Reportase LEADERSHIP FOR CHAMPIONS: GOES TO BANDUNG, Kelas VI SDIT Insantama
MENUJU TITIK 0 ITB
Hari Ke-2: 3 Oktober 2019
Kekuatan mental dan fisik sangat diperlukan dalam upaya menempuh perjalanan jauh, berkeliling kampus ITB. Kekuatan mental diperlukan karena akan banyak tantangan yang akan dihadapi, salah satunya adalah kesiapan menghadapi tatapan beratus-ratus pasang mata yang akan melihat perjalanan mereka. Sementara, kekuatan fisik diperlukan karena para peserta Leadchamps harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, kurang lebih 3 km, di siang hari dengan melintasi jalur tengah dan jalur pinggir sebelah kiri kampus ITB. Rasa lelah tentu akan menghampiri para peserta. Sebagai titik start dan finish adalah Masjid Salman ITB. Destinasi yang selalu digembor-gemborkan panitia bahwa rute perjalanan akan melewati titik 0-nya ITB. Informasi yang disampaikan panitia sejak awal ini menjadi penguat dan memunculkan rasa penasaran yang tinggi bagi para peserta Leadchamps 2019. Semuanya ingin segera menyaksikan di manakah titik 0 tersebut dan mengapa disebut dengan titik 0.
Perjalanan dimulai pukul 11.05. Kak Bagus, alumni SMAIT yang sedari kemarin turut mendampingi tim Leadchamps, berkenan menjadi pemandu dalam kegiatan ‘Taklukkan ITB’ ini. Karena beliau adalah mahasiswa ITB yang pasti sudah memahami seluk beluk terkait area kampus ITB. Dengan berjalan berjajar 1 banjar, peserta Leadchamps mulai menyusuri jalanan dalam kampus ITB. Sesekali rombongan tim harus berhenti beberapa saat karena rombongan tim harus mempersilahkan kendaraan-kendaraan yang lewat karena memang jalur dalam kampus ITB beberapa bagian terbelah oleh jalanan kampus. Sebagaimana yang terjadi di UPI, di ITB pun para peserta menjadi pusat perhatian para mahasiswa dan dosen baik saat berpapasan maupun saat melintasi beberapa jurusan atau fakultas di lingkungan ITB. Bangunan beberapa jurusan dan fakultas pun tak luput menjadi perhatian kami para peserta Leadchamps. Sepertinya, bangunan-bangunannya unik dan terkesan beda dari bangunan-bangunan kampus yang selama ini ada di perguruan tinggi lain, termasuk di UPI sekalipun. Ataukah ini yang menjadi salah satu kehebatan ITB dalam mendesain bangunannya yang juga menjadikannya sebagai salah satu perguruan tinggi hebat di Indonesia. Decak kagum para peserta Leadchamps terus-menerus terucap setiap melewati bangunan-bangunan unik yang ada.
Pada menit ke-20 perjalanan, rombongan diberhentikan oleh panitia untuk sesi pengambilan foto. Semua peserta ikhwan dikumpulkan dan diatur barisannya untuk mendapatkan komposisi keseimbangan dan angel foto yang bagus. Sebagai background foto, ada view beberapa bangunan unik gedung di ITB dan juga ada kolamnya di bagian tengah jalur. Setelah puas berfoto, giliran rombongan akhwat mendapat kesempatan berfoto, dengan posisi dan view yang sama dengan saat rombongan ikhwan difoto. Belakangan, kami baru menyadari bahwa ternyata lokasi pengambilan foto tersebut adalah titik 0-nya ITB. Masya Allah, lokasinya memang terasa di tengah-tengah kampus ITB, serasa di titik pusatnya sebuah lingkaran. Alhamdulillah, rasa penasaran yang selama ini kami rasakan bisa terobati. Terjawab sudah pertanyaan yang sedari kemarin senantiasa menghantui kami, di manakah posisi titik 0 itu dan mengapa disebut sebagai titik 0. Perasaan senang dan lega selanjutnya menjadi penguat dan motivasi untuk segera menuntaskan misi ‘Taklukkan ITB’, walaupun baru sekitar setengah perjalanan. Rasa lelah dan haus menghiasi para peserta Leadchamps. Namun, kaki-kaki kecil itu pun terus melangkah dan melangkah terus. Memang, tak ada gunanya untuk mengeluh atau menyalahkan pihak lainnya. Yang paling pasti, misi ini harus segera dituntaskan.
