari Ibunda, Ayahanda dan Ananda,
Insantama Itu Kumplit!
Ahmad Jamhuri dan Eko Puji Astuti * & Muhamad Faishal Apriza **
*Ayahanda dan Ibunda Muhamad Faishal Apriza (Kelas 12 yg baru lulus kemarin)
**Alumni LKMA 2019 Sails to Egypt next to Emirates, Konsultan Muda Pembangunan Desa Di Cigalontang, Tasikmalaya (2018)
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Alhamdulillah tsumma alhamdulillah, tak terasa seragam putih abu dan batik Insantama sudah terlepas dari badan. Sedih memang ketika mendengar pengumuman kelulusan. Berat rasanya meninggalkan sekolah, namun apa daya itu semua memang alur kehidupan. Hadapi atau Hindari? Hadapi!
Semua bekal dan ransum, yg telah disiapkan oleh Insantama dari leadership lifeskill, hingga Tsaqafah Islam sudah tertanam dalam diri. Insya Allah siap bertebaran di muka bumi ini !!!
Memang, jika diingat-ingat bekal dan ransum racikan Insantama tak senikmat yg dibayangkan. Memang sedap jika dilihat dari luar, namun jika dicicipi belum tentu ada yg kuat. Ini ibarat calon anggota TNI wajib menikmati yg namanya nasi komando! Di Insantama, kami sebagai calon pemimpin sudah disiapkan ransum yg sedemikian rupa agar siap menjadi pemimpin di masa depan nanti! Allahu Akbar!!!
Komposisi ransum yg diracik ini berupa ilmu pengetahuan dasar serta leadership life skill berbasis Islam yg telah tercantum di dalamnya ditambah Tsaqafah Islam sebagai menu utamanya, membuat kami semakin siap untuk menghadapi ujian demi ujian kehidupan di masa nanti.
Dan alhamdulillah, tak terasa waktu pun berlalu, racikan-racikan yg diberikan kepada kami satu per satu mulai terbiasa di badan kami hingga pada masanya kami dinyatakan lulus sebagai pemimpin masa depan. Sungguh tak tahu apa yg harus kami ucapkan, untuk membalas jasa-jasa dan resep racikan ransum yg telah diberikan Insantama. Semoga bekal dan ransum ini menjadi alat dan bahan bagi kami untuk melakukan problem solving dalam menghadapi dan menyelesaikan problematika umat di masa depan nanti. Pokoknya the best lah!!
Racikan pendidikan yg sedemikian rupa di Insantama itu istimewa. Di dalamnya juga terselip humor, canda segar dan ramahnya guru-guru dan staff yg membuat kami senang dan tertawa bersama. Selain itu, di boarding, saya mendapat amanah sebagai pemain salah satu alat musik islami yaitu marawis. Kami sering sekali diundang untuk memainkan syair yg sesuai dengan temanya, untuk mengisi hiburan di acara pernikahan dan forum-forum sebangsanya. Hal ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mengenal dunia luar. Karena sebagai siswa boarding, kami hanya diizinkan keluar pada hari ahad. Asiknya lagi,
sehabis acara, tak jarang juga kami mendapat upah hasil menabuh alat musik tersebut, dan kami jadikan upah tersebut untuk melepas lelah kami, yaitu dengan makan bersama. Hehehehe.
Teringat juga salah satu pengalaman di dalam proses pendidikan yaitu menjadi seorang infokom di setiap kegiatan kesiswaan dan OSIS. Kenapa menyebutkan infokom, sebab ini menjadi salah satu pengalaman terbaik yg pernah saya dapatkan. Di sini kita diuji kesabarannya menghadapi client. Client? Ya, saat fundrasing LKMA, kami terlibat proyek membuat film profil di beberapa perusahaan. Masya Allah kualitas film buatan kami diacungi jempol lho! Nah ternyata, yg juga mengesankan adalah kami pun memiliki client dari sekolah alias dari Pak Kar. Dimana mengesankannya? Karena semua proyek film yg diberikan kepada kami itu wajib kami selesaikan dalam kurun waktu satu hari! Ya hanya 1 hari. Kalimat ordernya adalah “Jam 10 malam harus selesai!” Itu adalah kalimat yg selalu terngiang di telinga kami. Dan itu artinya memfilmkan kegiatannya pada siang hari dan malam tepat pukul 22.00 sudah harus selesai! Artinya lagi, kami hanya punya waktu rata-rata membuat film yg diminta hanya 4 jam saja. Allahu Akbar!!!
Setelahnya, ternyata kata-kata magis itu sangat berperan bagi kami dalam kesiswaan yg paling puncak dan spesial, ya apalagi kalau bukan penyelanggaraan LKMA di luar negeri. Mesir dan UEA adalah destinisi kami. Kami melakukan beragam latihan kepemimpinan, manajemen dan sekaligus studi komparasi di sana. Nah, untuk membuktikan kepada khalayak dan stakeholder LKMA bahwa kami pernah melakukan itu semua, dibutuhkanlah sejumlah dokumentasi. Ada dalam bentuk buku laporan, reportase harian hingga laporan berupa video kegiatan, summary day namanya. Setiap hari tim infokom harus bekerja keras untuk mendokumentasikan, jangan sampai ada momen yg terlewat dan tak lupa untuk mengeditnya.
