“Harmoni Alam” Having Fun With Cooking!

0
449

“Nabilah, tuh gorengannya segera diangkat, jangan sampai gosong lho!” seru Echi kepada teman satu timnya.

“Ngaduknya yang rata ya Zulfah, dan jangan sampai berceceran adonannya, pelan-pelan aja ngaduknya!” Sheva mengingatkan kepada Zulfah yang merupakan teman satu timnya.

Seperti itulah sebagian keseruan di plaza Insantama yang terjadi pada Rabu 11/03/20 jam 07.30 – 08.50 WIB. Mereka semua siswa kelas VII SMPIT Insantama Bogor, baik siswa ikhwan maupun akhwat yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok dalam kegiatan Pandu Bertakwa (DuTa) Insantama yang sedang praktik memasak makanan halalan – Thayyiban “Fried Chicken”. Bau sedap nan menggoda selera, dari masakan yang sedang mereka goreng menyeruak ke segala arah hhhhmmmm……

Ternyata siswa ikhwan tak kalah terampil dalam melaksanakan proses masak-memasak tersebut, hanya saja memang harus lebih banyak berlatih dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.

Banyak manfaat dari proses memasak dan menyiapkan makanan ini. Mulai dari menyiapkan peralatan, menu, bahan-bahan hingga teknik memasak dan cara menyajikan.

Jika siswa belum bisa memasak, ya tidak usah minder, karena ini merupakan moment untuk belajar dan berkreasi jadi bisa diawali dengan masakan dan kreasi yang sederhana terlebih dulu.

Dengan adanya praktik memasak ini, siswa otomatis belajar untuk mengenal peralatan memasak dan bahan-bahannya, juga belajar belanja bahan memasak yang dibutuhkan serta belajar teknik memasak yang baik.

Siswa diberikan motivasi agar tidak takut belajar, mencoba dan berkreasi. Para guru pembimbing menanamkan prinsip kepada para siswa “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, maka jika setelah mencoba ternyata gagal juga don’t worry be happy!, bisa dicoba dan coba lagi. Hingga siswa mampu menyimpulkan” Oh memasak yang perfect and delicious itu memerlukan
“Jam Terbang” lho ya”.

Belajar memasak bisa memberikan banyak manfaat dan baik untuk kesehatan juga, yaitu mulai dari melatih motorik siswa (keterampilan jari), berhitung, melatih panca indera terutama indera penglihatan dan perasa (pencecap), dan juga indera pendengaran. Dan apabila dinikmati proses demi prosesnya, belajar memasak juga bisa berfungsi untuk “menghalau” stress ringan.

Dan terutama siswa diberikan pemahaman tentang: Hukum Makanan – Minuman Yang Halal dan Haram Menurut Syari’at Islam.

Kaidah syara’:
“Hukum Asal (pada dasarnya) semua benda adalah mubah (boleh), sebelum ada dalil yang mengharamkannya.”

Dan secara keimanan, seorang muslim harus yakin bahwa jika syari’at Islam mengharamkan sebagian makanan dan minuman, maka pasti di dalam makanan dan minuman itu terdapat sesuatu yang buruk dan berbahaya bagi tubuh, merusak akal manusia dan merugikan bagi kehidupan dunia-akhirat.

Sebagaimana fenomena yang terjadi belakangan ini, yaitu merebaknya Virus Corona. Hal ini terjadi, salah satunya karena dari kebiasaan buruk penduduk Cina terutama di provinsi Wuhan yaitu mereka terbiasa makan makanan yang telah dimakruhkan bahkan diharamkan oleh Allah SWT berupa katak, kelelawar dan lain-lain yang mereka olah menjadi aneka masakan diantaranya soup kekelawar. Padahal Allah SWT telah memberikan petunjuk-Nya melalui Al Hadits:
“Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Janganlah kalian membunuh kelelawar, karena ketika Baitul Maqdis roboh, ia berkata,
‘Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka.'” (HR. Al Baihaqi)

Yakinlah bahwa taat syari’at pasti membuat hidup sehat, membawa barakah dan keselamatan dunia-akhirat.
Aamiin …