Reportase Pesantren Ramadhan; Pembekalan dan Praktik Fiqhus Safar Untuk Generasi Calon Pemimpin
Penulis: Irfah Zaidah
Tak dapat dipungkiri bahwasannya menjadi seorang pemimpin yang peduli dan bertanggung jawab, tidak terlepas dari kegiatan untuk selalu mobile dan dinamis untuk meninjau dan mengecek kondisi wilayah dibawah kepemimpinannya kelak.
Terlebih menjadi pemimpin transformasional yang dirindu umat, tentu dituntut untuk menjadi sosok pembelajar yang selalu haus akan ilmu, teknologi dan segala perkembangannya. Hal ini juga mendorong sosok pemimpin untuk menuntut ilmu dimanapun adanya demi kejayaan Islam dan kemaslahatan umat.
Untuk itu, mengambil moment Ramadhan 1443 H bertepatan dengan Senin, 11/04/22 SMPIT Insantama yang berkredo Sekolah Calon Pemimpin totalitas dalam membekali para peserta didiknya terkait Fiqhus Safar. Acara ini diikuti oleh semua siswa baik ikhwan maupun akwat, mulai dari kelas 7, 8 hingga 9.
Pagi itu, area Insantama dan sekitarnya cerah namun sejuk mengingat semalam diguyur hujan meski tak begitu deras. Jam di dinding menunjukkan pukul 07.30
Terlihat sebagian siswa mendekap buku di dada dan menggenggam bolpoin di tangan, sedang memasuki kelas. Sebagian lagi sudah duduk manis di bangku masing-masing, pertanda bersiap menimba ilmu dari guru. Di lantai 1, dari kelas 9D terdengar ibu Nurvitasari memaparkan tentang ‘Tata Cara dan Ketentuan Safar’, dengan bu Ririn sebagai guru pendamping praktik shalat di kendaraan. Di lantai 2, dari kelas 8E bu Yuli Nurhayati menjelaskan tentang ‘Rukhshah dalam Safar’ berpartner dengan ibu Cory mengecek praktik tayammum dan wudhu dalam kondisi yang dimisalkan sedang dalam perjalanan. Naik lagi di lantai 3, ada pak Triana yang sedang menjelaskan tentang ‘Adab-Adab Safar’ di kelas 7B.
“Nak, yang dimaksud rukhshah adalah hal yang meringankan antum dalam safar. Diantaranya syari’at menentukan rukhshah berwudhu jika dalam safar tidak ada air maka diperbolehkan untuk tayammum dan melaksanakan shalat secara jama’ wal qashar” terdengar penjelasan guru dari kelas 8D yang dibimbing oleh bu Herlin dan bu Fara.
“Tadi dimantapkan lagi ilmu tentang shalat jama’ wal qashar, dipraktekin juga. Kita jadi tambah ilmu dan nggak ragu-ragu lagi bu jika nanti harus melakukan perjalanan. Karena sudah dapet ilmu tata cara fiqh-nya. Bisa jadi bekal kalau kelas 9 kita ke Pare kan bu ? Terus berguna bagi teman-teman yang mudik hehe…, ilmunya insyaa Allah sangat berguna. Alhamdulillah, syukran”.
Tanggapan Raihan 7B terkait kegiatan ini, di penghujung kegiatan ini 08.30 WIB.
Semoga ilmu yang telah dipelajari dan dipraktikkan bermanfaat, terutama menjadi bekal aktifitas Calon Pemimpin.
…اتق الله حيثما كنت
“Bertakwalah dimana pun kalian berada, … ”
(HR. Ahmad).[]