Nasrullah di Last Minute Kegiatan LEADCHAMPS

-

Reportase LEADERSHIP FOR CHAMPIONS: GOES TO BANDUNG, Kelas VI SDIT Insantama

Nasrullah di Last Minute Kegiatan LEADCHAMPS

Memasuki hari ke-2, pukul 03.30 para peserta Leadchamps 2019 sudah mulai dibangunkan. Hari masih gelap, pun hawa dingin terus terasa menusuk tulang. Semalam sebelum tidur, semua siswa dibalur punggungnya dengan minyak kayu putih plus diperintahkan harus mengenakan jaket, kaos kaki, dan juga penutup kepala. Maklum suhu tengah malam di Kota Bandung bisa mencapai 16 derajat Celcius. Suhu dinginnya akan mampu membuat tubuh menjadi terasa kaku. Perlu perlakuan dan tindakan khusus untuk mengantisipasinya. Alhamdulillah, para siswa ‘menikmati’ dan mampu melewati challenge dinginnya Kota Bandung. Hanya dengan mental dan kejernihan pikiran, tantangan itu mampu tertaklukkan.

Dengan tertatih, peserta Leadchamps pun berjalan menuju kamar mandi untuk keperluan BAK dan mengambil wudhu. Semua dilakukan dengan keikhlasan tingkat tinggi. Sebuah capain yang luar biasa. Semoga akan terus terjaga oleh mereka. Mereka kemudian diarahkan menuju Masjid. Untuk semakin menguatkan mental dan kepribadiannya, para siswa diharuskan menjalankan shalat tahajud minimal 4 rakaat dan dilanjutkan dengan witir 3 rakaat. Berikutnya para siswa tadarus Al Quran hingga menjelang adzan subuh. Saat kumandang adzan subuh dimulai, para siswa diminta untuk merapikan Al Qurannya.

Shalat shubuh pun berlangsung syahdu. Dinginnya cuaca pagi membuat suasana semakin hanyut. Kak Bagus, alumni SMAI Insantama bertindak sebagai imam. Lantunan indah ayat-ayat Quran yang dibacakannya semakin menambah kekhusyu’an shalat. Semuanya terasa nyaman dan penuh keberkahan.

Setelah prosesi dzikir ba’da shalat tertunaikan, ananda Ghiyast Ramadhan naik ke mimbar khutbah untuk menyampaikan materi kultumnya. Ananda Ghiyast tampil penuh percaya diri. Setelah memperkenalkan diri, Ghiyast mulai menyapa jamaah dengan pertanyaan: “Siapa yang paham apa itu Al Quran?”. Sejurus kemudian ananda Ghiyast mulai menjelaskan tentang pengertian Al Quran. Ananda Ghiyast menyampaikan bahwa sekarang ini mulai banyak orang muslim yang tidak paham dengan ajaran Al Quran, padahal di dalam Al Quranlah berbagai petunjuk hidup disiapkan Allah Swt agar manusia bisa selamat hidup di dunia hingga akhirat. Berikutnya materi kultum disampaikan ananda dengan mulus. Di akhir sesi, ananda mengajak para jamaah untuk kembali pada Al Quran, sehingga keberkahan hidup akan dapat dicapai.

Seluruh siswa kemudian memasuki basechamp. Kepada para siswa, Bapak Diky menyampaikan 2 buah opsi untuk dipilih siswa, mandi atau olahraga pagi. Beberapa siswa memilih untuk mandi dan sebagian lainnya memilih untuk berolahraga. Pukul 06.45 sarapan sudah siap untuk disantap. Semua peserta menikmati hidangan sarapannya. Perut harus terisi agar tubuh punya cukup energi untuk menunjang kegiatan hari ini. Bayangan jalan berkeliling kampus ITB menjadi penguat para siswa untuk menghabiskan ‘jatah’ sarapannya. Alhamdulillah, semua berjapan lancar, termasuk kesadaran para siswa untuk membersihkan kotoran di sekitar tempat makan.

Pukul 07.30 semua siswa berkumpul di lapangan futsal depan Masjid Salman ITB. Di area inilah perwakilan tim Leadchamps akan tampil dalam acara silaturahmi dengan perwakilan pengurus DKM Masjid Salman ITB, khususnya mahasiswa Pembina Anak Salman (PAS). Para siswa akan menunjukkan kebolehan bakat dan kemampuan di lokasi outdor. Tantangan semakin besar karena pasti akan banyak orang yang sedang melewati lapangan akan melihat dan menyaksikan unjuk kebolehan mereka. Bukan perkara mudah untuk berani tampil di depan umum. Ini adalah sebuah media pembelajaran yang sangat langka dan berharga buat kesuksesan mereka di masa depan.

Susunan acara hampir sama dengan acara sewaktu silaturahmi ke Prodi PGSD UPI. Tampil sebagai MC adalah ananda Athala dan Yasser. Pembaca Al Quran adalah ananda Ragil dan Subhan. Siswa yang bertugas menyampaikan presentasi adalah ananda Sophia dan Nabila. Dan yang dipercaya untuk membacakan puisi dari hasil karya sendiri adalah ananda Fathiya Thahirah S. Kembali, bagaimana para siswa mampu dengan sangat baik memperlihatkan kemampuan mereka dalam unjuk kebolehan. Semua tampil dengan penuh percaya diri. Yang pasti, tampilan mereka mampu menyedot perhatian para pengunjung yang sedang melewati halaman Masjid Salman ITB.

Sempat mengalami ‘gangguan’ karena jadwal kegiatan berikutnya berkeliling kampus ITB sempat akan dicancel berkaitan dengan adanya miscomunication dengan pihak ITB. Alhamdulillah, Allah Swt memberi pertolongan dengan skenario-Nya. Secara ‘tidak sengaja’, Bapak Karebet, selaku Direktur Kesiswaan Yayasan Insantama Cendekia, juga sekaligus sabagai pembina langsung kegiatan Leadchamps 2019, bertemu dengan sahabat lamanya sewaktu di SMA. Beliau ‘kebetulan’ adalah dosen di ITB. Dengan bantuan beliaulah akhirnya tim panitia bersama Bapak Karebet menghadap pihak ITB dan akhirnya diberikan ijin untuk berkeliling kampus ITB. Allahu Akbar. Benar-benar nasrullah. Sungguh pertolongan Allah Swt ini menjadi pertanda bahwa Allah Swt sangat ridho dengan kegiatan Leadchamps 2019 ini.

To be continued