Nah kata-kata magis itu berubah jadi “subuh, harus sudah tayang!” ditambah lagi dengan kalimat khas, “Hadapi atau Hindari? Hadapi !!! Masya Allah. Kalimat ini yg selalu memotivasi kami untuk tidak bisa tidur nyenyak semalaman karena berusaha untuk menggapai kalimat itu. Itu semua kami lakukan dengan setulus hati, sabar dan penuh dengan pengertian atas kondisi yg sedang dialami. Maklum namanya juga sedang dibina, tentu di suatu saat nanti akan menghasilkan hal yg memuaskan. Ini semua terus membuat kami cepat tanggap dalam mengatasi suatu tantangan, dan inilah yg disebut “speed n’ responsive“. Allahu Akbar !!!
Banyak banget pengalaman-pengalaman yg berkesan, saking banyaknya, kami pun sampai bingung menuliskannya. Kenapa? karena semua proses pendidikan yg kami alami semuanya dalam rangka menghasilkan pemuda-pemuda pemimpin masa depan yg akan berjuang untuk mengatasi dan memberikan solusi problematika kehidupan sekarang. Selalu ingat kalimat Insantama bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati proses, maka nikmati saja prosesnya! Insya Allah ada kebaikan yg hadir pada diri kita semua. Nah, bayangkanlah itu semua diracik diblender jadi satu sehingga keluarlah hasil cetakannya menjadi Pemimpin Sejati masa depan, Pemimpin yg berkepribadian Islam yg terpercaya, bertsaqofah Islam yg mumpuni serta menguasai ilmu kehidupan memadai. Pemimpin Transformasional yg menjadikan Islam sebagai penggerak kebangkitan umat ini. Masya Allah! Tapi kami tetap diwanti-wanti agar selalu tawadlu dengan semua yg sudah kami miliki ini. Insya Allah.
====
Kami orang tua dari ananda Muhamad Faishal Apriza, mohon izin melanjutkan tulisan di atas.
Enam tahun beranjak sudah putra kami dititipkan di Insantama. Berat rasanya di hati namun ini semua demi mencapai ridho Allah dan juga untuk dirinya sendiri. Ya demi menggapai masa depannya nanti.
Memang, sebelum masuk SMAIT Insantama, ananda sudah mengenyam pendidikan SMPIT di Insantama sebelumnya. Namun menurut kami, kurang lengkap rasanya jika ananda tidak melanjutkan pendidikan SMA di SMAIT Insantama, karena disitulah ananda akan melewati masa remaja yg sebenarnya. Namun kembali lagi itu semua adalah pilihan ananda.
Ketika masa pendaftaran SMA, ananda berdiskusi dengan kami tentang sekolah yg akan ananda pilih, kami menyarankan agar sistem pesantren, karena lebih terjaga dibandingkan sekolah negeri atau swasta non muqim. Namun ternyata, alhamdulillah ananda menanyakan bagaimana jika ananda melanjutkan di Insantama, karena memang itu pilihan mantap dari ananda, maka tanpa pikir panjang, kami pun menyetujuinya. Alhamdulillah ya Allah!
Tak terasa waktu pun berlalu, akhirnya seragam putih abu yg ananda kenakan selama 3 tahun akhirnya terlepas. Tak terasa pula Ananda akan mulai memasuki dunia perkuliahan. Dunia yg berbeda dengan sebelumnya. Sistemnya tentu tidak akan lagi sama. Materi keislamannya tentu tak akan sedalam dan sesistematis di Insantama. Dosennya pastinya akan jauh berbeda dengan guru-gurunya. Sistem belajarnya, lingkungannya, dan semuanya… Namun kami tidak khawatir akan itu semua. Mengapa? Karena semua berkat Insantama bi idznillah wa bi nashrillah. Karena sekolah ini yg mampu mendidik ananda dengan setulus hati. Bahkan urusan masalah bisnis pun lewat ajang fundraising kegiatan kesiswaannya, anandas diajarkan berdagang, menjual jasa, branding dll. Bahkan sampai bisnis kelas tinggi yaitu dengan lobbyying pun diajarkan. Semua selalu disajikan dalam konteks akad muamalah dalam Islam. Ini jugalah yg membantu mematangkan kedewasaan anandas dalam jatidiri keislamannya.
Semoga, dengan bekal penuh yg telah disiapkan Insantama, anandaa semakin mapan dan tangguh menghadapi situasi dan kondisi di dunia perkuliahan dan bahkan seterusnya. Di dunia anandas bermanfaat bagi kemuliaan umat, di akhirat anandas membawa kami semua orangtuanya untuk berkumpul kembali di surga FirdausNya Allah swt. Aamiin allahumma aamiin.
Keluarga besar Insantama, ayo maksimalkan program Belajar Di Rumah untuk terus mengikatkan kita semua dalam Islam yg kaaffah yg dengannya dunia akan lebih baik dan keberkahan akan Allah turunkan dari langit dan bumi. Insya Allah.
Pesan Cinta dari Allah Swt :
- Kita mesti paham bagaimana sikap dan respon timbal balik dari Anandas agar pendidikan di sekolah dan di rumah bisa serasi sejalan satu frekuensi.
- Anandas mesti paham bahwa mereka benar-benar sangat diharapkan oleh umat.