Napak Tilas LKMA

-

Yuk Sekolah Di Rumah !
14 Hari Ke-4 Bersama Ummi dan Abi
Suplemen Pendamping

Membersamai Anandas Para Juara dan Calon Pemimpin

Hari Ke-46,

Ayo, Jadikan Ramadhan Ini Ramadhan Terbaik Kita …

  1. Memahamkan Kembali bahwa doa dan cita-cita tertinggi Orangtua dan Guru serta harapan Umat adalah Anandas Menjadi Anak Sholih dan Sholihah Pemimpin Umat di Masa Depan.

 

Surat Dari Bapak,
Napak Tilas LKMA,
Menginisiasi LKMA Pertama (2012) : Malaysia Kami Datang!-
Seperti Itulah Proses Yg Kalian Jalani, Selalu Mendekat Pada Umat

Pak Kar

Insantama, 2012.

Insya Allah, dengan izin Allah Swt, delegasi SMAIT Insantama Bogor yg terdiri dari 45 siswa kelas XII didampingi 6 guru pendamping dan 2 perwakilan orangtua siswa akan berangkat ke negeri jiran Malaysia dalam rangka melaksanakan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA). Latihan ini bertajuk ‘Studi Kepemimpinan dan Manajemen ke Malaysia’ yg dilaksanakan pada 25 November hingga 1 Desember 2012.

Bermula dari Konsep Pembinaan yg Penuh Kesungguhan
Lahirnya ide kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA)  ‘Studi Kepemimpinan dan Manajemen Ke Malaysia’  25 November – 1 Desember 2012  sesungguhnya  bermula dari konsep  pembinaan kepemimpinan yg diselenggarakan di SMAIT Insantama Bogor.  Meski terbilang sekolah yg sederhana, namun keyakinan untuk dapat melahirkan calon pemimpin masa depan sangatlah kuat. Meski latar belakang pendidikan asal siswa sangat beragam dan tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, namun keyakinan untuk mewujudkan mimpi besar sukses dunia dan akhirat pada diri siswa amatlah kuat. Ya, menyiapkan generasi calon pemimpin yg sukses dunia dan akhirat diyakini sebagai bagian dari solusi terhadap berbagai persoalan yg terus mendera  negeri ini yg dikontribusi salah satunya oleh persoalan kepemimpinan. Hal ini juga disiratkan dari slogan sekolah ini sebagai Sekolah Calon Pemimpin.

Dalam konsep pembinaan kepemimpinan di SMAIT Insantama, LKMA diprogramkan untuk dapat menguatkan dasar-dasar ilmu kepemimpinan transformasional  yg telah diterima peserta pada jenjang pelatihan sebelumnya, yakni  LDK 1, LDK 2 dan LKMM.

Tepat setelah program LKMM selesai, dilontarkanlah gagasan perlunya program LKMA ke luar negeri untuk memberi tantangan yg lebih besar kepada para siswa dalam mempraktekkan semua hasil pembinaan kepemimpinan dari LDK 1 hingga LKMM. Dipilihlah kemudian Malaysia. Mengapa ?  Malaysia dipilih karena negeri ini termasuk satu dari sedikit negara yg nyaris tidak terkena dampak krisis dunia. Malaysia juga mampu membalik keadaan dari negeri yg dulu banyak mengirim SDM-nya untuk belajar ke Indonesia, kini menjadi sebaliknya. Meski tentu Malaysia sebagai sebuah negara ada saja plus dan minusnya, namun dengan dua alasan ini, setidaknya kita dapat belajar banyak bagaimana pola kepemimpinan yg diterapkan di sana sehingga dapat menghasilkan SDM yg bisa bersaing di pentas dunia dan negeri yg cukup diperhitungkan tingkat kesejahteraannya. Maka, dengan tajuk ‘Studi Kepemimpinan dan Manajemen ke Malaysia’,  Pelajar SMAIT Insantama dapat mempraktikkan ilmu kepemimpinan transformasional yg telah didapatkannya selama ini serta menimba langsung ilmu kepemimpinan dari  sejumlah  perguruan tinggi terkemuka dan institusi penting lainnya yg ada di Malaysia.

