LMT-4 AVENZORE JOURNEY TO PARE: MOONLIGHT SONG

-

With great power comes great responsibility, uncle Ben Parker

Bulan menerangi langit dan bintang-bintang masih menari. Tidak terasa kami telah menempuh jarak berkilo-kilometer. Hingga plang di jalan tol menunjuk satu pemberhentian;Kertosono. Artinya kami sudah sangat dekat dengan Pare.

Malam itu lalu lintas cukup lengang. Di pertigaan Bra’an yang menghubungkan Jombang-Kediri-Kertosono hanya ada beberapa bus antar kota yang berhenti. Bus kami melaju ke arah selatan dan sesekali berpapasan dengan truk-truk yang memilih melintas malam. Warung kopi dan pecel tumpang telah lama tutup. Hanya penjaga malam yang masih setia menemani malam.

Kami memasuki kota Pare tepat setelah hari berganti. Suasana kota kecil di timur Kediri ini masih lengang. Bus kami berhenti di Permana Homestay dan sambutan selamat datang dari tim Share-E English Learning Center membuat kami yang terkantuk-kantuk dan lelah menjadi sumringah kembali. Sajian kacang dan jagung godog serta wedang jahe, melunturkan segala penat yang menumpuk selama perjalanan. Sumebyar bak terangnya rembulan malam ini.

Namun tak bisa dipungkiri, godaan kasur dan bantal rupanya lebih kuat. Tak berapa lama, kami semua sudah terlelap di kamar masing-masing. Dan adzan shubuh membangunkan kami. Adzan yang mengharu biru, karena kami telah sampai di Pare Kediri. Satu kaki kami telah siap menapaki LMT-4 Journey to Pare.

Setelah sarapan dengan menu soto ayam yang cukup nikmat. Anandas semua berkumpul di Aula Permana Homestay untuk mengikuti Welcome Speech yang diisi oleh mr. Gud selaku founder Share-E English Learning Center. Beliau menerangkan asal-usul Kampung Inggris Pare serta target pembelajaran yang akan didapatkan oleh anandas selama LMT-4. Anandas juga dikenalkan dengan para tutor juga aturan-aturan selama pembelajaran di Pare.

Usai Welcome Speech, anandas baik ikhwan maupun akhwat dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka akan melakukan Speaking Test untuk mengukur sejauh mana kemampuan dan kepercayaan diri mereka dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris. Beberapa anandas dengan percaya diri memperkenalkan diri serta melafalkan dengan lantang bacaan bahasa Inggris, namun tidak sedikit yang masih malu-malu. Beberapa anandas dengan lancar berbahasa Inggris dengan logat British maupun Amerika, tapi tak sedikit pula yang melafalkan bahasa Inggris dengan logat Sunda dan Jawa.

Tak terasa hari pertama di Pare berjalan dengan lancar. Anandas semua sangat antusias mengeluarkan seluruh kemampuannya. Mereka rupanya sadar bahwa di balik diri mereka terdapat kekuatan besar yang berarti butuh pertanggung jawaban yang besar pula. Tanggung jawab menjadi pemimpin Ansharullah.[]