Reportase Khas
Leadership And Management Training 4 (LMT 4) – Goes To Pare 2019
Kelas IX SMPIT Insantama
“Bizartium Goes to Pare”
4-16 Januari 2018

Kamis, 3 Januari 2019
D-DAY

The Departure

It’s the D-day Bizartium Goes to Pare, and all of us feel so excited! 😍 Akhirnya di hari keberangkatan ini, siswa-siswi SMPIT Insantama Bogor telah bersiap semenjak dari jam 5 bahkan jam 3 pagi agar bisa tepat waktu berkumpul di Masjid Nurul Amal. Yap, di Masjid Nurul Amal sudah menunggu bus-bus yang akan mengangkut seluruh peserta pada pukul 10 pagi. Bagaimana suasana di hari ini? Let’s check it out!

**

Perjalanan menuju Kediri pertama-tama ditempuh dengan bus, dari titik awal di Masjid Nurul Amal Gunung Batu sampai Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Setelah itu anak-anak akan menaiki kereta sampai Stasiun Kediri. Perjalanan dari Jakarta menuju Kediri menghabiskan waktu kurang lebih 14 jam. Setelah dari stasiun Kediri, barulah rombongan akan diantarkan menuju lokasi Kampung Inggris, Pare. Demikian gambaran penjelasan perjalanan saat briefing di hari sebelumnya.

Oleh karenanya, pagi ini orang tua siswa mengantarkan anak-anaknya menuju titik kumpul yakni Masjid Nurul Amal Gunung Batu. Sesampainya di masjid, siswa dan siswi diarahkan untuk menunaikan shalat dhuha 8 rakaat dan shalat safar. Hal ini dibiasakan agar mereka senantiasa menjaga amalan sunnah di perjalanan. Setelah shalat, setiap siswa berkumpul sesuai nomor kelompoknya masing-masing untuk mengumpulkan perihal urusan administrasi seperti KTP (Kartu Tanda Pelajar) dan foto. Demikian juga dengan pengecekan uang saku yang dibawa ke Pare, harus sesuai jumlahnya dengan yang telah mereka tuliskan. Setelah segala persiapan dilaksanakan, saatnya menguji jargon Bizartium Goes to Pare untuk membakar semangat!

 

LMT 4 – 2019:
Be True Leader, We Lead, We Change, Allahu Akbar!
Go, Go, Go, Bizartium Goes to Pare~

Melihat semangat para peserta, orang tua siswa yang hadir merasa bangga dan bersyukur. Alhamdulillah. Sesi keberangkatan ditutup dengan memohon doa restu kepada masing-masing orang tua. Seluruhnya terhanyut dalam suasana haru, bahkan diantara orang tua ada yang menangis.
Perjalanan ini membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam melaluinya, baik siswa maupun orang tua keduanya sama-sama berdoa agar selamat dan kembali seperti sedia kala.

**

Rombongan tiba di Stasiun Senen pada pukul 11.30 siang. Anak-anak diarahkan untuk makan siang dan menjamak shalat dzuhur dan ashar. Rombongan memiliki waktu yang cukup panjang karena kereta akan berangkat pada pukul 17. Namun dengan kepadatan di stasiun, seluruh siswa diminta untuk tidak berpisah satu sama lain. Tim juga mengondisikan mereka untuk teratur dan tertib mengikuti instruksi. Setiap PJ P3K kelompok diminta untuk mempraktekkan terapi warna pada seluruh anggota kelompoknya. Demikian juga dengan PJ konsumsi, memastikan seluruh konsumsi terdistibusi. Alhamdulillah, waktu selama 5 jam dapat dimanfaatkan secara efektif hingga sampai di kereta. Masing-masing siswa saling membantu, terutama dalam membawa koper yang berat. Jargon pun menjadi spirit booster di tengah udara yang panas.

**

Kereta yang dinaiki oleh rombongan LMT 4 – 2019 ini beroperasi dari Jakarta-Blitar. Sebelum kereta berangkat, seluruh siswa dipandu oleh ketua angkatan untuk membaca doa safar bersama-sama. Ketika tiba waktu maghrib, seorang siswa mengumandangkan azan di tengah kereta, dilanjutkan dengan instruksi untuk mempraktikkan tayamum. Seluruh siswa menjamak shalat maghrib dan Isya, kemudian membaca surat Al-Kahfi sebagai salah satu sunnah malam Jum’at. Sehingga dimana ada siswa-siswi SMPIT Insantama Kota Bogor, disanalah terdengar bacaan Al-Quran. Selain program yang ditentukan oleh sekolah, siswa-siswi tampak menikmati perjalanan di kereta dan banyak bercengkrama satu sama lain. Namun guru-guru tetap mengingatkan untuk menjaga adab-adab safar yang telah dipelajari, serta senantiasa menjaga keterpisahan antara akhwat dan ikhwan. Hingga tiba waktu tidur malam, seluruh siswa diingatkan agar tetap menjaga ketenangan dan ketertiban.

Hari ini memang sangat melelahkan, namun ingat bahwa tidak ada pemimpin yang dibesarkan lewat kemudahan dan kenyamanan. Semoga seluruh peserta mampu menerapkan fiqh safar tidak hanya pada saat bersama di Insantama, tapi menjadi bekal ilmu yang akan diterapkan hingga kedepannya 😊

“The True Leader never born from easiness and enjoyment. They are formed through difficulties, challenges, and tears”
-Student commitment-

LMT 4 – Goes To Pare 2019
“Bizartium Goes to Pare”
Conquer English, Conquer the World

Reported by Layyin