Bertempat di plasa Kampus SIT Insantama Bogor, siswa SMAIT Insantama diajak untuk berolahraga sejenak.
Pada hari Sabtu, 14/03/20 jarum jam menunjuk di pukul 08.30 WIB, satu persatu siswa mulai turun dari ruang kelas lantai 2 Gedung 1. Di plasa sudah menunggu Kepala Sekolah dan guru.
“Kita akan berkumpul bersama anak-anak di plasa, sekitar 15 menit untuk berjemur dan olah pernapasan”, arahan bapak Kepala Sekolah S.M. Pertiwiguno, S.Pi. yang biasa dipanggil Pak Uno.
“Anak-anak ayo kita hangatkan paru paru dan badan dengan sinar matahari pagi,” kata beliau saat anak-anak sudah berkumpul di plasa.
Kepala Sekolah juga memberikan instruksi, agar seluruh siswa berdiri menghadap matahari. Tarik nafas lewat hidung bertahap selama lima detik tahan di dada lima detik. Pindahkan ke perut dan tahan 10 detik. Pindahkan ke dada dan tahan lima detik. Lalu hembuskan lewat hidung bertahap selama lima detik. Gerakan ini lakukan terus berulang-ulang. Bisa disertai dengan gerakan perengangan tangan, atau gerakan memukul ke depan.
“Anak-anakku, dalam menghadapi cobaan Virus Corona ini kita harus cerdas. Nah, salah satu bentuk kecerdasan kita adalah dengan melakukan beberapa hal. Apa saja yang perlu kita lakukan? Satu, Badan harus sehat. Makan yang cukup, halal dan thayib. Istirahat yang cukup, pemanasan (olah raga) yang cukup. Dua, Hindari kontak dengan orang lain (salaman, sentuhan, pelukan, termasuk memegang barang yang dipegang oleh orang lain). Tiga, mengatur jarak antar orang, sehingga cairan dari mulut atau hidung orang tidak mengenai kita, jarak yang dijaga kurang lebih satu sampai dua meter. Empat, jika pun terpaksa bersentuhan, segera cuci tangan. Lima, kurangi menyentuh area wajah dengan tangan kita sebelum cuci tangan” kata Pak Uno.
“Di atas segalanya, tetap memohon perlindungan kepada Allah dan berserah kepadaNya.” tutur beliau.
Kelompok ikhwan di bagi dua kelompok. Kelompok pertama di bawah komando Ustadz Sholihuddin, S.E.I. sedangkan kelompok kedua dengan Kepala Sekolah. Di bawah sinar matahari pagi, dengan komando mulailah anak-anak dan guru mengatur pernapasan, diikuti oleh beberapa gerakan anggota tubuh. Setelah melakukan beberapa gerakan nampaklah keringat mulai keluar dari pori-pori.
“Ini salah cara kita untuk mencoba membuat badan menjadi lebih sehat dan kuat, sehingga tidak mudah terpapar virus atau bakteri,” kata Kepala Sekolah SMAIT Insantama Bogor.