Beberapa siswa dan siswi SMPIT ikut serta dalam Diklat ke-4 program Tantangan Literasi Nusantara (Talenta) yang diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (22/7/2023) di laboratorium komputer Sekolah Islam Terpadu Insantama Bogor.
Dalam Diklat kali ini, hadir Dr Ida Siti Hodijah, MPd sebagai keynote speaker atau pembicara kunci. Dia memaparkan tentang implementasi gerakan literasi Nusantara di sekolah. Menurutnya, hal ini sangat penting bahkan menjadi penentu dalam mewujudkan generasi literat.
Apa yang disampaikan Siti agaknya tak sulit dipahami oleh para siswa siswi SMPIT Insantama yang menjadi bagian dari peserta Diklat ini. Memang, di sekolah SMPIT Insantama literasi merupakan tradisi. Kecakapan dalam berliterasi benar-benar diprogram secara sistemik di sekolah melalui berbagai kegiatan rutin.
Di antara kegiatan rutin itu adalah agenda bulanan Literation Day atau Hari Literasi yang biasanya menampilkan kecakapan para siswa siswi SMPIT Insantama. Momen ini menjadi wadah tuang ide sekaligus ajang menampakkan kualifikasi. Mereka membaca serempak, meriviu buku, berpuisi, dan lain-lain.
Kegiatan yang lebih rutin dari itu adalah menulis dan membaca di jam literasi. Program ini masuk ke dalam jam pembelajaran. Ini benar-benar intens. Para siswa siswi memiliki buku khusus untuk berliterasi. Di jam itu, mereka menulis apa saja yang mereka pikirkan dan tuliskan, entah berkesinambungan atau tidak antara tulisan hari ini dan kemarin, tak masalah, yang penting mereka menulis.
Agenda yang lebih besar adalah Maca Expo. Ini hajat besar yang menjadi puncak torehan siswa siswi SMPIT Insantama dalam dunia literasi. Pada momen tahunan ini, seluruh siswa siswi bertindak sebagai panitia, mereka yang punya hajat, sehingga merekalah yang bertanggung jawab untuk tampil di semua prosesnya.
Di Maca Expo, semua ekstra kurikuler memamerkan karya. Para siswa menjadi peserta dan panitia lomba-lomba literasi. Tak hanya peserta yang berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Bogor, Maca Expo juga membuka pintu selebar-lebarnya untuk berliterasi bagi peserta luar Bogor.
Dalam Tantangan Literasi Nusantara, semua peserta dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia berkompetisi dalam dunia literasi. Membaca dan meriviu buku bulanan, menulis puisi dan cerpen, termasuk membuat instrumen-instrumen literasi lainnya. Tak hanya siswa dan siswi, tantangan ini pun diikuti oleh beberapa guru SMPIT Insantama Bogor yaitu Pak Iqbal Maulidi, Pak Nurfajaruddin, Ibu Herlin Dewi Karlina, dan Ibu Cut Putri Cory.[]