Anak Muslim Tak Takut Vaksin

-

Anak Muslim Tak Takut Vaksin

Penulis: Adi Fadjar Nugroho

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.”
(HR. Muslim).

Di tengah pandemi yang menggoncang semua sendi di dunia ini, alhamdulillah secercah harapan muncul. Seruan menjaga diri dengan 5M telah menjadi keseharian masyarakat. Begitu pun dengan vaksin sebagai salah satu bentuk penjagaan atas serangan Covid-19 mulai gencar dilakukan di masyarakat. Seluruh komponen SDIT Insantama meneladani hadits di atas dengan melakukan hal-hal di atas. Kami semua sangat berharap Allah SWT menurunkan pertolongan-Nya dan menghilangkan wabah ini dari permukaan bumi.

Setelah vaksinasi untuk orang dewasa hampir tuntas di Kota Bogor maka sasaran vaksinasi di arahkan ke anak berusia 6-11 tahun. SDIT Insantama mendapatkan jadwal vaksinasi pada tanggal 20 dan 29 Desember 2021. Dengan semangat berkobar untuk mengenyahkan wabah ini dari muka bumi maka kami memulai persiapan menyambut hari itu.

Surat pemberitahuan tak lupa kami sebar kepada orang tua agar para orang tua memahami maksud dan tujuan vaksinasi kali ini. Apalagi vaksinasi Covid-19 ini hanya berselang 1 bulan dengan Vaksinasi BIAS yang diselenggarakan Puskesmas Pasir Mulya.
Imunisasi BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diadakan 2 kali dalam setahun dan dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Program BIAS ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak usia SD terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Tim manajemen segera membagi SDM dalam tim-tim yang berperan dalam kegiatan ini. Ada Tim Penyambut dengan senyuman manis agar para siswa tidak takut dengan vaksinasi ini. Mereka bertugas memastikan setiap anak membawa KK (Kartu Keluarga) dan berkas screening serta nomor telefon orang tua yang valid. Tim kedua adalah Tim Peng-input yang memasukan data para siswa ke aplikasi Dinas Kesehatan dan men-sikronkan dengan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Tim ketiga adalah Tim yang Membantu Petugas Dinas Kesehatan memeriksa tensi, mengukur suhu dan memastikan para siswa siap dan terkondisi untuk disuntik dengan vaksin yang telah di sediakan.

Vaksin yang digunakan adalah Vaksin Sinovac dengan dosis 1/2 orang dewasa. Dan terakhir adalah Tim Kepulangan yang memastikan para siswa yang sudah divaksin bisa betemu dengan orang tua yang menunggu di lantai 1 dan memastikan mereka pulang dengan aman.

Semoga yang kami lakukan ini sesuai dengan arahan Rasulullah Muhammad SAW, beliau mengatakan, “Ikatlah untamu lebih dahulu, kemudian bertawakal. (HR. Tirmidzi). Semoga segala persiapan kami bisa dianggap ibadah oleh Allah SWT, sehingga mendapat ridha dan berbuah pahala dari-Nya.

Akhirnya hari itu tiba. Senin, 20 Desember 2021 hadir 265 siswa dari 360 siswa yang dijadwalkan hadir. Wajah-wajah berbinar para siswa menunjukan mereka siap divaksin. Proses vaksinasi hampir tidak ada kendala berarti. Vaksinasi dilaksanakan kurang lebih 3 jam dari 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Pos Penyambutan dan Pemeriksaan KK, berkas screening dan nomor telefon. Alhamdulillah, acara berlangsung lancar, walaupun ada beberapa siswa yang lupa membawa KK dari rumah. Ada juga yang lupa nomor telefon umi atau abinya yang berfungsi sebagai tempat mengirim sertifikat vaksin. Nasihat dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi semangat kepada anak-anak. “Kalian permudahlah dan jangan kalian persulit. Gembirakanlah dan jangan kalian buat lari”. (HR. Muttafaqun ‘alayh).

Tim bersemangat mendorong orang tua agar mengirimkan foto KK. Jika ananda lupa nomor telefon orang tua, panitia dengan gesit mencari orang tua di ruang tunggu untuk dikonfirmasi nomornya. Tentu melelahkan naik dan turun tangga untuk mem-verifikasi ini. Akan tetapi, dengan semangat beramal shalih; Semoga lelah ini menjadi pemberat bagi kami para guru nanti di surga-Nya.

Lewat Pos Ketiga para siswa mulai masuk untuk diperiksa tensi darah dan checking berkas screening. Alhamdulillah para siswa SDIT Insantama adalah siswa yang sehat dan ceria. Hampir semua siswa lolos di bagian ini dengan beberapa pengecualian yang bisa ditolerir oleh dinas kesehatan. Beberapa siswa terkendala karena sakit atau kontak erat dengan penderita Covid-19. Alhamdulillah setelah interview mendalam semua bisa ikut karena kejadiannya ternyata lebih dari satu bulan yang lalu. Para siswa kemudian didampingi guru-guru SDIT Insantama. Setiap anak didampingi oleh satu guru. Menguatkan mereka agar berani dan paham bahwa ini adalah salah satu ikhtiar kita menghadapi wabah ini. Ingat kalian adalah cucu-cucu dari Muhammad Al Fatih yang gagah, Saifudin Qutuz yang perkasa dan pahlawan-pahlawan Islam lainnya. Alhamdulillah hampir tidak ada yang menangis atau takut dengan vaksin kali ini.

Keluar dari ruang penyuntikan, para siswa diarahkan ke aula sebagai bagian observasi efek samping dari ini. Observasi ini berlangsung kurang lebih 15 menit, para guru dibantu oleh Kak Imad (Kakak Alumni Insantama) mengondisikan para siswa. Alhamdulillah tidak ada efek samping negatif yang dialami oleh para siswa. Dengan selesainya tahapan ini maka selesailah seluruh tahapan vaksinasi covid-19. Para siswa bergegas turun dengan gembira dan bertemu kembali dengan orang tua mereka. Sebagian dengan gayanya berpose di depan backdrop yang disediakan dan berfoto ceria dengan kedua orang tuanya. Ternyata vaksin juga bisa seasyik ini.

Kami seluruh komponen insantama mengikuti kegiatan vaksinasi ini sebagai salah satu ikhtiar menjadi muslim yang kuat. Insya Allah para siswa tidak takut, karena muslim itu pemberani. Semoga Allah menjadikan salah satu ikhtiar di Insantama ini, menjadi sebab hilangnya pandemi ini dari bumi-Nya. Aamiin ya rabbal ‘alamin.[]