Flourish to Turkiye Mimpi Besar yang Terkabul

-

Flourish to Turkiye Mimpi Besar yang Terkabul

Penulis: Sonny Lazuardi

Biidznillah wa binasrillah, dengan izin dan pertolongan Allah-lah kami menembus Turki. Diawali sujud syukur segenap delegasi di tempat tujuan.

Sebanyak 155 pasukan berhasil menembus negeri 2 benua ini. Bukan perkara mudah, di kala pandemi belum usai. Kemudian menghadapi birokasi jelimet di negeri sendiri, sulitnya ekonomi, dan ngerinya wabah yang tak kunjung berakhir.

Modalnya, tetaplah “setia pada keyakinan.”

Seberapa dekat pertolongan Allah pada kita? Itulah penentu segala keberhasilan. Caranya? dengan berupaya ketaatan. Mendekat kepada Allah dan libatkan Allah dalam segala urusan. Itulah yang selalu diajarkan.

Ibarat pasukan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel, menghadapi kekuatan adidaya Bizantium  yang termasuk imperium terbesar di dunia, begitu tangguhnya. Pasukan Al-Fatih, mereka orang yang taat dan setia pada keyakinan. Hingga Allah memberinya kemenangan. Sesuai bisyarah Rasulullah SAW.

Di kami ada istilah “Zero Maksiat” dan Bi’ah Shalihah. Menahan maksiat, agar dijauhkan dari keburukan. Bi’ah Shalihah, upaya pembiasaan/lingkungan baik, seperti: beramar makruf nahi mungkar, tahajud, dhuha, shaum Senin-Kamis, tilawah, doa bersama, dll. Ini yang menjadi penekanan agar doa kita dikabulkan-Nya.

Kegiatan LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir) SMAIT INSANTAMA, sebuah laboratorium mini tentang tawakal. Kegiatan siswa meraih mimpi besarnya, tentang negara mana yang ingin ditaklukkan. Kegiatannya di luar negeri oleh satu angkatan kelas XII, yang tiap tahunnya berjalan. Sebagai agenda kesiswaan, puncak kegiatan latihan kepemimpinan.

Dananya? Siswa yang mencarinya sendiri, dengan fundraising seangkatan mereka. Dilarang meminta pada orang tuanya. Kekompakan mereka diuji dengan usaha yang dilakukan, seperti; mencari sponsor, membuat event webinar, usaha kreatif, bisnis, jualan, proyek, mencari donatur, jual jasa, dan segala macam yang menghasilkan uang selama itu halal. Dan masalah akad dalam muamalah kami perhatikan.

Di sinilah mereka harus mampu mengorganisir waktu dan kegiatannya. Untuk memudahkan, mereka membentuk kepanitian. Terdiri dari divisi-divisi yang membawahi anggotanya.

Menariknya, fundraising di kala pendemi yang secara ekonomi sulit, dan hanya diberi waktu 6 bulan, kemudian kecenderungan mereka bekerja dengan online, mereka mampu mengumpulkan miliaran rupiah.

Proses mental mereka dirintis dari kelas X di awal masuk, dalam “Workshop Mimpi Besar” pada LDK 1 (Latihan Dasar Kepemimpinan) bagaimana siswa dipahamkan tentang pentingnya mimpi besar, menjadi orang yang visioner. Lanjut LDK 2, untuk menghilangkan Rantai Gajah. Menaklukkan Cianjur berjalan kaki puluhan Km memasuki desa miskin pedalaman, melakukan analisis SWOT, membantu perekonomian mereka , dan memberi santunan. Di kelas XI-nya ada kegiatan LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Menengah), menuju desa terbelakang di wilayah priangan, Jawa Barat. Memberikan problem solving masyarakat desa, dengan analisis SWOT”, serta membangun desa. Sebelum LKMA di kelas XII ada pra LKMA, keliling pulau jawa visiting ke kampus-kampus, melakukan presentasi, berlatih mental menghadapi para akademisi.

Segala kegiatan besar dananya dari fundraising yang dilakukan siswa. Ada puluhan kegiatan kesiswaan lainnya menjadi portofolio mereka, yang terhimpun dalam SKU-SKK (Syarat Kecakapan Umum, juga Khusus). Ini menjadi syarat kelulusan siswa yang harus terpenuhi.

Keberhasilan Azimuth (nama angkatan ini) dalam LKMA 2021, dengan jargon Flourish to Turkiye tak lepas dari Ikhtiar langit dan ikhtiar bumi (istilah pembina). Ikhtiar langit dilakukan dengan berdoa, ibadah, tidak bermaksiat, dan berupaya selalu ingat kepada-Nya. Sementara ikhtiar bumi di masa pandemi sedikit berbeda dengan pada saat kondisi normal. Yaitu berbagai usaha yang dilakukan untuk melancarkan jalannya kegiatan di negeri orang, seperti: vaksin 2 dosis, membawa sertifikat vaksin, tes PCR, masalah surat, dana, perbekalan: propolis, habbatussauda, qhustul hindi, madu, dan banyak hal penting lainnya yang dibutuhkan untuk kesehatan fisik maupun untuk kelancaran hal lainnya.

Atas Kehendak Allah-lah kami kembali dengan selamat. Seluruh delegasi LKMA sujud syukur di bandara.
Miliyaran rupiah yang terkumpul untuk terbang itu tak sebanding dengan karakter, sikap mental, atau pelajaran yang didapat.  Di akhir kegiatan,  seluruh delegasi LKMA angkatan Azimuth itu mendeklarasikan/berkomitmen untuk taqarrub ilallah, dan memperbaiki kualitas diri Azimuth dengan kapasitas diri yang lebih. Mereka menandatangani di kain yang besar.

Lelahmu menjadi lillah. Ketika kalian ikhlas bahwa LKMA ini milik Allah.
Lahawla wala quwwata illa billaah.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan LKMA 2021 Flourish to Turkiye, baik moril maupun materil. Semoga menjadi keberkahan dan amal shalih bagi kita semua.[]