Alhamdulillah terlihat sangat ramai sekali. Padahal acara belum dimulai. Semoga semua siswa Insantama bisa menjadi generasi milenial yang berani berwirausaha dan berakhalakul karimah, sebagai salah satu bentuk ketercapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka sekarang.
Demikian apresiasi dan harapan yang disampaikan oleh Pengawas Dinas Pendidikan Dasar Kota Bogor, Ibu Een Sudarsih, S.Pd, di acara pembukaan kegiatan Insantama Market Day (IMD) pada hari Selasa, 3 Oktober 2023. “Tidak hanya cukup sampai di IMD ini saja, semoga bisa berlanjut hingga kalian dewasa nanti,” imbuh Bu Een di hadapan para siswa penjual dan pembeli, panitia siswa dan guru, semua guru, dan juga para orang tua yang sudah hadir di arena IMD di lapangan upacara dan plaza SIT Insantama, sebelum transaksi jual beli dibuka.
“Apakah Antum semua sudah tidak sabar untuk segera melaksanakan transaksi jual beli?” tanya Pak Adi Fadjar Nugroho selaku kepala SDIT Insantama kepada kerumunan massa menjelang dibukanya IMD. “Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim, bersama ini IMD tahun 2023 secara resmi kami buka,” lanjut Pak Fadjar, yang kemudian diikuti dengan tabuhan bedug. Semua yang hadir pun mulai tumpah ruah menuju tempat penjualan yang sudah sedari tadi mereka incar.
Pak Achmad Ibnou Sena yang tahun ini didapuk menjadi ketua panitia pelaksana ini memberikan jawabannya saat ditanyakan apa tema dan harapannya pada IMD tahun 2023 ini. “Dengan tema Berniaga Ala Rasulullah, Raih Hidup Lebih Berkah, kami berharap bahwa sebagai penjual ataupun pembeli, semua siswa bisa meneladani Rasulullah sehingga menjadikan mereka bisa mendapatkan keberkahan hidup,” jelas Pak Sena. “Kami juga nemberikan aturan main, setiap pembeli diharuskan membawa kantong belanjaan sendiri (shooping bag) agar pada IMD ini tidak menghasilkan banyak sampah plastik,” jawab Pak Sena saat dimintai keterangan apakah ada hal yang baru di IMD kali ini.
Sejauh pemantauan di arena IMD, proses transaksi jual beli pun berjalan aman dan lancar. Semua jenis barang baik berupa makanan, minuman, ataupun peralatan ATK dan mainan sudah terkatagori halal dan thayib. Hal ini karena semua barang sudah diperiksa dan dinilai oleh para qadli hisbah yang dperankan oleh beberapa guru sebelum proses IMD dimulai. Para qadli diberikan haknya untuk memantau kehalalan dan kethayiban barang-barang yang diperjualbelikan.
Kehadiran para qadli hisbah inilah yang membedakan kegiatan Market Day serupa dengan sekolah-sekolah lainnya. Qadli hisbah adalah qadli dalam pemerintahan Islam yang diberi tugas khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara langsung yang dia temui, di manapun tempatnya tanpa memerlukan ruang sidang pengadilan. Itulah keunikan dan kekhasan IMD yang memperkenalkan qadli hisbah dalam pelaksanaannya.
Salah seorang siswa yang menjadi penjual yang bernama Muhammad Abdullah Aziiz, siswa kelas V D, mengungkapkan perasaannya saat ditanyakan pengalaman apa yang Antum bisa rasakan saat menjadi penjual. “Alhamdulillah ana merasa senang karena dapat untung walau tidak besar. Uangnya akan ana tabung. Ana juga sempat membantu umi dalam mempersiapkan makanan-makanan yang ana akan jual.” Semoga pengalaman ananda Aziiz dan juga siswa-siswa penjual lainnya akan berkesan dan menjadi bekal untuk menjadi wirausahawan sukses di masa depan.
Di IMD ini seperti biasa juga menghadirkan para panitia dari siswa-siswa kelas V. Mereka diberikan peran dalam kepanitiaan IMD ini agar mendapatkan pengalaman secara langsung bagaimana mengelola dan menjalankan sebuah kegiatan agar dapat berjalan lancar dan sukses. Peran yang mereka dapatkan seperti menjadi tim pemasang poster jualan IMD, dokumentasi, sukses pembukaan IMD, MC atau pengisi acara, petugas kebersihan, kesehatan, dan pembawa kotak amal (infaq), penjaga stan penjualan merchandise Insantama dan wahana bermain serta penanggung jawab kelancaran acara di panggung. Sebagai tambahan informasi, panitia IMD juga menyediakan panggung tampilan yang kebanyakan diisi oleh tampilan siswa-siswa kelas rendah, kelas I hingga kelas III, untuk meramaikan kegiatan IMD.
“Ana nggak nyangka akan terpilih menjadi MC,” aku ananda Radika Fakhri Ataya, siswa kelas V B terus terang. “Ana sempat deg-degan karena takut diketawain teman-teman saat tampil. Alhamdulillah, semua berjalan aman dan lancar. Jadi terasa lebih seru juga karena ana bisa masuk TV Insantama,” jelas ananda Fakhri dengan tawanya yang khas.
Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan tanpa kendala. Hanya saja memang kegiatan IMD kali ini membuat ruas jalan menuju SIT Insantama menjadi macet. Maklum, banyak orang tua yang rela meminta izin tidak masuk kerja atau izin datang siang ke kantor hanya untuk ingin menyaksikan putera-puterinya berjualan atau melihat tampilan anak-anaknya di panggung IMD. Semoga di IMD tahun depan, peristiwa macetnya jalanan menuju Insantama bisa diantisipasi oleh pihak panitia.[]