Calon Pemimpin Tak Salahkan dan Tak Takut Hujan
Penulis: Irfah Zaidah
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”
LMT 3 PLUS hari ke 2, masuk pada sesi Uji Kompetensi Kepanduan yang dilaksanakan pada Selasa, 19/10/21 jam 13.00-17.00 WIB. Kelompok Ikhwan 1-7 terpisah dari Kelompok Akhwat 8-14. Tetapi masing-masing harus melalui 4 Pos Uji Kompetensi. Pos 1 Sandi, Pos 2 Baris Berbaris, Pos 3 Tali Temali, Pos 4 P3K (Tandu dan Pembidaian). Inilah tantangan untuk Kelompok 1 hingga 14, mereka disadarkan bahwa untuk menjadi Pemimpin Sejati Ansharullah tidak ada yang instan, semua diharuskan berproses dan harus bisa menikmati proses itu bagaimana pun kondisinya dan apa pun cuacanya tak peduli panas atau pun hujan. Bertindak sebagai penguji Pak Triana, Pak Cahyadi, Pak Muslim dan Ibu Choti. Disitulah para calon pemimpin digembleng dan ditempa, agar siap menghadapi segala kondisi dan keadaan, kapan pun , dimana pun, menghadapi siapa pun. Harus selalu siap dengan penanganan dan sikap yang tepat, serta taat syari’at secara istiqamah.
Qadarullah hujan turun di sepanjang pelaksanaan Uji Kompetensi Kepanduan, dan tak sekejap pun para peserta jeda dari kegiatan ini. Nampak masing-masing kelompok berfokus pada uji kompetensi yang harus dilalui, mereka pun berupaya secara optimal agar meraih hasil terbaik dan memuaskan. Hanya bedanya, masing-masing kelompok terhimpun dalam balutan warna-warni merah, hijau, kuning, pink, biru namun ada juga yang bening. Yup, mereka beraktifitas dengan mengenakan jas hujan. Hujan yang mengguyur dan jas hujan yang dikenakan, tak menghalangi mereka untuk menuntaskan tantangan uji kompetensi dari 4 Pos. Alhamdulillah, semua peserta tetap ceria meskipun agak kedinginan.
Sikap sabar dan konsisten para peserta LMT 3 PLUS tersebut, tidak ujug-ujug terjadi. Tetapi merupakan hasil konstruksi positif dari tsaqafah, ilmu dan nasihat dari para guru dari hari-hari belajar yang mereka lalui dari kelas 7 hingga kelas 9 di SMPIT INSANTAMA. Bahwa sikap mukminin wajib yakin dan husnudzan 100% terhadap Qadha’ dan Qadar Allah SWT. Dan yakin bahwa saat turunnya hujan adalah moment emas dari-Nya, yakni moment dikabulkan-Nya do’a-do’a yang kita panjatkan. Justru seorang mukmin memanfaatkan kondisi hujan untuk “mengetuk pintu-pintu langit”, bukan menggerutu, mendongkol, membenci dan menyalahkan hujan. Karena itu artinya sama saja dengan menggerutu, mendongkol, membenci dan menyalahkan kepada Sang Pencipta hujan, Allah SWT. Na’udzubillahi min dzalik.
“Kita tetap semangat bu, kita harus tuntaskan uji kompetensi kepanduan ini. Setelah Pos Sandi dan Baris Berbaris ana siap memerankan korban yang ditandu,” ujar Shereen Asyafa Nurvridyana dengan mata berbinar. Masyaa Allah.
Pemimpin sejati tidak dilahirkan melalui kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan tak jarang air mata …[]