“Kritik dari pihak luar itu bisa membuat maju”. Nasihat ustadz M. Rahmat Kurnia selaku Dirdik SIT Insantama memecah keheningan, di tengah 27 personal manajemen dan guru dalam Raker (Rapat kerja SMPIT Insantama Selasa, 3/1/2023 08.30 WIB).
Selain memotivasi para peserta Raker dengan sikap sportif, ustadz Rahmat juga mengingatkan untuk berperan pro-aktif dengan memberikan berbagai macam kritik konstruktif dan usulan demi perbaikan kinerja ke depannya. Dan sebelumnya, ustadz Rahmat memberikan “tali asih” berupa cincin akik kepada 3 manajemen SMPIT Insantama Bogor plus pak Nur Fajarudin.
Suasana yang gayeng, dihiasi senyum ustadz Rahmat yang khas mewarnai diskusi interaktif tentang Kurikulum Merdeka. Enam ciri pelajar pun tersimpul dari Kurikulum Merdeka; Beriman dan bertakwa, ber-kebhinnekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.
“Pendampingan siswa yang dilakukan oleh guru tak sebatas waktu efektif KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), terutama pada event-event di sekolah misal Maca Expo dan lain-lain. Jadi memang diperlukan tambahan waktu”. Miss Tachi pro-aktif terlibat diskusi.
Ustadz Rahmat pun merespon dengan menjelaskan bahwa kondisi generasi muda saat ini bertambah memiriskan hati. Butuh kepedulian para pendidik untuk melakukan tindakan penyelamatan. Oleh karena itu dibutuhkan etos kerja para pendidik yang optimal serta effort yang all out demi melakukan tindakan penyelamatan generasi ini. Didikan, bimbingan dan pendampingan para pendidik itu sejatinya takkan bisa sepadan, misal dikonversi dengan uang/materi.
Mengingat betapa mulianya peran guru dalam mempersiapkan generasi Calon Pemimpin -sesuai tagline SMPIT Insantama- #Sekolah Calon Pemimpin, maka hanya Allah Swt yang mampu membalas jasa para pendidi/guru dengan pahala yang terbaik.
Semoga capek dan lelahnya para pendidik generasi Calon Pemimpin ansharullah -wabil khusus di SMPIT Insantama Bogor- bisa menjadi washilah dimudahkan terkabulnya doa, tercurahnya keberkahan di dunia dan dimudahkan memasuki jannah Allah Swt. Aamiin.[]
