Penutupan Kristal Ramadhan; Satu Bulan Menempa Diri, Sebelas Bulan Istiqamahkan Taqwa
Penulis: Irfah Zaidah
“Amal ibadah dan segala bentuk ketaatan yang telah antum istiqamahkan pada 1 bulan penuh di bulan Ramadhan, harus antum lanjutkan untuk diistiqamahkan pada 11 bulan di luar Ramadhan”.
(Bapak Hasan Cinta, Kepsek SMPIT Insantama).
Suasana tak biasa terlihat di Aula SIT Insantama. Tim guru beserta siswa dan siswi SMPIT Insantama dengan bersemangat menuju ke Aula di lantai 2 tersebut. Rupanya sedang berlangsung penutupan Kristal (Kegiatan Remaja Insantama dekat dengan Al-Qur’an) Ramadhan 1443 H pada Jum’at 22/04/22. “Bapak berharap kegiatan Kristal Ramadhan ini, sesuai kepanjangannya mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai ‘bestie’ bagi antum semuanya. Yang namanya ‘bestie’ itu nak, tentu membuat antum selalu ingin bersamanya, bahkan jika tak bertemu dan berinteraksi sekejap serasa tak enak eating, drinking and sleeping.” Pak Fajar selaku MC berkelakar santai namun ‘dalem’.
Acara pun berlanjut, tilawah Al-Qur’an mengalun dibawakan oleh siswa kelas 7 Hashfi dan Syahid, disusul dengan wejangan dari bapak Hasan Cinta selaku kepala sekolah SMPIT Insantama. Selain menyampaikan nasihat dan harapan sebagaimana yang tertulis di awal tulisan ini, Pak Hasan juga dengan bijak memberikan apresiasi positif atas capaian khatam Al-Qur’an siswa “Antum semuanya hebat, bapak tidak menyangka ternyata khatam Al-Qur’an antum capaiannya banyak juga ya yang khatam berkali-kali”. Diantara pengkhatam Al-Qur’an terbanyak dengan rentang waktu 01-21/04/22; Nafiisah kelas 7E 3x khatam, Zaky M. Al Fathih kelas 8C 4x khatam, dan Nidaa’ Al Haq kelas 9E 3x khatam. Insyaa Allah, proses pengulangan khatam Al-Qur’an masih bisa ditingkatkan lagi jumlahnya sekaligus kefasihannya sepanjang rentang Ramadhan ini.
“Pak Hasan dan juga mewakili guru-guru mengucapkan mohon maaf kepada antum semuanya, apabila ada hal-hal yang dirasa masih kurang dan kurang berkenan”. Pak Hasan memberi contoh kepada siswa, meminta maaf terlebih dahulu adalah sikap mulia dan utama.
Bergulirnya acara sampai pada hiburan, yang dipersembahkan oleh para guru ikhwan. Dimotori oleh Pak Ageng dan Pak Arif, guru-guru ikhwan unjuk kepiawaian bernasyid dan ketangkasan pantun berantai. Bagaimana reaksi para siswa ? Wow, jangan ditanya. Mereka terlihat senang sekali dan puas menyaksikan guru-guru idola mereka unjuk kebolehan on the stage. Salah satu dari atraksi pantun guru, yang diekspresikan oleh Pak Muslim Patialam “Buat kolak dari pisang, pisang matang tambah pepaya. Buat kalian yang tersayang, selamat berjumpa dengan orang tua”. “Cakeeeeep!” seru para siswa. Wah, rupanya ini pantun spesial dari pak Muslim buat siswa dan siswi yang boarding nih!.
Alur acara meluncur ke pengumuman capaian infaq shadaqah, dibacakan oleh ibu Euis Rahmawaty. Ada 2 cara berinfak shadaqah; Cara cash, disimpan di kotak infaq shadaqah kreasi setiap siswa dan via transfer dari para ortusis. Setiap siswa dari semua kelas turut berpartisipasi. Diantara perolehan hasil per kelas; 7D Rp. 3.198.300, 8D Rp. 4.029.100, 8E Rp. 4.676.500, 9D 3.026.300. Perolehan melalui nomor rekening Insantama Peduli per 20/04/22 jam 13.00 WIB sebesar Rp. 45.050.000. Alhamdulillah, berkah Ramadhan.
Mushafahah secara infishal (saling bermaafan secara terpisah; ikhwan dan akhwat) pun menjadi penutup acara, saat jam dinding menunjukkan 10.30 WIB.
Mutiara Hikmah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim) [No. 2588 Syarh Shahih Muslim] Shahih.[]