Insantama, Bogor – Guru SDIT Insantama ajak siswa mengenal permainan tradisional “Egrang Batok”. Ada siswa yang ngaku permainannya seru.
Kamis (11/5/2023), siswa-siswi kelas 3 SDIT Insantama mempelajari tema 8 yang berjudul “Praja Muda Karana atau Pramuka”. Dalam pelajaran tersebut, siswa belajar tentang filosofi tunas kelapa sebagai lambang pramuka. Oleh karena itu, guru-guru memberikan penjelasan mengapa tunas kelapa bisa menjadi lambang pramuka.
Dalam penjelasannya, tunas kelapa memiliki banyak manfaat yang dimulai dari daun hingga akar. Dengan istilah lain, hampir semua aspek dalam pohon kelapa memiliki manfaat yang luar biasa.
Kemudian, guru-guru juga menjelaskan salah satu manfaat kelapa dapat dijadikan sebagai permainan tradisional. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk membuat egrang dari batok kelapa.
Sebelum memainkan egrang, siswa diajak untuk membuat egrang dari dua batok kelapa yang telah dilobangi dan diikat dengan tali pramuka. Kegiatan pembuatan egrang ini melatih siswa-siswi untuk mengikat tali dengan simpul-simpul yang sudah dipelajari.
Dalam permainannya, siswa-siswa melakukan praktek permainan egrang dengan rute yang telah ditentukan secara bergilir. Peraturan dalam permainan itu mengharuskan siswa untuk menjaga keseimbangan selama melewati rute itu. Jika ada siswa yang terjatuh, maka ia harus mengulangi lagi. Setelah praktek selesai, siswa-siswi masih tetap ingin bermain egrang tersebut. Mereka mengakui bahwa permainan itu sangat menyenangkan.
“Pak, boleh bawa batoknya ke kelas ga? Soalnya seru mainnya” Ucap salah satu siswa kelas 3D.[]