ISM 2021 : “Selamat Berjuang Para Juara !”

-

Insantama Special Moment 2021:
“Selamat Berjuang Para Juara !”

Penulis: MH Arif

Terdengar suara menggema dari Aula SIT Insantama, “Insantama Special Moment 2021; Menuju Pribadi para Juara dan Pemimpin Sejati Ansharullah”. Itulah tema yang diusung pada tahun ini. Suara tadi sebagai pertanda dimulainya hajatan besar SDIT Insantama yang ditunggu-tunggu setiap akhir tahun. Setelah itu terlihat teaser guru kelas 6 yang sedang melakukan vidcall dengan muridnya. Ada rasa rindu karena setahun hampir tidak bertemu secara lagsung, tetapi tidak menyurutkan langkah untuk tetap belajar walau di masa pandemi. Rangkaian acara ini pun dipandu secara apik oleh MC, sampai selesai. Mulai Pembukaan, Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh adik kelas, sampai pada prosesi wisudawan dengan iringan musik shalawat. Acara ini dihadiri langsung oleh ketua Yayasan Insantama Cendekia Bapak Ir. M. Ismail Yusanto, M.M:
“Kalian adalah angkatan 15 dengan julukan G15stama (baca; Gistama) kepanjangan dari Generasi 15 Insantama yang mendapati pandemi Corona di tahun kedua ini. Kalian sudah hampir satu setengah tahun belajar tanpa bertatap muka dengan ibu dan bapak guru. Sekarang perpisahan sudah di depan mata. Sebentar lagi kita akan berpisah untuk ke jenjang selanjutnya. Kita tidak akan belajar bersama-sama lagi seperti dulu. Segala yang kita lalui begitu cepat berlalu. Tetapi kenangan itu begitu berharga bagi kita. Esok mungkin kalian akan selangkah lebih jauh dengan sesama kita. Tetapi kalian akan lebih dekat dengan mimpi-mimpi kalian. Teruslah maju untuk meraih itu. Doa bapak ibu selalu menyertai kalian.”

Salah satu wisudawan Azfa Khalqie namanya, diberi pertanyaan: “Apa yang antum rasakan saat mengikuti acara ISM ini? “Seru, Pak. Namun ada sedihnya juga.” Setelah ditanyakan lebih lanjut, ananda merasa seru karena bisa bertemu dengan teman-temanya yang hampir dua tahun tidak bertemu langsung. Pun juga alasan sedihnya, karena ada teman yang tidak bertemu lagi. Ya, itulah perasaan salah satu wisudawan yang mewakili perasaan wisudawan lainnya.

Acara ini sudah mendapatkan izin dari berbagai pihak terkait. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, bahkan sampai Satgas Covid-19 Kota Bogor. Penyelenggaraan moment bahagia ini, tentunya dengan menaati prokes yang sudah ditetapkan oleh pihak berwenang. Adapun Prokes yang dilakukan dalam acara ini yaitu dengan membagi 126 siswa kelas VI menjadi 6 sesi, dengan tiap sesi sekitar 20 sampai 21 siswa. Terlihat panitia dari guru yang menjadi satgas Covid-19 selalu memberikan arahan untuk menjalankan Prokes 5M + VDJ di berbagai titik dan sudut ruangan.

Ketertiban dalam menjalankan prokes ini pun diakui oleh Ketua Fosis SDIT Insantama, Bunda Rahayu Safitri Zen dengan ungkapanya yang panjang kali lebar kali tinggi;
“Alhamdulillah…bi idznillah Insantama dapat menyajikan acara yang sangat special, persembahan terakhir khusus ananda wisudawan G15tama. Tidaklah mudah mengadakan acara ditengah pandemi Covid-19 yang saat ini sedang tinggi-tingginya, namun dapat terlaksana dengan lancar, hikmat dan penuh makna mendalam. Insantama juga menerapkan prokes yang super ketat 5M + VDJ dan Tim Satgas khusus. Dua kata untuk acara ini ‘SUPER KEREN’ Berfikir yang baik-baik, berbuat yang baik-baik, berdoa yang baik-baik maka Allah Swt akan kasih yg terbaik. We are nothing Allah is everything.”

