Jika ada pepatah menyatakan, ‘Sedia payung sebelum hujan’ untuk menggambarkan betapa pentingnya sebuah persiapan sebelum marabahaya menimpa. Maka ‘Simulasi Mitigasi Gempa’ yang diselenggarakan oleh SIT Insantama Bogor, Kamis 1 Desember 2022 relevan dengan pepatah tersebut.
“Bu, terdengar sirine … Itu penanda Simulasi Mitigasi Gempa dimulai ya bu ?” tanya Neysia kelas 8D sekira jam 09.30. Guru belum sempat menjawab, namun semua siswa 8D pun dengan sigap berlindung di bawah meja masing-masing. Mereka sedang memraktikkan langkah awal pengamanan diri bila terjadi gempa mendadak. Selain kelas 8D, 14 kelas lainnya di SMPIT Insantama Bogor pun memraktikkan hal yang sama. Bahkan Simulasi Mitigasi Gempa ini secara serempak dalam waktu dan tempat yang sama, diikuti pula oleh seluruh adik-adik SDIT Insantama dan kakak-kakak SMAIT Insantama Bogor.
Simulasi Mitigasi Gempa ini, telah diinfokan 4 hari sebelumnya sehingga semuanya pun telah siap. Telah diinfokan pula sebelumnya, bahwa simulasi dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada jam 09.30-10.00 dan sesi kedua pada pukul 10.15-10.45.
Langkah-langkah simulasi pada sesi pertama; Guru mata pelajaran melakukan pengondisian siswa di kelas, kemudian beberapa saat kemudian terdengar sirine pertama (meraung 1 kali). Saat inilah para siswa harus bergegas berlindung di bawah meja-meja mereka. Jeda beberapa saat kemudian terdengar sirine kedua (meraung-raung 2 kali), para siswa on the way ke titik kumpul darurat yang telah di tentukan, sambil berdzikir, bershalawat dan berdoa kepada Allah Swt agar diberikan perlindungan dan keselamatan.
Kemudian sirine ketiga terdengar meraung-raung 3 kali, pertanda semua peserta Simulasi Mitigasi Gempa harus stay di titik kumpul darurat tersebut sekira 15-20 menit. Setelah itu, para guru dan siswa kembali ke kelas masing-masing. “Ayo anak-anak kita kembali ke kelas, nanti dilanjutkan dengan simulasi kedua!” ajak bu Lisna. Tampak pula di lokasi turut mendampingi siswa bu Euis, bu Hesti, bu Herlin, pak Triana, pak Dodong, pak Solikan dan guru-guru SMPIT Insantama lainnya.
Memanfaatkan waktu jeda 15 menit, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMPIT Insantama pak Arifurrahman mengevaluasi simulasi pada sesi pertama. Ada 2 hal yang perlu dicermati dan diperbaiki: Banyak siswa yang masih berdiri di bawah skybridge. Dan, ketika keluar untuk evakuasi harus mengamankan kepala dengan menggunakan tas atau barang pelindung kepala yang lainnya.
Lima belas menit pun berlalu, tibalah sesi kedua pada pukul 10.15-10.45 semua peserta simulasi harus melakukan langkah-langkah yang sama dengan sesi pertama. Simulasi sesi kedua pun tuntas, siswa pun kembali belajar sesuai jadwal dengan tertib.
Simulasi ini hanyalah ikhtiar manusia, di sisi lain kita semuanya berharap dan berdoa agar Allah Swt memberikan qadha terbaik. Tiada bencana menimpa. Bismillahi tawakkaltu ‘alallah la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim.[]