“Bapak, untuk melaksanakan LMT-4 insyaa Allah kita akan melakukan perjalanan jauh dari Bogor-Jawa Barat ke Pare-Jawa Timur nih. Bagaimana caranya menangani kondisi kita yang mabuk perjalanan berupa mual, pusing dan masuk angin?” Terdengar pertanyaan dilontarkan di forum Pra LMT-4 Day #3 Senin, 19/12/2022 bertempat di Aula Naufal Syauqi Insantama bertajuk ‘Terapi Sujok’ bersama pak Heriza Budiman pakar dan sekaligus praktisi Sujok.
“Baik, itu masalah stamina. Ayo silakan maju 1 dari siswa ikhwan dan nanti bergantian 1 lagi dari siswa akhwat! Saya akan mencontohkan, bagaimana terapi Sujok-nya. Bapak akan tunjukkan, di titik mana saja yang harus diwarnai dengan warna-warna tertentu yang tepat”. Pak Heriza merespon, kemudian dengan sigap dan antusias tampil ke depan Andhika siswa kelas 9C diikuti oleh wali kelasnya yaitu pak Fajar. Pak Heriza langsung menandai painsfull point (titik-titik nyeri) di telapak tangan Andhika dengan menggunakan spidol berwarna merah. Hal yang sama dilakukan oleh pak Heriza di telapak tangan Aurell siswa kelas 9D.
Pak Heriza menjelaskan bahwa warna merah digunakan untuk merangsang aliran energi ke dalam tubuh. Biru untuk mendinginkan suhu tubuh, sedangkan hijau untuk stabilisasi biasa digunakan pada bagian tubuh yang kerap merasa nyeri. Mekanisme penyembuhan dalam terapi Sujok melalui signaling and correspondencing. Yakni kenali titik nyeri pada bagian tubuh, kemudian hubungkan dengan titik-titik tertentu pada tangan atau kaki yang dianggap memiliki kemiripan struktur dengan bagian tubuh yang sedang mengalami nyeri atau gangguan kesehatan. Beri tanda dengan menorehkan warna yang relevan dengan keluhan. Pak Heriza memaparkan penjelasan, sembari mempraktikkan langsung terapi Sujok di hadapan para siswa.
Di penghujung sesi, pak Muslim selaku ketua pelaksana LMT-4 menyentak kesadaran semua yang hadir dengan satu pertanyaan “Pernahkah antum tahu, tentang seseorang yang sakit dan sudah berobat ke dokter-dokter yang hebat ke sana-ke mari namun tidak sembuh-sembuh?”.
Melanjutkan dengan nasihat, pak Muslim pun berujar “Hendaknya hal ini sebagai bahan muhasabah diri kita; Mungkin ada yang terlupa oleh diri kita, yaitu lebih mengandalkan ikhtiar dan ikhtiar saja, berobat dan berobat saja, namun melupakan Allah Swt Sang Maha Penyembuh”.
“Manusia hanya berikhtiar, Allah Swt-lah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu, Sang Maha Penyembuh atas segala penyakit. Bukan dokter, bukan manusia yang memberikan kesembuhan atas segala penyakit. Prinsip ini yang wajib antum pegang erat, sebagai hamba Allah yang beriman.” Pungkas pak Muslim.
Semoga semua siswa, guru dan kru yang mengikuti LMT-4, senantiasa Allah Swt berikan kesehatan, kekuatan, dan penjagaan-Nya: Before, in process, after LMT-4. Aamiin.[]