Testimoni juga diungkapkan pula oleh Ibu R. Eti Siti Maryam, sebagai penanggung jawab acara ISM Kelas VI SDIT Insantama. Berikut petikannya: “Alhamdulillah acara berjalan lancar, wisudawan dan ortu dapat mengikuti acara dengan syahdu, prokes tetap terjaga, disiplin dari awal hingga akhir acara.”

Kedepannya G15tama harus menjadi juara sejati. Menjadi terbaik di bidangnya masing-masing. Bapak dan ibu guru akan sangat bangga jika nanti nama-nama kalian terukir dalam sejarah sebagai insan yang berguna bagi agama dan bangsa kalian. Ingatlah bahwa moyang kita adalah para sahabat yang mengubah jazirah Arab dari sesuatu yang dilupakan menjadi salah satu oase peradaban dunia. Pendahulu-pendahulu kita adalah ilmuwan-ilmuwan yang namanya tertera di khazanah barat sebagai Avicenna (Ibnu Sina), Alhazen (Ibnu Haitsam) dan puluhan lainnya. Amir-amir kita pernah menyatukan dan mensejahterakan ⅔ dunia di bawah Harun Al Rasyid, Muhammad Al Fatih dan lainnya. Berdoalah agar kalian bisa menjadi salah satu bagian darinya. Sebagaimana firman Allah dalam Al Imran ayat 110 : “Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.”

Perlu diketahui juga, bahwa acara special ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu dari tanggal 26 – 27 Juni 2021. Dengan hitungan satu hari 3 sesi, (Sesi 1: jam 07.00-09.00 WIB, sesi 2: 10.00-12.00 WIB, dan sesi 3: 13.00-15.00 WIB), dengan rerata tiap sesi berjumlah 20 – 21 siswa wisudawan.
Dengan pembagian waktu tersebut, maka Prokes dapat dijalankan untuk menghindari kerumuman dalam 1 ruangan.

Behind the Scene Acara ISM 2021
Menyambut hari istimewa ini kami mencoba membuat acara yang berkesan, hikmat tanpa melupakan prokes yang harus ditaati selama pandemi ini. In syaa Allah, dengan adanya pandemi selama 1,5 tahun ini, membuat kepanitiaan ISM mempersiapkan dengan matang dan sebaik-baiknya. Panitia mempersilakan wisudawan – wisudawati yang merasa kurang sehat dan berhalangan untuk mengikuti acara ini, melalui media Live Streaming Youtube Insantama Channel. Kami para guru berharap acara kali ini hampir sama dengan acara di luar pandemi.

Banyak pihak yang membantu proses terselenggaranya acara ini. Mulai dari adik-adik kelas 1 sampai 5, guru-guru SDIT Insantama, bapak-bapak satpam dan OB, orang tua dan FOSIS hingga Yayasan Insantama Cendekia.

Adik-adik kelas menyumbangkan tampilan dalam acara ISM ini: Celoteh manis dan lucu adik-adik kelas 1 saat membacakan puisi dan doa kepada orang tua. Salah satu bagian yang paling menyentuh hati adalah do’a anak shalih : “Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa” (Artinya : “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil”). Pesan yang bisa kita petik dari do’a ini adalah mengingatkan para orang tua agar menyayangi ananda saat mereka masih kecil. Bukan hanya dalam hal fisik tetapi ibadah, adab dan semua hal lainnya agar terjadi ikatan kita dengan ananda. Karena bagaimana mungkin orang tua berharap anak mencintainya di saat tua padahal pernah melalaikannya di saat ia masih kecil.

Adik-adik kelas dua mengingatkan kita tentang bi’ah shalihah. Berbuat baik adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang berlimpah. Jangan sampai kita menjadi orang yang mengingkari nikmat-Nya. Bi’ah Shalihah ini harus diterapkan sepanjang masa yang kita miliki sebagaimana pesan adik Nida. Hal ini selain menjadi pengingat
semua wisudawan dan wisudawati yang akan meninggalkan SDIT Insantama untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Juga sebagai pengingat bagi
bapak dan ibu guru. Sebagaimana Allah jelaskan dalam surat Al Kahfi ayat 46 : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”

