Reportase Nuzulul Quran; Al-Quran Sahabatku, Al-Quran Petunjuk Hidupku

-

Reportase Nuzulul Quran; Al-Quran Sahabatku, Al-Quran Petunjuk Hidupku

Penulis: Irfah Zaidah

“Dengan mengucapkan ‘Bismillahirrahmanirrahiim’ acara Nuzulul Quran ini saya buka” (Ustadz Ir. M. Adhi Maretnas Harapan, Dirlak YIC)

Suara renyah Ustadz Adhi -demikian beliau biasa dipanggil- membahana di 2 tempat (Masjid Pendidikan Insantama (MPI) dan Aula Naufal Syauqi yang terletak di Gedung SDIT Insantama) sebagai titik fokus diselenggarakan acara Nuzulul Quran (NQ) secara serentak Senin, 18 April 2022. 07.00-10.00 WIB. Pak Ageng dan Pak Indra memandu jalannya acara di MPI yang diperuntukkan bagi siswa dan guru SMPIT dan SMAIT Insantama lantai 2 untuk ikhwan – lantai 3 untuk akhwat. Pak Chandra memandu acara dari SDIT Insantama.

Sebelum dengan resmi membuka acara Nuzulul Quran, terlebih dahulu Ustadz Adhi menyalurkan ‘hawa panas’ dengan memberi motivasi kepada audience berupa yel-yel lengkap dengan gerakannya sesuai tema acara. Beliau pun memimpin sambil berseru dan memberikan contoh “Al-Quran Sahabatku”, tangan dibentangkan ke kanan kemudian didekapkan di dada. Beliau melanjutkan “Al-Quran Petunjuk Hidupku”, tangan dibentangkan ke kanan kemudian diarahkan lurus ke depan. Sambil menggenggam Al-Quran, kemudian tangan diangkat ke atas sambil mengucap takbir dengan semangat “Allahu Akbar!”

“Nikmatilah ‘hidangan’ special di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya”. Memungkasi sambutan dan peresmian pembukaan NQ ini Ustadz Adhi pun berpantun “Pergi ke London bertemu teman.
Sungguh indah pemandangan
Bulan Romadon bulan perjuangan
Oleh karena itu jangan disia-siakan!”.

Keteladanan Rasul SAW dan Para Sahabat; Menjadi Sahabat Al-Quran

Tibalah inti acara, tampil menyampaikan taushiyah al ustadz al mukarram Dr. M. Rahmat Kurnia. Ustadz Rahmat -demikian beliau dipanggil- menyampaikan bahwa diantara sahabat-sahabat Rasul SAW ada yang bernama Abdullah; Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Zubair
Abdullah bin Umar
Abdullah bin ‘Amru. Sesuai tema, ‘Al-Quran Sahabatku. Al-Quran Petunjuk Hidupku’ kali ini beliau mengangkat sebuah hadits Rasul SAW tentang sikap persahabatan Abdullah bin ‘Amru dengan Al-Quran

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »

“Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No. 5054).

Pelajaran yang dapat dipetik dari hadits tersebut; Tentu berbeda antara persahabatan sejati dengan sekadar teman. Dalam persahabatan sejati itu ada bounding -ikatan emosional- yang membuat kita ingin selalu berinteraksi dengannya. Demikian pula dengan persahabatan sejati antara Abdullah bin ‘Amru dengan Al-Qur’an.

“Al-Quran adalah ‘cahaya’, oleh karena itu bacalah Al-Quran dalam keadaan dan kondisi apa pun! Renungkan surat Al-Baqarah ayat 185 disitu Allah SWT menyatakan bahwa Al-Quran adalah ‘hudan’ yaitu petunjuk. Dan lebih khusus lagi perhatikan surat Al-Baqarah ayat 1-2, Allah SWT menyatakan bahwa Al-Quran adalah ‘hudan lil muttaqin’ petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”. Demikian ustadz Rahmat memaparkan.

“Kita harus menjadi ‘Ahlul Quran’ dan ‘Sahabat Quran’. Quran harus dijadikan petunjuk dengan cara dibaca. Bagaikan kolak yang tersedia, tak akan dapat dirasakan nikmatnya jika tidak dimakan”. Lanjut Ustadz Rahmat, menjelaskan bahwa harus ada usaha untuk mendekat, membaca, mentadabburi hingga memperoleh petunjuk Al-Quran.

Dipenghujung wejangan, beliau menyampaikan pantun; “Jalan-jalan ke Insantama, bertemu guru dan juga teman. Mari kita menjadi sahabat Al-Quran, Tuk jadikan petunjuk dalam kehidupan”. Audience pun merespon “Cakeeeep!”…..

Wejangan Ustadz Rahmat ini semakin memperkuat ajakan ananda M. Irash Rausyan kelas 7A dalam kultumnya yang disampaikan di awal-awal acara “Saaaayang, ayo baca Quran – Jangan baca chat-an. Saaaayang, jangan tunggu tua renta – Untuk amalkan Al-Quran” Miss Tachi pengajar Bahasa Inggris pun “gemas” dengan ‘Closing’ dari kultum Irash tersebut. Bu Aisyah dan bu Rina pun senyam-senyum tersipu menyaksikan betapa menggemaskannya Irash dengan pipi cubby-nya berceramah di depan civitas Insantama. “Iiih lucunya … Yang tampil adek kelas 7 ya ? Lucu tapi semangat ya taushiyah-nya” Kakak-kakak kelas pun mengomentari positif tampilan Irash. Memang, pada NQ kali ini banyak tampilan dengan berbagai kreatifitasnya dari para siswa; SDIT (namun tak dimunculkan di layar, SMPIT, SMAIT dan IBS Insantama.

Sebelum berbagai tampilan mulai dari marawis, group vokal siswa boarding melantunkan ‘Senandung Al-Quran’, puisi, tayangan short video hingga Dai Muda, lantunan suara tilawah Al-Quran dari semua yang hadir ‘bergemuruh’ dari lantai 1 hingga ke lantai 2 MPI, membuat haru dan syukur semakin melelehkan air mata menyentuh jiwa-jiwa yang dilembutkan hati oleh Allah SWT. Bahkan adik-adik SDIT Insantama pun turut larut dalam tilawah serentak di acara Nuzulul Quran di bulan Ramadhan 1443 H mulia ini.

Acara pun menuju akhir, rangkaian acara pun telah mencapai penghujung dan ditutup dengan doa oleh Buya Muhibuddin.

Semoga Generasi Para Juara dan Calon Pemimpin Ansharullah semakin cinta, dekat, memperjuangkan dan menerapkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi Generasi Ahlul Quran-Generasi yang bersahabat dengan Al-Quran. Aamiin.[]
—–
Doa khatam Al-Quran :

أَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِيْ إِمَاماً وَنُوْراً وَهُدًى وَرَحْمَةً اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نَسِيْتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آناَءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِيْ حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Ya Allah, rahmatilah diriku dengan al Qur’an, jadikan ia sebagai imamku, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkanlah kami apa yang kami lupa dan ajarkan bagi kami apa yang kami jahil. Karuniakanlah kepada kami untuk dapat membacanya sepanjang malamnya dan sepanjang siangnya. Jadikanlah ia perisai kami. Wahai Tuhan sekalian alam.