Bekal Sang Pemimpin Masa Depan

-

Bak mereguk telaga ilmu, itulah ungkapan yang pantas disematkan bagi para santri IBS (Islamic Boarding School) Insantama. Baik yang duduk di bangku SMP maupun yang sudah berada di tingkat SMA. Bagaimana tidak? Di sekolah, mereka disuguhkan dengan berbagai bidang keilmuan yang akan membawa kesuksesan bagi mereka dalam mengarungi kehidupan ini. Sedang di boarding tempat tinggal mereka, mereka juga belajar banyak hal termasuk perkara adab dan tsaqafah. Yang semua itu akan mengantarkan mereka kepada berkahnya ilmu dan bisa menyikapi kehidupan ini dengan bijaksana.

Tak hanya itu, bahkan sampai masalah terkecil pun seperti membereskan dan merapikan tempat tidur, mereka juga diajari. Diajarkan masalah kebersihan dan juga kedisiplinan serta sifat tanggung jawab. Inilah bekal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Di awal semester, mereka dipahamkan kembali akan pentingnya ini semua. Bahkan ditampilkan pula video pidato dari salah seorang jenderal untuk pasukannya yang berisi, bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu dilihat dari bagaimana seseorang itu merapikan ranjang tempat tidurnya. Semua berawal dari sikap tanggung jawabnya sejak bangun dari tidurnya. Ini merupakan salah satu indikasi kesuksesan. Menurutnya, bila seseorang tidak mampu melakukan hal sesederhana ini, maka kesuksesan akan sukar menghampirinya.

Pada kesempatan kali ini (Kamis, 23/01/20) anak-anak diingatkan kembali atas tanggung jawab mereka terhadap diri mereka sendiri. Jangan sampai melalaikan hal kecil sebab ini akan berefek kepada hal yang besar dan juga pada masa depan mereka kelak. Para pembina pun (muaddib dan muaddibah), tak pernah luput mengingatkan mereka akan hal ini bahkan setiap harinya. Begitupun Ust. Choirul Annas, Lc. selaku Mudir Tanfidziy, beliau tak pernah luput mengingatkan, memberi motivasi dan mendo’akan para anandas seperti pada malam hari ini.

Semoga kedepannya para santri bisa lebih disiplin lagi, lebih bertanggung jawab akan setiap amanahnya terlebih bagi dirinya sendiri. Sebab inilah salah satu indikator yang menentukan keberhasilan mereka kelak hingga pantas untuk menjadi pemimpin umat di masa mendatang. Semua butuh pembiasaan, butuh kerja keras meski di awali dengan keterpaksaan, butuh kesabaran dan juga keikhlasan. Mungkin sekarang manfaat dari apa yang mereka lakukan itu belum terasa, tapi insya Allah ini semua akan menjadi bekal di masa depan sebagai seorang pemimpin umat.

Wallahu a’lam bishshawab