Bahagia itu tercipta saat kita bisa mendapatkan keridaan dari Allah Swt. Namun, keridaan itu tidak datang dengan sendirinya, butuh upaya untuk mendapatkannya. Salah satu upaya dalam mencapai keridaan Allah Swt itu adalah dengan melakukan hal-hal yang dicintai-Nya seperti menimba ilmu dan khasanah Islam yang semakin kita coba telusuri, maka semakin haus pulalah kita akan hal itu.
Alhamdulillah dalam rangka itu semua, seperti biasa, KKM (Kajian Kamis Malam) atau KMJ (Kajian Malam Jum’at) kembali diadakan di malam yang penuh barakah. Kajian malam ini terasa semakin terkesan dengan shalawat yang dibawakan oleh tim hadrah Insantama.
Pada kesempatan kali ini, ustadz Choirul Anas, Lc selaku Mudir Tanfidzi IBS (Islamic Boarding School) Insantama memberikan semangat pembelajaran dalam bahasa Arab sebagai upaya pembiasaan bagi santri agar para santri semangat untuk mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian ini diikuti oleh semua santri IBS (Islamic Boarding School) Insantama dari tingkat SMP dan SMA, baik ikhwan maupun akhwat. Tepat sebakda isya, agenda ini berlangsung.
“Program yang kalian harus tahu adalah program lughah yang harus kalian simak. Selanjutnya adalah program muhadarah bilingual yang akan diperkenalkan oleh tim kurikulum. Disana ada muhadarah pekanan dan muhadarah pekanan. Ini semua akan kita tempuh dalam upaya penguatan bahasa Arab kalian. Tujuannya adalah taklim bahasa Arab dan menerbitkan serta menuliskan kitab bahasa Arab yang akan dicetak sebanyak 4 kali cetak.” Jelas beliau
“Malam hari ini yang akan kita ambil adalah sisi bahasa. Sebuah hadits menyampaikan bahwa agama ini adalah nasihat. Maksudnya, tidak ada hadiah yang diberikan seseorang kepada saudaranya dari kalimah hikmah atau ilmu yang dengannya Allah Swt akan menambahkan hidayah pada dirinya atau dengan ilmu tersebut, Allah Swt akan membersihkan dirinya.” Melanjutkan penjelasan
“Sebetulnya keberadaan ustadz-ustadzah adalah hadiah yang diberikan oleh Allah Swt pada kalian semua untuk mengajarkan bahasa Arab kepada antum. Meski terkadang, antum menolak hadiah terbaik tersebut dengan menuruti rasa ngantuk dan malas. Terakhir, beliau meminta komitmen kepada seluruh santri yang hadir untuk bersedia serius mengikuti pembelajaran bahasa Arab.” Terang beliau
Terakhir, beliau meminta komitmen para santri agar bisa memanfaatkan pembelajaran dan taklim bahasa Arab ini untuk lebih serius lagi dalam mempelajari dan memahaminya.
“Apakah kalian siap untuk serius belajar bahasa Arab dan mengikuti taklim di pagi hari dengan menghilangkan segala rintangan, ngantuk, malas atau apapun itu?” Tanya beliau
“Kami siap.!” Jawab para santri serempak
Semoga para santri semakin semangat dalam mempelajari bahasa Arab dan semakin semangat pula dalam mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga program bilingual di lingkungan IBS Insantama bisa teraplikasikan dengan optimal.[]