TETAP MAGANG DI BOGOR
MESKI DARI JAUH
Penulis: Eko Agung Cahyono
Pagi itu, Senin 3 Rajab 1442 H bertepatan dengan 15 Februari 2021, ruang Zoom SIT Insantama telah on sejak 06.40 WIB. Pak Imam, Pak Agung, Pak Miko dan Jajaran Manajemen dari Unit SDIT dan SMPIT juga telah hadir di awal waktu. Mereka menanti ‘kehadiran’ para guru dari Insantama Cabang yang mulai memasuki room Zoom satu demi satu.
Hari itu adalah awal pelaksanaan Program Magang Guru. Selama ini Program Magang Guru dilaksanakan dengan pengiriman SDM Guru dari setiap cabang ke Insantama Pusat (Bogor). Namun setelah satu tahun masa pandemi, maka Program Magang dilaksanakan secara Online dan kali ini yang perdana.
Tidak terbayang sebelumnya, bagaimana menyelenggarakan program magang secara online karena masih terngiang begitu padatnya kegiatan guru magang pada saat keadaan normal (offline). Kadang memang tidak gampang merubah paradigma. Namun dengan memperhatikan masa Belajar di Rumah (BDR) yang belum pasti kapan akan berakhir, selain juga rekomendasi dari kegiatan Silaturahmi Nasional (Silaknas) Pengelolaan Insantama pada November 2020, yang mengamanahkan bahwa magang secara online perlu untuk dicoba.
Keikutsertaan SDM guru dari setiap cabang, baik unit SDIT maupun SMPIT, adalah bagian dari upaya standarisasi pengelolaan sekolah, khususnya kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga diharapkan pendekatan dan metoda pembelajaran yang dilakukan oleh guru memiliki kesamaan antara cabang dengan pusat.
Hal ini adalah kewajiban dari setiap pihak. Kewajiban Insantama Pusat untuk menyelenggarakan sekaligus sebagai fasilitator. Menjadi kewajiban pula bagi yayasan pengelola di cabang untuk menugaskan setiap SDM gurunya mengikuti program.
Tentu terdapat beberapa perbedaan penyelenggaraan magang saat online jika dibandingkan magang secara offline (langsung). Perbedaan itu diantaranya, terkait durasi, konten, penanganan/pendekatan siswa dan materi pelatihan. Magang online dilaksanakan selama 24 hari efektif dari yang biasanya 30 hari efektif. Demikian juga dengan kehadiran per hari. Jika normalnya full day, 8 jam per hari, maka magang online rata-rata 4 hingga 5 jam per hari.
Volume kegiatan (konten) pun juga menyesuaikan dengan kemampuan kegiatan yang harus dilakukan jarak jauh. Ada dua kegiatan yang belum memungkinkan dilaksanakan oleh para Guru Magang, yaitu Observasi Administrasi/Keguruan dan Observasi Sarana dan Prasarana. Termasuk dalam hal ini tidak pula dapat dilakukan praktik langsung penanganan terhadap siswa, seperti menjadi Pembimbing Anak Kelompok (PAK) atau menangani permasalahan anak secara langsung.
Sedangkan ragam program pelatihan, 88% masih bisa didapatkan oleh peserta, tetapi hanya ada satu dari delapan materi yang belum dapat disampaikan, yaitu terkait Komunikasi Efektif. Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan magang yang lain, semua dilakukan dengan pertemuan jarak jauh.
Sebagaimana kehadiran magang di saat normal, maka kehadiran magang guru dengan online disyaratkan harus selalu mengaktifkan video setiap mengikuti kegiatan. Hal inilah yang sejak hari pertama magang ditekankan oleh Bapak Imam Bukhoiri saat pengarahan umum kepada peserta magang.
Pagi itu, 15 guru cabang dengan penuh antusias hadir di room Zoom, sembilan guru dari cabang SDIT (Malang, Ternate, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Pontianak), sedangkan enam guru dari cabang SMPIT (Kota Serang, Kota Banjar dan Leuwiliang). Mereka adalah peserta magang di periode pertama yang akan berakhir pada 15 Maret 2021.
Acara penyambutan dan pengarahan umum dibuka oleh Pak Agung, selaku Manager Cabang. Pengarahan umum disampaikan oleh Pak Imam dan Pak Miko (Direktorat SDM), dilanjutkan penjelasan teknis di breakout room masing-masing unit oleh Pak Fadjar (Kepala SD) dan Pak Hasan serta Pak Iqbal (Kepala dan Wakil SMP).[]