Muhasabah di Sepertiga Malam yang Mengharukan
Penulis: Irfah Zaidah
“Insyaa Allah, kelak kita akan dipertemukan kembali di surga Allah SWT, berkumpul kembali se-Angkatan Ghazior di jannah-Nya. Azzamkan, Angkatan Ghazior – Angkatan Zero Maksiyat ! Tekatkan, Angkatan Ghazior sebagai Angkatan Pemimpin Sejati Ansharullah … Allahu Akbar !”
(Ageng Budiansyah, Motivator PME-LMT 3 PLUS)
Hawa pagi dingin menggigil, rerumputan pun bersimbah embun bening nan sejuk, namun semuanya tidak membuat Angkatan Ghazior Akhwat bermalas diri. Justru anandas sengaja memasang alarm agar bisa bangun tidur tepat pada jam 02.00 WIB, Kamis 21/10/21 yang merupakan hari terakhir dari rangkaian acara LMT 3 PLUS.
Ghazior Akhwat pun bergegas menuju ke kamar mandi untuk bersih diri dan berwudhu untuk melaksanakan Qiyamul Layl. Tertancap dalam benak dan sanubari Ghazior Akhwat dan Ikhwan akan mulianya Firman Allah SWT, QS. Al Isra’ ayat 79
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
Hari ini merupakan hari terakhir Angkatan Ghazior SMPIT INSANTAMA BOGOR berada di lokasi LMT 3 PLUS. Dan pada dini hari ini pula di lokasi ini, Ghazior Akhwat dan Ikhwan terakhir melaksanakan Qiyamul Layl. Bedanya, start Qiyamul Layl Ghazior Akhwat pada jam 02.00 WIB, dilanjutkan dengan kegiatan PME akronim dari Positive Mental Exercise yaitu acara motivasi, renungan dan muhasabah dipandu oleh pak Ageng Budiansyah. Sedangkan Ghazior Ikhwan Qiyamul Layl-nya dimulai tepat pada jam.03.00 WIB, PME sudah tuntas kemarinnya. Bedanya lagi, pelaksanaan Qiyamul Layl Ghazior Akhwat mengambil lokasi indoor, sedangkan Ghazior Ikhwan langsung melaksanakan shalat, tilawah, dzikir dan berdoa langsung di alam bebas beratapkan langit bertaburkan tetesan embun pagi yang menyehatkan. Masyaa Allah. Alhamdulillah…
Di acara malam muhasabah ini, peserta diajak untuk merenungkan lebih dalam lagi bahkan flashback ke masa kecil. Pada intinya, pak Ageng mengajak merenungkan 4 hal, mulai dari birrul walidayn, saling menasihati dan mengajak kepada kebaikan, takdzim kepada guru dan tidak melupakan Almamater, dan 1 Angkatan harus kompak untuk Zero Maksiyat bahkan harus saling menguatkan untuk meraih keselamatan dan kesuksesan dunia-akhirat. Pak Ageng menyampaikan semuanya dengan kalimat-kalimat yang menyentuh jiwa dan mengaduk rasa, hingga peserta menitikkan air mata. Bahkan para orang tua pun turut larut dalam keharuan dan tak kuasa membendung air mata, saat mengikuti liputan acara melalui WAG. Inilah sebagian ungkapan orang tua siswa yang ditulis di WAG:
“Baca ini ga terasa menetes air mata…Aamiin aamiin aamiin yaa Alloh…semoga Alloh ijabah semua permohonan untuk anak2 kita…”
(Bunda Dwi Nopiar)
“Alhamdulillaah ya Allah, bahagia hati, ananda berada dalam bimbingan bapak/ibu guru yg senantiasa mengingatkan akan keberadaan Allah, untuk senantiasa berbuat baik, mempunyai visi misi dunia akhirat .Tak salah kami menitipkan di Insantama. Baarookallahu fiikum para guru yg selalu sabar dlm mendampingi anandas”
(Bunda dnovisanti8)
“Jazakumullohu khairon katsiron kpd Ustadz ustadzah atas pembinaannya dan bimbingannya sehingga ananda menjadi muslim/muslimah yg kuat tangguh memegang agamanya semoga sukses semua buat angkatan Ghazior”
(Bunda Zainab)
“Aamiin ya Allah, Aamiin ya Rahman, Aamiin ya Rabbal’alamiin….
Alhamdulillah, tak terasa air mata mengalir , penuh rasa syukur n haru… udah selama lebih kurang 1thn 7 bln ananda di rumah sj skrg beraktifitas , betapa senang bahagia anak-anak bisa menikmati keindahan alam.”
(Bunda Sanny Aurellia).[]