Sidang Tahfidz Online SIT Insantama, Semakin Eratkan Interaksi dengan Al-Qur’an

-

Sidang Tahfidz Online SIT Insantama, Semakin Eratkan Interaksi dengan Al-Qur’an

Penulis : Mila Sari

SIT (Sekolah Islam Terpadu) Insantama dari tahun ke tahun selalu mengadakan sidang tahfidz. Sidang ini dilakukan untuk mengetes hafalan para santri sesuai dengan targetnya masing-masing. Peserta adalah semua santri baik dari tingkat SDIT, SMPIT dan SMAIT Insantama yang sudah mencapai target hafalan, baik hafalan per juz maupun ayat-ayat pilihan yang sudah ditetapkan. Namun pada sidang tahfidz kali ini, lebih diramaikan oleh santri tingkat SDIT dan SMPIT Insantama saja.

Meski begitu, kali ini berbeda. Sidang tahfidz yang biasanya dilakukan di sekolah, justru tidak bisa dilakukan oleh para santri. Hal ini disebabkan oleh wabah COVID-19 yang saat ini masih belum usai. Sehingga mau tidak mau, tidak hanya proses belajar mengajar saja yang dilakukan dari rumah tapi sidang tahfidz pada kesempatan kali ini juga harus dilakukan secara daring, yaitu dengan menggunakan aplikasi zoom meeting.

Sidang tahfidz dilakukan pada tanggal 12 September 2020, yaitu pada hari Sabtu. Agenda ini berlangsung selama dua jam. Dimulai dari pukul 08 00 wib dan berakhir pada pukul 10 00 wib. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan kemudian sambutan oleh Buya Muhibudin selaku Mudir ‘Am IBS (Islamic Boarding School) Insantama. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan-pesan menggugah yang mesti diresapi secara bersama. Terlebih bagi setiap hamba Allah Swt yang sudah mengazamkan dirinya untuk menjadi seorang penjaga Al-Qur’an.

Setidaknya ada lima pesan yang bisa ditangkap dari untaian nasehat yang telah beliau sampaikan, diantaranya :

– Orang-orang yang membaca Al-Qur’an adalah orang yang dekat dengan Allah Swt, karena mereka ini selalu menjalin kedekatan dengan-Nya melalui bacaan Al-Qur’an
– Orang-orang yang sudah menghafal Al-Qur’an harus senantiasa menjaga hafalannya itu dan tetap semangat dalam melakukannya
– Kita harus memahami bahwa, menjaga Al-Qur’an itu tidaklah mudah, maka dibutuhkan keistiqamahan. Diibaratkan dengan orang yang menjaga unta, bila terlepas maka untanya akan pergi dan menghilang
– Ujian terbesar bagi setiap penghafal Al-Qur’an adalah kemaksiatan yang dapat menghilangkan sebagian dari hafalannya
– Harus senantiasa istiqamah menjaga Al-Qur’an (membaca, menghafal, mendakwahkan) hingga batas usia.

Itulah pesan-pesan motivasi yang menggugah yang beliau sampaikan di hadapan seluruh peserta sidang tahfidz pada kesempatan kali ini sebelum acara dimulai.

Selanjutnya barulah agenda sidang tahfidz dimulai. Para santri dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan para pengujinya masing-masing. Meski daring, sidang tetap dilakukan dengan serius, fokus dan bersungguh-sungguh sampai selesai hingga penutupan.

Semoga para santri yang ikut sidang tahfidz tetap semangat untuk mengulang-ulang hafalannya hingga hafalan itu kuat di ingatannya dan tidak hilang begitu saja. Dan yang belum bisa mengikuti sidang tahfidz pada periode ini semoga bisa ikut pada sidang tahfidz periode berikutnya hingga semuanya menjadi hafidz Qur’an yang diridhai Allah Swt. Hingga kelak dapat memakaikan mahkota di surga untuk kedua orang tuanya sesuai apa yang sudah Allah Swt janjikan.

Wallahu a’lam bishawab