Training Sistem Pergaulan Dalam Islam:
Tingkatkan Taqwa Meski Godaan Sosial Media Melanda
Penulis: Mila Sari dan Pena Pilot
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…” (TQS. An-Nur:30-31)”
Terjemah Quran surah An-Nur: 30-31 tersebut menjadi pengantar training Sistem Pergaulan Dalam Islam yang diselenggarakan oleh Islamic Boarding School (IBS) Insantama. Training yang diadakan oleh IBS Insantama ini menjadi agenda rutin bulanan santri, dan pada kesempatan kali ini training Sistem Pergaulan Dalam Islam diikuti oleh santri kelas 9 dan 12 Insantama.
Training bulanan yang diadakan pada Ahad 26 September 2021 pukul 08.00 – 11.00 WIB, dilakukan secara online via Zoom Meeting dengan pembicara yang didatangkan adalah Ustadzah Dedeh Wahidah Ahmad, yang juga merupakan salah satu Bunda Asuh IBS Insantama. Sebelum memulai training, acara di awali dengan pemutaran beberapa video, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh saudara Nandang (santri kelas 12). Acara dipandu oleh Ustadz Hafizh Akbar selaku host dan juga pembina santri Ikhwan di IBS Insantama.
Adapun yang menjadi tema dalam training kali ini adalah “Tingkatkan Taqwa Meski Godaan Sosial Media Melanda”. Tema ini dirasa perlu diangkat dan disampaikan kepada santri IBS dalam keadaan saat ini, karena intensnya interaksi santri dengan gadget dan sosial media mengharuskan adanya bekal ilmu sebagai tameng pelindung bagi mereka agar tidak mudah tergoda dengan arus negatif sosial media.
Training tersebut di awali dengan penyampaian surah An-Nur: 30-31. Dalam ayat tersebut diperintahkan untuk menahan pandangan dan memelihara kemaluan bagi laki-laki beriman dan tidak menampakkan perhiasan bagi perempuan beriman. Berdasarkan ayat tersebut pemateri mengangkat 4 konteks yang bisa menjauhkan kita dari arus negatif sosial media, yaitu: Tidak melihat gambar-gambar yang tidak senonoh, tidak mengekspose kecantikan atau kegantengan, tidak mempertontonkan aurat, tidak mengupload atau mendownload hal-hal berbau porno.
Pemateri juga menekankan kepada peserta training agar ketika melakukan komunikasi via online dengan lawan jenis hendaklah tidak menggunakan kata-kata yang dapat menggoda dan merayu lawan jenis, termasuk dalam hal ini tidak diperbolehkan untuk melakukan video call atau mengobrol dengan lawan jenis jika membicarakan sesuatu yang bukan berhubungan dengan pendidikan, muamalah, dan pengobatan/medis/kesehatan. Karena hukum asal interaksi laki-laki dan wanita itu terpisah seperti halnya shaf dalam shalat.
Pemateri juga menyampaikan bahwa selain surah An-Nur: 30-31 di atas, agar bisa terhindar dari godaan arus negatif sosial media maka penting untuk tidak mendekati zina, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra: 32 “Janganlah kalian mendekati zina….”. Kata kuncinya adalah tidak mendekati zina, maka hal yang perlu dilakukan diantaranya adalah menjaga mata, mulut, telinga dan anggota tubuh lainnya agar terhidar dari perbuatan maksiat karena “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya” (TQS. Al-Isra: 36). Intinya adalah tidak menggunakan mata ataupun telinga untuk melihat maupun mendengarkan sesuatu yang dilarang.
Semoga dengan diadakannya Training bulanan Sistem Pergaulan Dalam Islam dengan tema tersebut bisa menjadi bekal bagi santri IBS untuk bisa terhindar dari derasnya arus godaan sosial media hari ini, dan mereka bisa menggunakan media sosial dengan bijak, serta bisa memahami bahwa hukum asal interaksi laki-laki dan perempuan itu adalah terpisah.[]