Ternyata banyak juga titik spot di kampus ITB yang telah para peserta Leadcamps lewati. Titik spot yang pertama adalah Plaza Widya Nusantara. Titik ini merupakan tempat terbaik untuk berpose. Hampir semua pengunjung pasti tidak akan melewati kesempatan untuk berfoto di tempat ini. Ada perasaan belum lengkap ke kampus ITB apabila belum berpose di lokasi ini. Di belakang tempat pose ini akan terlihat view 4 gedung kembar. Titik spot berikutnya adalah kolam air mancur ITB yang sering mendapat sebutan Indonesia Tenggelam (Intel). Hal ini disebabkan karena di dasar kolam terdapat gambar peta Indonesia lengkap dari Sabang hingga Merauke. Perpustakaan pusat ITB adalah titik spot yang peserta Leadchamps lewati berikutnya. Yang menarik dari perpustakaan ini adalah gedungnya yang bagian atapnya tersusun seperti tumpukan buku-buku. Terlihat sangat unik. Dan menurut informasi, masih banyak tempat dengan titik spot yang menarik lainnya di ITB. Diperlukan waktu yang lebih banyak untuk mengeksplorasinya. Sayang, waktu yang terbatas menjadikan tidak semua titik spot mampu peserta nikmati. Semoga di lain waktu, kesempatan itu akan ada. Atau bahkan, siapa tahu di antara peserta Leadchamps ada yang akan kuliah nantinya di ITB. Insya Allah…
Di sepanjang rute yang peserta Leadchamps lewati, banyak juga fakultas di lingkungan kampus ITB yang tertangkap mata. Beberapa diantaranya adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Sekolah Farmasi, serta juga Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati. Harapannya, semua mampu ditangkap oleh peserta Leadchamps di alam bawah sadar mereka sehingga akan menjadi sumber inspirasi untuk menentukan masa depan mereka. Karena, salah satu ciri untuk menjadi seorang juara adalah mempunyai mimpi besar. Mimpi besar yang akan menuntun ke arah mana langkah untuk mewujudkan cita-cita ke depannya.
Kurang lebih butuh waktu 45 menit untuk menempuh jarak tempuh keliling kampus ITB. Alhamdulillah, misi selesai. Segala hambatan telah mampu peserta Leadchamps lewati. Rasa lelah, kaki ngilu, kepala pusing menjadi tantangan yang sudah mampu peserta Leadchamps hadapi. Semua memerlukan kekuatan mental. Bahkan, ananda Aulia yang kakinya sempat terkilir pun mampu menuntaskan misi. Dengan jalan tertatih ananda tidak pantang menyerah. Semua dilakukan dengan tekad kuat untuk menyelesaikan misi. Masya Allah, luar biasa, Allahu Akbar. Semoga tekad ini akan mampu terpelihara terus dan konsisten dijaga untuk menuju kesuksesan mereka di masa depan.
Sebelum memasuki area Masjid Salman ITB sebagai titik finish, peserta dikumpulkan oleh panitia untuk mendengarkan arahan dan motivasi langsung dari orang dalam ITB. Siapa lagi kalau tidak dari Kak Bagus. Setelah semua peserta berkumpul, Kak Bagus mulai menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan ITB. Tantangan menjadi mahasiswa ITB dan berbagai kegiatan kemahasiswaan di dalamnya yang bisa diikuti menjadi informasi yang menyenangkan. Kak Bagus juga memberikan masukan bagi peserta Leadchamps bagaimana seseorang itu harus mempunyai mimpi besar dan berupaya meraih mimpi itu. Semua informasi yang disampaikan benar-benar menjadi motivasi dan pelecut bagi peserta Leadchamps untuk sungguh-sungguh meraih masa depan yang jauh lebih gemilang. Setelah acara sharing bersama Kak Bagus, semua peserta kembali ke basecamp untuk menunaikan shalat jama’ Dzuhur Ashar dan makan siang sebelum kemudian bersiap-siap kembali untuk menunaikan misi berikutnya: ‘Taklukkan Bosscha’.