Napak Tilas LMT-4 SMPIT INSANTAMA

-

Napak Tilas
LMT-4
SMPIT INSANTAMA

Penulis: Irfah Zaidah

Jika kita mendengar kata “Napak Tilas” apa yang ada di dalam benak kita ? Yup, napak tilas adalah upaya pada saat ini untuk mengikuti jejak dari kegiatan yang pernah dilakukan pada masa yang telah lalu. Ya, lebih-kurangnya seperti itulah maknanya.

Btw, tim guru kelas 9 dan para siswa kelas 9 SMPIT INSANTAMA pada 11 Januari 2021 pukul 08.00 -12.00 WIB punya gawe yang bertajuk “Napak Tilas LMT-4”. Kepanjangan dari LMT-4 adalah Leadership and Management Training-4. Sedangkan kode berupa angka 4 itu menggambarkan bahwa LMT-4 ini bukanlah sebuah program yang “ujug-ujug” ada, tetapi angka 4 tersebut menggambarkan suatu program yang terencana, berkesinambungan dan ada tahapan-tahapannya untuk meraih tujuan dan target yang jelas. Dimulai dari LMT-1 dan LMT-2 di kelas 7, LMT-3 di kelas 8, dan LMT-4 yang paripurna dan pamungkas.

Karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19 maka acara ini dilaksanakan secara online dan alhamdulillah, tidak ada kendala berarti. Acara dipandu oleh duo host pak Cahyadi dan pak Triana. Hadir sebagai Guest Stars: Pak Dirsis YIC (Direktur Kesiswaan Yayasan Insantama Cendekia), Mr. Gud (Kepala Tutor CLIent – Pare), Ibu Dwi Kurniawati (Ketua FOSIS), Kak Fauzan Adhim Suparno (Mantan Ketua OSIS dan Alumni), pak Ahdiat Permana (Perwakilan Guru) dan pak Nur Fajarudin (Ketua Pelaksana LMT-4).

Setelah duo host membuka acara, acara dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Wintoadhi Kurnia Latief.

Kemudian launching nama angkatan “ZAVIARIZ” oleh ibu Mufarochah, selaku Penanggung Jawab (PJ) Angkatan Zaviariz.

Napak tilas diawali dengan tayangan video tentang LMT-4 yang pernah dilaksanakan oleh 3 angkatan sebelumnya: Angkatan Neutron (2018), Angkatan Bizartium (2019), Angkatan Revolver (2020). Semua tayangan video tersebut menggambarkan betapa antusiasnya para siswa dan suasananya pun di alam pedesaan yang bersahaja, rona ceria pun memancar di wajah-wajah bahagia para siswa.

Selanjutnya, memasuki acara Napak Tilas berupa sharing dari para Guest Star. Diawali dari pak Dirsis yang menjelaskan tentang filosofis dan latar belakang program LMT-4.

Diteruskan oleh Mr. Gud menjelaskan hal-hal seputar materi English, memberikan tips and tricks serta membuka termin tanya – jawab. Dari sekian pertanyaan yang ditujukan kepada Mr. Gud, ada satu pertanyaan yang menarik:
“Menurut bapak, kita tidak perlu menguasai 16 grammar Bahasa Inggris.. Tapi bagaimana caranya agar kita lancar berbahasa Inggris selain dengan conversation?” pertanyaan dari Atika Shafwa Khairunnisa kelas 9F. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Mr. Gud.

Tiba saat Ibu Dwi Kurniawati, memberikan testimoni atas keberhasilan 2 putri beliau mengikuti program LMT-4 ini. “Dua putri saya setelah mengikuti program LMT-4 ini semakin percaya diri dan lancar berbahasa Inggris, terbukti sering practice conversation dengan ayahnya saat berinteraksi di rumah.” “Saya bersyukur ada program LMT-4 ini di SMPIT INSANTAMA, karena anak-anak diajarin management packing, fiqh safar, dan selalu dikontrol bi’ah shalihah mulai dari Pra LMT-4 (shalat dhuha, tilawah, shaum sunnah, shalat tahajud). Hasilnya anak-anak saya sudah terbiasa melaksanakan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari bahkan saat melakukan safar bersama keluarga.” urai ibu Dwi sumringah. Alhamdulillah ….

Sesi sharing selanjutnya dari Kak Fauzan Adhim Suparno, dengan gaya intonasi yang tegas namun tetap ramah Kak Fauzan menyatakan bahwa LMT-4 itu bagi beliau adalah “Special Mission” apalagi harus “hidup” jauh dari rumah selama 2 pekan, sebatas barang yang sengaja dibawa dari rumah dalam 1 tas – tidak lebih ! Kak Fauzan memberikan motivasi dan semangat kepada adik-adik kelasnya untuk struggle meraih masa depan terbaik dan tentunya diridhai Allah SWT. Allahu Akbar !

Acara terus berjalan, kemudian pak Ahdiat Permana, didaulat untuk menceritakan pengalaman beliau saat pendampingan LMT-4 angkatan Bizartium goes to Pare.

Terakhir penjelasan dari pak Nur Fajarudin, beliau menjelaskan bahwa program LMT-4 ini bukanlah sekedar belajar bahasa Inggris, tetapi lebih dari itu siswa berlatih team building, kepemimpinan dan kemandirian.

Untuk menambah berkah, acara ini ditutup dengan doa oleh ustadz Muhammad Sanudin.[]