HADAPI ATAU HINDARI? HADAPI !!!

-

HADAPI ATAU HINDARI? HADAPI !!!

Penulis: Muhammad Pijar Azami (Kelas 8C)

Pada tanggal 13 Agustus 2020 lalu, ana sekeluarga mudik ke rumah nenek ana di Solo. Seperti biasanya, kalau keluarga ana pergi ke Solo perjalanan dimulai sebelum subuh, kira-kira jam 3 pagi. Saat sudah masuk waktu subuh, kami berhenti di rest area Cikampek dan shalat subuh di sana. Selesai shalat subuh, kami melanjutkan perjalanan. Pada pagi itu ana tidur dari sekitar jam 6 sampai jam setengah 8 pagi. Saat ana terbangun, ana baru sadar kalau ternyata sudah jam setengah 8 yang artinya pembelajaran sudah dimulai. Seingat ana, hari itu merupakan hari pertama pembelajaran normal setelah agenda SATU Insantama.

Hal yang pertama yang ana pikirkan setelah bangun tidur adalah, “Siapa petugas ice breaking di hari ini dan siapa petugas kultum hari ini?” Itulah yang membuat ana khawatir, karena jika ternyata ana adalah petugas ice breaking, ana belum menyiapkan games apa yang akan ana berikan, dan jika ternyata hari ini ana adalah petugas kultum, ana juga belum menyiapkan materi apa yang nanti akan ana sampaikan. Ana pun langsung bersegera melihat HP dan mengecek WhatsApp. Alhamdulillah ternyata petugas kultum hari itu Arsya.

Tapi ternyata, setelah ana scroll ke atas, nama ana muncul sebagai petugas ice breaking! Ana sangat terkejut melihat itu. Awalnya ana berpikir untuk tidak mengikuti agenda bersama wali kelas di hari itu dengan alasan sedang dalam perjalanan, hehehe. Tapi ana teringat hal yang sering disampaikan guru saat LMT, jika ada masalah maka HADAPI atau HINDARI? Tentulah HADAPI !!!. Karenanya, ana pun langsung mencari di google dengan keyword “ice breaking online”. Alhamdulillah ana mendapat banyak referensi untuk ice breaking di hari itu. Ana pun memutuskan tema ice breaking di hari itu adalah “tebak nomor”. Teknis dari gamesnya sederhana, 1 orang cukup mengisyaratkan dengan menulis angka memakai 1 jari di depan kamera, kemudian teman-teman lainnya menebak angka berapa yang diisyaratkan dan menjawabnya dengan mengaktifkan mikrofon dan menjawab angka berapa yang tadi sudah diisyaratkan.

Tanpa ana sadari ternyata saat itu sudah jam 8. Kebetulan saat itu orangtua ana sedang mampir di rest area. Link zoom sudah dibagikan, ana pun segera masuk. Sebelum agenda bersama wali kelas dimulai, ana masih memiliki waktu untuk menyiapkan ice breaking yang saat itu akan dimulai setelah kultum selesai. Agenda bersama wali kelas pun dimulai, saat itu ana deg-degan dan mulai merasa gugup karena ana belum pernah sama sekali memandu ice breaking seperti itu. Agenda bersama wali kelas pun dibuka oleh Pak Cahyadi.

Kemudian, setelah petugas kultum menyelesaikan ceramahnya, ana dipersilakan untuk memandu ice breaking. Saat itu ana sangat tegang dan gugup sekali. Ana pun membuka dengan salam dan setelah itu ana menjelaskan dan mempraktikkan bagaimana teknisnya. Lalu ana menunjuk Ihsan untuk mempraktikkan games tersebut, dan yang lain menjawab. Setelah selesai, ana meminta Ihsan untuk menunjuk 1 orang untuk mempraktikkan lagi gamesnya, kalau tidak salah saat itu yang ditunjuk adalah Sabiq.
Fyuuuhh… Alhamdulillaah, purna sudah amanah ini dengan baik.

Begitulah salah satu gambaran pembelajaran secara praktik nyata yang kami dapatkan dari sekolah. Kami dilibatkan secara langsung dalam peran-peran penting di hampir setiap kegiatan kesiswaan atau pembelajaran harian. Mulai dari menjadi amir kelas, sekretaris, piket, koordinator, kultum, ice breaker, MC, dan lain-lain.

Tentulah seorang pemimpin adalah sosok public figure yang harus piawai hadapi forum dengan ragam audiens dan kondisi, juga sosok soluter yang terampil mencari solusi atas setiap masalah yang dihadapi. Terpenting ialah pemimpin terbaik bukanlah ia yang menghindar dari masalah yang dihadapinya. Apapun ujian atau masalah yang menimpa, pilihannya hanya dua yakni hadapi atau hindari. Dan satu-satunya jawaban sang pemimpin sejati adalah “HADAPI!!!”

“Never give up. Today is hard, tomorrow will be worse, but the day after tomorrow will be sunshine”. — Jangan pernah menyerah. Hari ini memang sulit, besok akan lebih buruk, tetapi lusa akan menjadi cerah. (Jack Ma)

#SMPITInsantama
#SekolahCalonPemimpin