HKS 2023 SDIT Insantama: Saatnya Unjuk Diri Menjadi Juara

-

Kalah dan menang dalam perlombaan adalah hal yang biasa karena kalah adalah kemenangan yang tertunda. Sesungguhnya semua siswa sudah menjadi juara. Walaupun belum sempat mendapatkan piala, namun semua siswa sudah menjadi pemenang karena sudah menyiapkan perlombaan di HKS ini dengan sungguh-sungguh.

“Mana tim merah…?” teriak Pak Ayung Sunandar yang didapuk menjadi MC saat pembukaan HKS #1 di pagi hari ini pada Selasa, 22 Agustus 2023. Seketika itu juga siswa yang masuk tim merah pun berteriak, “Merah, merah, merah!” Demikian juga saat Pak Ayung bertanya, “Mana tim putih…?” Langsung saja dijawab dengan teriakan siswa yang ada di tim putih, “Putih, putih, putih!” Sejenak suasana menjadi hiruk-pikuk. Tak ayal, Pak Ayung pun kembali harus mengondisikan semua siswa agar kembali tenang. Aura persaingan antara tim merah dan tim putih sudah mulai terasa gaungnya.

“Semua siswa sudah terbagi menjadi tim merah dan tim putih. Mereka mempunyai kontribusi dalam kemenangan timnya dengan menyumbang nilai atas capaian hasil di lomba yang dia ikuti,” terang Bu Yanis Destiani yang mendapatkan amanah sebagai Ketua Panitia HKS #1. “Siswa yang mendapatkan juara 1 berhak atas nilai 10, juara 2 dengan nilai 8, dan juara 3 memperoleh nilai 6. Sementara siswa yang belum mendapatkan juara tetap menyumbangkan nilai 4 bagi timnya,” ungkap Bu Yanis lebih lanjut. Dengan demikian, semua siswa tetap bisa memberikan perannya menyumbang nilai bagi timnya.

Acara pembukaan HKS #1 yang digelar di lapangan upacara depan gedung SDIT Insantama pun kembali ramai oleh teriakan para siswa saat rombongan guru yang berpenampilan mewakili unsur TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian) masuk ke tengah lapangan. Mereka berjalan berkeliling di depan barisan para siswa. Tak sedikit siswa yang mencoba mendekat untuk bersalaman. “Agar para siswa mendapatkan pencerahan, merekalah (TNI dan Kepolisian) yang selalu menjaga keamanan kita di negeri ini,” jelas Pak Muhammad Arif Slamet Raharjo, yang kembali dipercaya sebagai penanggung jawab acara pembukaan HKS #1, saat ditanyakan apa konsep pembukaan HKS #1 kali ini.

Iring-iringan para guru yang berpakaian adat beberapa daerah kembali menghentak peserta upacara pembukaan HKS #1. Mereka didaulat menampilkan ‘senam lagu daerah (medley nusantara)’, sebagai pemahaman bahwa pemanasan sebelum mengikuti lomba itu penting untuk dilakukan. “Tampilan ini juga sebagai gambaran betapa kita dihadapkan pada bentuk keragaman. Namun hanya ketakwaanlah yang membedakannya di hadapan Allah Swt. sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Hujurat ayat 13,” ungkap Pak Arif menjelaskan makna di balik tampilan para guru kali ini.

Acara upacara pembukaan HKS #1 hari ini ditutup dengan pemotongan pita bertalikan balon-balon udara berwarna merah putih, yang melambangkan tim merah dan tim putih. “Siapkah HKS hari ini dibuka?” tanya Pak Adi Fadjar Nugroho, selaku kepala SDIT Insantama, kepada semua siswa. Sedetik berikutnya, balon-balon itupun lepas mengudara secara bersamaan. Semua mata tertuju ke atas langit mengikuti bergeraknya balon-balon itu menuju langit biru yang pagi itu terlihat sangat cerah. Balon manakah yang akan lebih dulu sampai di langit atas? Balon merah ataukah putih? Tim merah ataukah tim putih yang di HKS #1 ini akan menjadi juara? Semuanya akan terjawab di HKS #1 hari kedua, yang semuanya itu juga sudah mulai dihitung poinnya di hari pertama ini.

Ada yang terlihat berbeda di pelaksanaan HKS #1 tahun ini. “HKS #1 tahun ini lebih mengedepankan permainan tradisional dan juga olahraga yang lebih banyak berkelompok yang berguna untuk mengasah kemampuan kerja sama siswa yang coba kami sesuaikan dengan muatan Kurikulum Merdeka yang berlaku sekarang,” ungkap Bu Yanis di sela-sela pelaksanaan hari pertama HKS #1.

Di hari pertama HKS #1  ada 12 cabang perlombaan yang diikuti oleh semua siswa. Mereka harus memilih 1 jenis lomba yang sesuai dengan potensinya masing-masing, dan tentu yang berpotensi besar menjadikannya sebagai juara. Tempat perlombaan tersebar di area lingkungan SIT Insantama. Ke-12 jenis lomba itu diantaranya adalah egrang batok, egrang kayu, panahan, darts, memasukkan benang dalam jarum, memasukkan paku dalam botol, climbing wall, balap ban motor bekas, basket jump, meniup balon dalam gelas air, balap karung, dan lomba kelereng. Secara umum, ke-12 jenis lomba ini terkategorikan sebagai permainan tradisional.

Semua siswa mengerahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Memang pada akhirnya, akan ada pemenang dan ada yang belum sempat menjadi pemenang. Namun ada pesan bijaksana yang disampaikan inspektur upacara saat pembukaan HKS #1, Pak Chandra Gumelar, “Kalah dan menang dalam perlombaan adalah hal yang biasa. Kalah adalah kemenangan yang tertunda. Sesungguhnya Antum semua sudah menjadi juara. Walaupun belum sempat mendapatkan piala, namun Antum sudah menjadi pemenang karena sudah menyiapkan perlombaan di HKS ini dengan sungguh-sungguh.”

Namun semuanya harus tetap semangat, life must go on. Masih ada hari esok yang ‘kan menanti kehadiran mereka semua, untuk kembali berjuang memperoleh kemenangan. Bagi siswa yang belum mendapatkan juara, masih ada kesempatan untuk membuktikan diri. Saatnya unjuk diri untuk menjadi sang juara dan memberikan nilai terbaik bagi timnya. Sebagai informasi, di akhir perlombaan hari pertama HKS #1 hari ini, tim merah masih memimpin dengan nilai 2.174, memimpin 70 poin dibandingkan tim putih dengan nilai 2.104. Namun begitu, masih ada hari kedua HKS #1 untuk pembuktian, manakah tim yang akan menjadi juara, tim merah ataukah tim putih. Keduanya mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi juara. Tetap semangat…### [NH. Tono]