Dibuka dengan parikan (pantun jenaka) ala Suroboyoan oleh duo MC (Pak Fajar dan Pak Solikan), Liqo’ Syawal 1444 H SIT Insantama Bogor berhasil dibuat fresh, cair, rileks dan gayeng sejak awal acara.
Jika saat Bukber (Buka Bersama Insantama)14/4/2023, duo MC (Pak Ahdiat dan Pak Andri) kental Nyunda’ na, maka duo MC Liqo’ Syawal 1444 H bertepatan dengan 2/5/2023 kental Njawani. Bukan hanya dialek duo MC yang medok ala Suroboyo, all out nya tampilan duo MC bisa dilihat dari pakaian adat yang dikenakan; Pak Solikan; mengenakan pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkon, baju beskap, kain jarik. Seolah tak mau kalah dengan Pak Solikan, Pak Fajar pun tampil dengan pakaian adat Suroboyoan lengkap dengan udeng Suroboyo, koko santri, dan sarung batik khas Jawa Timuran.
Rangkaian acara pun bergulir, mulai dari qiroah ayat Al-Qur’an oleh Ustadz Kurnayat dan Ustadz Jeje, sebagai qori’ah. Lantunan ayat Allah Swt pun mengalun syahdu, merasuk qalbu. Sajian qasidah yang dipersembahkan oleh unit SMPIT Insantama, dengan 6 personelnya (Pak Tri, Pak Arif, Pak Ageng, Pak Dodong dan Pak Muslim) yang berkolaborasi dengan petikan gitar Pak Array Reza dari unit Layanan Insantama Bogor. Ada pula ice breaking tebak foto vintage dari jajaran yayasan.
Tak ketinggalan acara yang rutin pertahun; Ngunduh Mantu dan Ngunduh Cucu (Mengabarkan berita gembira dan pemberian hadiah kepada para pengantin baru dan para bayi putra-putri staf dan karyawan Insantama). Juga pengumuman pemenang video pengalaman lebaran terbaik.
Secara garis besar, duo MC memandu acara dengan 3 konten inti:
Pertama; Charge Ilmu
Berupa 2 wejangan; Wejangan dari Ustadz M. Adhi Maretnas tentang sikap syukur dan amanah sebagai bukti ketaqwaan yang meningkat sebakda Ramadhan. Wejangan dari Ustadz M. Ismail Yusanto tentang rumus persaudaraan, agar berkah di dunia dan tak bikin bangkrut di akhirat.
Kedua; Bermaafan
Pada hakikatnya, esensi dari Liqo’ Syawal adalah saling bermaafan. Untuk menuntaskan hablum minannas, karena sebagai manusia tak luput dari salah dan khilaf saat berinteraksi di masa lalu. Dan juga mempererat ukhuwah Islamiyah, untuk masa depan.
Ketiga; Tasyakuran
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim:7)
Untuk melengkapi kebahagiaan, disediakan hidangan khas daerah mulai dari makanan khas Sunda; ayam goreng, sambel dan lalapan, minuman khas Betawi; Es doger, pek-empek Palembang, rujak serut khas Surabaya, dan dimsum.
Tema besar Liqo’ Syawal 1444 H SIT Insantama Bogor, sebagaimana tertera di backdrop di area photo booth “Ied Mubarak, Insantama Berkah”. Semoga Insantama semakin ziyadatul khayr (bertambah kebaikannya). Aamiin.[]