Reportase Pengumuman Kelulusan Angkatan 13 SMPIT Insantama; Empat Hikmah di Acara Pembacaan Kelulusan ‘Ghazior’
Penulis: Irfah Zaidah
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Allah menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal-lah yang dapat mengambil pelajaran.
(QS. Al Baqarah: 269)
Mendung di pagi hari yang sejuk (Rabu, 15/06/22) menggelayut tepat di atas Plaza SIT Insantama, tak menyurutkan gelora kebahagiaan ‘Ghazior’ ikhwan dan akhwat, para guru dan beberapa bunda FOSIS untuk bersama-sama menyukseskan acara ‘Pengumuman Kelulusan Angkatan 13 SMPIT Insantama’. Tentu perhelatan ini menjadi sebuah moment bersejarah dalam babak akhir studi Angkatan yang famous di civitas academica Insantama dengan sebutan ‘Ghazior’; ‘Sang Petarung’. Generasi ‘Petarung’ yang siap menaklukkan dunia untuk kemudian mengisinya dengan li i’laa-i kalimatillah, selalu beramar makruf nahi mungkar dimana pun berada. ‘Sang Petarung’ yang siap menjadi generasi pemimpin ansharullah, menebar rahmatan lil ‘aalamiin.
Binar keceriaan pun terpancar dari rona wajah optimis ‘Ghazior’ baik ikhwan maupun akhwat, ditingkahi tawa dan canda pertanda semangat dan bahagia. Perasaan bercampur-aduk para guru berkecamuk di dada; Satu sisi bersedih mengingat ‘Ghazior’ segera pamit undur, namun satu sisi bahagia dan bersyukur ‘Ghazior’ insyaa Allah mampu melewati 1 fase studi untuk menuju satu tingkat fase studi yang lebih tinggi lagi. Munajat do’a dan shalawat bergemuruh di dada para guru menghantar ‘Ghazior’ agar selalu istiqamah berada dalam bimbingan Allah Swt hingga sukses yang tak sekadar dunia, bahkan juga akhirat.
Hikmah Pertama; Husnudzan, Jangan Salahkan Cuaca dan Bertawakal-lah !
Bertempat di area paving Plaza SIT Insantama, prosesi acara ‘Pengumuman Kelulusan Angkatan 13 SMPIT Insantama’ pun mengalir lancar tanpa ada aral menghalang, hingga tetiba rintik hujan pun mengguyur lembut (09.00 WIB) justru saat memasuki acara inti yaitu segmen ‘Penjelasan Kriteria Kelulusan Siswa’ oleh Pak M. Arifurrahman (Wakasis) yang akan dilanjut dengan ‘Pengumuman Kelulusan Siswa’ oleh Ibu Herlin Dewi Karlina. Pada peristiwa ini, prinsip keimanan seorang muslim berupa husnudzan dan tawakal bak diujikan Allah Swt kepada ‘Ghazior’; Jangan salahkan cuaca !
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
”Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi no. 2252, dari Abu Ka’ab)
Justru, saat turunnya hujan merupakan waktu yang mustajab untuk berdo’a. Sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
Hikmah Kedua; Sabar yang Sejati itu Pada ‘Pukulan’ Pertama
Alhamdulillah, ‘Ghazior’ mampu menunjukkan sikap sabar dengan tidak ada yang mencela atau menggerutu atas turunnya hujan di tengah berlangsungnya acara sehingga mengharuskan acara ‘Ghazior’ berpindah ke MPI (Masjid Pendidikan Insantama). Semoga menjadikan ‘Ghazior’ mendapatkan pahala sabar ketika di awal terjadinya hal yang tidak dikehendakinya. Insyaa Allah sikap sabar ‘Ghazior’ tersebut merupakan refleksi dari penanaman atas hadits berikut ini;
Dari Anas bin Malik, beliau berkata,
مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا g «الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى
”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata,”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita ini berkata,”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. Bukhari, no. 1283)
Sabar pada ‘pukulan’ pertama pun ditunjukkan ‘Ghazior’ saat secara serentak membuka surat resmi kelulusan dari sekolah. Pada segmen ini ibu Herlin dengan lantang membacakan satu demi satu nama siswa Angkatan ‘Ghazior’ ini, disambut rasa deg-degan, tangan bergetar, mata berkaca-kaca dan ekspresi harap-harap cemas para siswa. Lega dan haru yang dirasa ‘Ghazior’ di dada melelehkan air mata bahagia dan syukur.
Hikmah Ketiga; Selalu Hadirkan Allah Swt Di Kala Bahagia ataupun Sedih
‘Ghazior’ mampu membuktikan diri untuk selalu mengingat Allah Swt baik di kala senang (dinyatakan lulus) maupun sedih (terguyur hujan).
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi).
‘Ghazior’ pun serentak melaksanakan sujud syukur kepada Allah Rabbul ‘Aalamiin.
Hikmah Keempat; ‘Ghazior’ dimuliakan Allah Swt dengan bersujud syukur di lantai MPI bukan paving Plaza SIT Insantama.
Diturunkannya hujan saat acara ‘Pengumuman Kelulusan Angkatan 13 SMPIT Insantama’; Pertanda Allah Swt memilihkan MPI sebagai
“The Right Place for Ghazior’s Graduation Announcement and Do Sujud” dan bukan area paving Plaza SIT Insantama.
Semoga sujud syukur tersebut, sekaligus mampu menancapkan di benak ‘Ghazior’ tentang filosofi ilmu padi “Semakin Berisi – Semakin Merunduk”. Alhamdulillah 174 siswa Angkatan ‘Ghazior’ dinyatakan lulus 100%. Barakallahu fik. Congrat ‘Ghazior’ Generasi Pemimpin Ansharullah !.[]