Energi dan Mimpi Besar Siswa dan Dukungan Penuh Orang Tua
Gagasan ke Malaysia ternyata juga disambut antusias oleh siswa dan orangtuanya, karena hal ini juga berarti akan semakin mendekatkan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri dengan siswa SMAIT Insantama sebagai calon mahasiswanya. Tak heran, sejumlah logo/lambang perguruan tinggi terkemuka di Malaysia ini  pun dipajang di dinding kelas mereka berbarengan dengan logo dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka dari dalam negeri dan negara lainnya. Sungguh tak berlebihan jika perguruan tinggi di Malaysia ini telah menjadi bagian dari Mimpi Besar yg dibangun oleh siswa sekolah ini.

Setelah berbagai persiapan dilakukan, dengan arahan strategis dari Yayasan, melibatkan semua siswa yg masih kelas XI (tahun kedua), dan dewan guru serta restu dan dukungan penuh yg didapatkan dari forum orang tua siswa saat sosialisasi gagasan ini di penghujung Desember 2011, akhirnya pada tanggal 21 Januari 2012 dilakukanlah workshop penyusunan proposal LKMA.  Peserta workshop adalah semua siswa dan difasilitasi oleh pembina kesiswaan. Dalam workshop 1 hari itu berhasil disusun proposal lengkap dengan anggarannya. Biayanya terbilang fantastis, total Rp 257.250.000,- (dana ini akhirnya dengan banyak melakukan modifikasi akhirnya bisa dibuat di angka 120 juta IDR). Tampak terbayang tingkat kesulitan yg akan segera dihadapi. Tingkat kesulitan semakin tinggi, ketika Kepala Sekolah memberikan syarat tambahan jika LKMA ini ingin benar-benar dilaksanakan ke Malaysia. Syarat itu ada 3 : (1) 80% dari semua siswa harus mendapat nilai akademis di atas rata-rata, (2) semua siswa harus mahir berbahasa Inggris dan Arab, minimal dapat berbicara lancar, dan (3) biaya harus dicari dengan fundraising mandiri! Tentu syarat yg sangat tidak mudah. Namun, alhamdulillah, gemblengan dari latihan-latihan sebelumnya telah berhasil membuat semua siswa tegar dan siap berjuang untuk mewujudkannya. Mereka seperti menapaktilasi perjuangan sebelumnya saat LDK2 dan LKMM. Seru menggebu !

Perjuangan Tak Kenal Menyerah
Perjuangan pun dimulai. Aktivitas pembelajaran mandiri secara team di antara siswa  dilakukan. Semua siswa bahu membahu saling membantu di sela jadwal kegiatan belajar yg sudah sangat ketat. Peer Mentor menjadi solusi.  Sistem piket untuk memantau keaktivan berbahasa Inggris dan Arab digelar rutin. Semua guru, pembina dan siswa jika bertemu harus berbahasa Inggris dan/atau Arab. Hampir setiap Sabtu malam pukul 20.00 s.d 22.00 di tiap bulan dilakukan evaluasi dan presentasi program LKMA beserta tawaran sponsorship-nya kepada para tokoh, pengusaha yg bersedia datang ke kampus SMAIT Insantama. Beberapa bahkan dikunjungi siswa. Para siswa bergiliran menjadi presenter dengan menggunakan kombinasi bahasa Inggris, Arab dan Indonesia. Tercatat ada beberapa tokoh yg sudah mendengarkan presentasi mereka. Diantara mereka  ada :  Mantan Menteri seperti Prof. Dr. Rokhmin Dahuri (mantan Menteri Kelautan RI), Dr. MS Ka’ban (mantan Menteri Kehutanan RI), Pejabat Lembaga Pertahanan Negara :  Marsekal Madya Surya Darma, Dosen/Pendidik : Prof. Agus Tamsir (Dosen senior UI), Sejumlah Pengusaha Nasional, seperti Ir. Dickdick Sodikin, MM (APINDO DKI Jakarta), Bp. Ahmad Hidayat (Pemilik sejumlah rumah makan asal Yogyakarta), dan  Ir. Ivan Selairy (Pengusaha jasa perkapalan, yg sekarang menjadi Ketua Fosis SMAIT Insantama).

