Solid di Team Building Dua
Penulis: Sonny Lazuardi
Mendirikan menara dari sebatang rotan yang disambung-sambung sehingga menjulang ke langit, bukanlah perkara mudah. Perlu tali-tali yang menyangga dan keseimbangan penuh sampai menara berdiri dengan kokohnya.
Kegiatan mendirikan menara dari batang rotan yang sambung-menyambung itu dilakukan oleh siswa kelas XI SMAIT Insantama dalam kegiatan Team Building 2, pada Selasa, 22 Maret 2022, di sebuah lapangan rumput yang luas. Kegiatan ikhwan dilaksanakan di lapangan masjid Al-Muslihin, sementara akhwat di lapangan Pondok Cengek.
Siswa melakukan kegiatannya berdasarkan kelasnya masing-masing. Disebut satu kelompok, satu kelas. Ada 5 kelompok keseluruhan dari kelas XI. Mereka ditantang untuk solid dalam timnya. Perlu kesabaran dan daya juang dalam permainan ini.
Mereka diberi tugas membuat konsep pembuatan menara terlebih dahulu dengan membuat sketsa menara, didiskusikan dengan kelompoknya. Kemudian mereka mempresentasikan dihadapan teman-temannya.
Selanjutnya, pendirian menara dilakukan. Meyambung batang rotan satu persatu dengan tali sehingga lurus memanjang. Ditambah dengan tali-tali penyangga yang berfungsi sebagai penyeimbang, untuk dikendalikan sesama tim. Di ujung rotan dipasang gelas muk sebagai kerekan bendera.
Rotan dinaikan perlahan dengan penuh kesabaran. Tali pun dimainkan. Sesama tim berperan untuk menarik atau mengulur agar rotan dapat berdiri tegak. Keseruan dahsyat terjadi di sini. Seorang leader akan muncul dengan sendirinya dalam sebuah tim, demi kesuksesan kelompoknya. Pengorbanan dengan susah payah dialami siswa, peluh keringatnya tak menghentikan semangat untuk menjadi juara.
Jatuh bangun sungguh dialami oleh batang-batang rotan yang tak mudah dikendalikan ini. Namun dengan kesabaran dan tetap berstrategi akhirnya rotan pun tunduk pada siswa kelas XI ini untuk dikendalikan.
Sekitar 3 jam rotan setinggi sekitar 10 meter ini berhasil di tegakkan oleh kelas XI-2. Memang tak terlalu sempurna lantaran pasak belum terpasang, lantaran keterbatasan waktu yang hanya diberikan setengah hari saja.
Kegiatan pun berakhir, Alhmadulillah kegiatan yang begitu sulit malah mengundang penasaran siswa untuk meminta kembali, alias meminta waktu lagi. Namun kami hanya menggunakan waktu yang tersedia saja.
Pemenang kegiatan ini berhasil diraih oleh XI-2 sementara di akhwat jatuh pada kelas XI-4.[]