Dengan gaya riang dengan konsep paduan suara virtual (Virtual Choir) berbahasa sunda, adik-adik kelas 3 menjelaskan panjang lebar tentang protokol kesehatan dimasa pendemi serta do’a kepada bapak dan ibu guru serta kakak semua yang akan berpisah sementara waktu sampai berkumpul lagi di jannah-Nya. Adik-adik kelas 3 sebelum memulainya mencoba menjelaskan dalam format pembawa berita dan dilanjutkan puisi yang di bawakan banyak oleh banyak siswa. Sungguh luar biasa persembahan kelas 3, semoga harapan dan doa kalian dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satu bagian yang menyentuh hati adalah bait lagu berikut ini :

bu guru bu… Bapak guru pak…
Nu teu weleh ngaping ngajaring
Ibu guru bu… Bapak guru pak…
Ageung jasa pahlawan abdi sadaya

Ini menjadi cambuk bagi para guru untuk memberikan yang terbaik kepada ananda dalam memberikan pembelajaran yang bermanfaat. Semoga kami benar-benar bisa menjadi pahlawan bagi kalian anak-anakku.

Dengan puisi berjudul “Berpisah Tanpa Pelukan” yang dibawakan adik-adik kelas 4 kita mengingatkan kondisi pandemi di insantama. Puisi ini diakhiri dengan harapan Allah SWT menjaga semua kita dengan kuasa-Nya. Adik-adik kelas 4 juga melanjutkan dengan menyanyikan Mars Qira’ati sebagai rasa syukur bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar melalui metode ini. Al Qur’an ini akan menjadi hujjah kita di hadapan Allah SWT kelak, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Al Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu.” (HR. Muslim no. 223).

Akhirnya adik terbesar, yaitu kelas 5 memberikan persembahannya. Persembahan puisi perpisahan untuk kakak kelas 6 yang di baca bergantian, ini mengungkapkan harapan dan do’a adik-adik untuk kakaknya. Mereka mencintai kakak-kakak kelasnya karena Allah SWT dan berharap berkumpul sebagai umat Muhammad SAW kelak. Ya Allah kabulkan doa anak-anak kami kelas 5. Semoga kami semua keluarga besar Insantama bisa menjadi satu barisan umat Nabi Muhammad nanti di Jannah-Nya.

Dari bagian Qira’ati juga menyumbang beberapa tampilan. Mulai dari pembacaan ayat suci Al Qur’an, proses pembelajaran Qira’ati di SDIT Insantama sampai tampilan marawis yang syahdu dan menenangkan hati. Sebagai pembelajaran wajib di Insantama, metode ini mempunyai motto, “Jangan mewariskan kepada anak didik bacaan yang salah karena yang benar itu mudah”. Semoga hasil dari belajar metode Qira’ati ini bisa digunakan ananda sampai besarnya nanti. Aamiin….

Rangkaian acara ditutup dengan ucapan selamat dari para guru, baik guru kelas yang ikhwan dan akhwat, guru Qira’ati dan manajemen. Salah satu kutipan selamat dari manajemen kepada anak-anak kelas 6 adalah :
“Kepada kalian para juara wisudawan SDIT Insantama angkatan 15. Dalam proses belajar dan kehidupan, sesungguhnya para juara adalah mereka yang berhasil melakukan proses terbaik. Kejujuran, kesungguhan dan keistiqamahan adalah pembuktian yang telah kalian lakukan. Kalianlah juara itu. Tetaplah berada dalam jalan kejujuran kesungguhan dan keistiqamahan. Jalan masih panjang, membutuhkan para juara seperti kalian.

Alhamdulillah acara ini bisa terselanggara dengan lancar sebagai kado indah bagi ananda kelas 6 yang akan berpisah dengan keluarga besar SDIT Insantama. Tidak lupa banyak pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu. Semoga lelah yang kita curahkan menjadi pemberat pahala kita disisi Allah SWT.

Acara singkat ini, tentu tidak bisa merangkum seluruh curahan perasaan di dada ini. Setelah ini kalian akan menjalani jenjang berikutnya. Konsistensi kalian, wahai para pejuang, akan diuji. Kami para guru berharap kalian mengingat apa saja perintah Allah SWT yang keluar dari lisan-lisan kami. Semoga kalian juga menjauhi larangan-larangan-Nya yang tidak henti-hentinya telah kami sampaikan dalam seluruh aktivitas sekolah kita.

“Ingat nak, perpisahan ini adalah awal bagi kalian. Dengan keteguhana kalian dan kami para guru, semoga Allah mengganjarnya dengan surga-Nya. In syaa Allah kita akan dipertemukan lagi setelah perpisahan ini sebagai tetangga di Janah-Nya. Aamiin….[]