Anandas juga mendapat kunjungan dari tamu istimewa dari Malaysia : H. Shamsul B. Mohd Nor (Motivator Nasional Malaysia, Ketua Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad) dan Dr. Abu Bakar (Dosen senior UKM Malaysia). Kedatangan mereka difasilitasi Orangtua Siswa,  Bp Agus Fanani Cholil, Profesional swasta.  Masya Allah.

Dan tentu saja, Forum Orang Tua Siswa (Fosis) SMAIT Insantama yg luar biasa doa dan dukungannya. Dengan dikomandoi Bp. Ir. Hasanuluddin Harahap,  Beliau-beliau setia menemani siswa dalam forum-forum presentasi, memberi akses fundraising dll. yg diperlukan. Kehadiran mereka memberi motivasi ekstra dan doa restu tak terkira bagi siswa.

(Kehadiran Fosis di Insantama, baik SD, SMP dan SMA memang unik, karena mengambil posisi sebagai mitra strategis yg selalu siap mendukung langkah sekolah. Ini berlangsung sejak awal. Allahu Akbar!)

Komentar dari semuanya nyaris sama, yakni memberikan apresiasi positif dan menyatakan dukungan luar biasa. Presentasi dengan kombinasi bahasa asing (Arab, Inggris dan diselingi bahasa Indonesia dan daerah) pun mendapat pujian. Konsep kepemimpinan yg dipresentasikan pun dinilai sebagai konsep yg seharusnya dilakukan di level negara dan disampaikan oleh ahli itu  tak dinyana datang dari kalangan siswa SMA.  Kegiatan ini juga dinilai unik bahkan masuk kategori the first in the world. Karenanya, apapun yg terjadi, mereka mendorong semua siswa untuk terus memperjuangkannya. Tak hanya itu, tamu Malaysia yg datang atas fasilitasi orang tua siswa itu kemudian secara simbolis menyerahkan surat undangan resmi untuk berkunjung ke Malaysia dalam rangka studi kepemimpinan dan manajemen. Surat ini merespon proposal LKMA yg dipresentasikan kepada mereka. Sontak, para siswa pun makin menguat keyakinannya. Malaysia tinggal selangkah lagi, Beuh!

Seorang pengusaha nasional asal Yogyakarta yg datang di tengah bulan Mei bahkan bernazar untuk mensponsori seluruh tiket LKMA jika bisnis barunya bisa berjalan. Dan yg ditunggu pun tiba, sponsor pun mulai datang di akhir bulan Mei hingga hari-hari menjelang keberangkatan. Mereka pun berbisnis kreatif. Apa yg bisa mereka jual selagi halal dan bisa, mereka lakukan. Moment Idul Adha pun tak mereka lewatkan sebagai ajang bisnis hewan kurban. Alhamdulillah, meski belum bisa menutupi semua mata anggaran, namun setidaknya para siswa semakin yakin bahwa Malaysia benar-benar tinggal selangkah lagi.

Di luar itu, mereka juga melakukan try out pra LKMA ke Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB untuk melakukan kegiatan yg hampir serupa akan dilakukan di Malaysia. Hasilnya, sambutan dari pihak Dekanat, dosen dan mahasiswa juga sangat positif dan tak menygka jika siswa SMA sudah dapat melakukan ini semua. Mereka bahkan meminta agar siswa-siswa mau melanjutkan kuliahnya di fakultas ini. Masya Allah.

(Secara bertahap, kegiatan Pra LKMA ini dikembangkan sedemikian rupa hingga menjangkau universitas terkemuka di Pulau Jawa dari UI hingga Unair Surabaya seperti saat ini. Semua kegiatan kesiswaan  ke luar sekolah  seperti LDK2, LKMM, Pra LKMA hingga LKMA menjadi KBM luar ruang yg dikembangkan dengan konsep pembelajaran tematik dimana sejumlah mata ajar dimasukkan di dalamnya. Juga menjadi ajang praktek ilmu tsaqofah yg telah didapatkan sebelumnya di sekolah, misalnya manajemen safar. Alhamdulillah.)

Di tengah-tengah kegiatan presentasi dan fundraising lainnya, semua siswa secara mandiri dalam kelompok-kelompok kecil mengurus sendiri paspor mereka. Bulan April hingga Mei dihabiskan untuk menuntaskan penyelesaian paspor. Biaya paspor diambil dari dana tabungan mereka yg sudah dihimpun sejak Januari 2012.

Dari itu semua, yayasan, para pembina, semua guru dan orangtua siswa sepakat bahwa semua siswa ini layak untuk mendapatkan hasil perjuangan mereka selama ini yg tak kenal lelah, yakni mewujudkan Mimpi menuju Malaysia.

Survey LKMA, Malaysia Di Depan Mata
Merespon hasil evaluasi perkembangan persiapan LKMA selama ini, yayasan dan sekolah memutuskan untuk segera melakukan survey penjajagan lokasi LKMA ke Malaysia. Bp. SM Pertiwiguno, Kepala Sekolah SMAIT Insantama didampingi Bp. M. Karebet Widjajakusuma, Direktur Kesiswaan Yayasan Insantama Cendekia selaku penanggung jawab kegiatan LKMA akhirnya diutus Yayasan untuk melakukan survey ke Malaysia. Bermodal hubungan yg sudah terjalin selama ini dengan pihak  Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad dan dibantu orang tua siswa, akhirnya survey pun dilakukan pada tanggal 16 s.d 19 Juni lalu.  Tim berangkat dan kembali dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Hal ini ditempuh untuk mensimulasi keberangkatan dan kepulangan saat LKMA nanti. (Survey ini kemudian dibakukan dalam SOP Penyelenggaraan LKMA).

Tim survey terus bergerak setiap hari menemui sejumlah tokoh di sejumlah tempat yg kelak akan menjadi destinasi LKMA.  Didampingi Bp. Agus Fanani yg datang khusus membantu, tim bertemu dengan H. Shamsul, Ketua Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad, Dr. Abu Bakar (Dosen senior UKM), Prof. Datin Paduka Dr. Aini Ideris FASc DVM, MVSc, PhD, Timbalan Naib Canselor Akademik dan Antarabangsa Universiti Putra Malaysia/UPM) yg didampingi Prof. Masna (Dosen Senior Universiti Putra Malaysia/UPM) serta tim Persatuan Pelajar Internasional UPM yg dipimpin  Sdr. Mustafa, mahasiswa program Doktor dari Nigeria.

Di University of Malaya/UM, tim diterima Prof. Dr. Sharifuddin Md Zain, Direktur Bright Sparks Unit  UM, Bp Nasarruddin Sulaiman, B.Mgmt dan Ibu Wang Sok Wai, BEc, MEc  dari manajemen  International Student Centre (ISC) UM.  Di International Islamic University Malaysia (IIUM) tim diterima oleh Bp Taifunisyam Taib, BSc.Ed, MSc, Dip in IRK (Lecturer dan sekaligus Kepala Asrama).

Semua memberikan respon sangat positif, bahkan membandingkan dengan siswa di Malaysia yg belum  memiliki kegiatan seperti ini.  Di sinilah muncul istilah bagi LKMA sebagai kegiatan the first in the world. Wah, masya Allah.

Tak sampai di situ, H. Shamsul yg juga owner Pearl Mentor (M) Sdn Bhd mengagendakan studi kepemimpinan bagi siswa di kedua lembaga ini saat LKMA nanti. Beliau juga akan bertindak sebagai pemandu rombongan.

Selain itu, tim juga berkunjung ke Masjid Negara, Masjid Besi Putrajaya, Kedutaan Besar Indonesia dan Central Market.  Masjid dikunjungi  untuk melihat bagaimana pengelolaan Masjid didasarkan pada sebuah visi yg kuat dan jelas. Central Market  (CM) dijajagi sebagai tempat pembelian cinderahati  yg relatif terjangkau di sela kunjungan LKMA nanti (Maklum, oleh-oleh yg paling dicari adalah ganci alias gantungan kunci dan Central Market adalah tempatnya. Waktu pembelian pun sangat dibatasi waktunya hanya 60 menit.  Kunjungan ke CM dijadikan sebagai kunjungan sela di antara kunjungan ke tempat lainnya saking padatnya jadwal kunjungan. Kedutaan Besar Indonesia dijajagi sebagai tempat  studi dan diskusi komparasi kepemimpinan di dua negara, dimana Duta Besar atau Atase Pendidikan Indonesia menjadi narasumbernya dan sekaligus silaturahmi dan tukar pikiran antara siswa dengan pelajar/mahasiswa Indonesia di Malaysia.

Tindak Lanjut Pasca Survey LKMA Ke Malaysia
Jumat malam, 21 Juni 2012,  hasil survey LKMA ke Malaysia disampaikan lengkap kepada seluruh siswa. Penjelasan lengkap ini disertai dengan penguatan tekad untuk memaksimalkan seluruh kemampuan yg dimiliki dalam menyukseskan kegiatan ini. Pada forum itu, secara bersama, ditetapkan tempat yg akan dikunjungi beserta jadwal kegiatannya. Tempat-tempat studi itu adalah : Universiti Putra Malaysia, Universiti Malaya, Masjid Besi Putrajaya, International Islamic University, Pearl Mentor (M) Sdn Bhd, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Masjid Negara, dan Kopersi Pembangunan Komuniti Insan Selangor Berhad. Intinya, keterlibatan anandas dalam setiap kegiatan kesiswaan adalah sebuah keharusan.

Data detail tempat dan jadwal dimasukkan kembali dalam proposal yg telah disempurnakan sesuai dengan hasil survey. Selain itu, seluruh siswa berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai akademik, kemampuan berbahasa asing dan kinerja fundraising-nya agar syarat yg telah ditetapkan Kepala Sekolah benar-benar maksimal dapat dipenuhi. Alhamdulillah.

LKMA adalah Langkah Penting untuk Menapak Jenjang Lebih Tinggi
Alhamdulillah, semoga hasil Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir ini, sebagai upaya aktif Siswa SMAIT Insantama dalam meningkatkan kompetensi dan perannya dalam konteks pembangunan sumberdaya manusia nasional, dapat bermanfaat bagi pengembangan pembinaan kesiswaan di SMAIT Insantama khususnya dan di Indonesia umumnya. Kegiatan ini juga membawa manfaat yg besar bagi terpeliharanya hubungan silaturahmi  kedua negeri. Semoga Allah Swt meridlai langkah kami. Aamiin.

Malaysia, nantikan kami di LKMA 25 November hingga 1 Desember  2012 nanti! Insya Allah

Alhamdulillah, hingga saat ini, usia LKMA sudah menginjak tahun ke-9. Dari dana 120 juta di LKMA pertama hingga 1,9 M di LKMA ke Mesir dan UEA. Mulai Goes to Malaysia (2012), Go to Malaysia n Singapore (2013), Flies to Australia (2014), Swings to Japan (2015), Launches to Netherland Nest to Dutchland (2016), Exploring Turkiye (2017), Advance to New Zealand (2018), Sails to Egypt next to Emirates (2019) dan insya Allah Stride to Korea (2020). Program LKMA tahun ini mengalami penundaan karena situasi wabah ini. Namun begitu anandas tetap semangat dan terus berkreasi untuk memanfaatkan waktu yg ada selama BDR ini dengan menebar program via media sosial dalam tajuk #LKMAStridetoKoreaPeduli. Masya Allah.

Nah anandas, sama seperti pesan kemarin-kemarin,  kegambar kan seperti apa kalian dibina di sekolah ini. Ya persis seperti 4 kalimat motivaksi yg selalu diulang-ulang pada kalian tiap tahun, tiap bulan, tiap minggu bahkan tiap hari. Dari Mimpi Besar, Pemimpin Sejati, Dilarang Mengeluh dan Nikmati Prosesnya. Semua dibuat sedemikian rupa untuk kalian. Karena itu, jadikan kegiatan BDR atau Belajar di Rumah ini sebagai tahapan pendidikan dan pembinaan berikutnya. Kawah candradimuka lainnya selain sekolah! Terpadu, terintegrasi. Agar kalian unggul tsaqofahnya, kuat syakhsiyyahnya dan mumpuni ilmu kehidupannya.  Karena Umat nyata-nyata menunggu Kalian. Kalianlah masa depan mereka. Jadi, Hadapi atau hindari ? Hadapi !!!

dok.ditsis.2012

 

Pesan Cinta dari Allah Swt :

  1. Kita mesti paham bagaimana sikap dan respon timbal balik dari Anandas agar pendidikan di sekolah dan di rumah bisa serasi sejalan satu frekuensi.
  2. Anandas mesti paham bahwa kami benar-benar sangat diharapkan oleh umat.