Pemimpin Sejati Itu Kalian!

0
1010

Reportase Khas
LMT 2 – 2019
Longmarch Taklukkan Bogor
29 Agustus 2019

Pemimpin Sejati Itu Kalian!

“Kalian itu pasti menjadi pemimpin umat masa depan karena kalian memang ditunggu oleh umat! Kalianlah yang akan membawa umat kembali pada kebangkitannya, pada kemuliaannya… Karenanya ikuti kegiatan ini sungguh2, sepenuhnya…
Selamat jalan… Selamat berjuang…
Bismillah”

**

Mentari pagi menyambut anandas untuk menaklukkan Bogor. Bogor akan ditaklukkan? Ya, menaklukkan diri sendiri agar siap dipimpin siap memimpin. Menghilangkan semua rantai gajah yang masih membelenggu yang akan menghalangi terwujudnya mimpi besar. Caranya? Berjalan kaki sejauh 50 km mengelilingi Bogor dari pukul 06.30 hingga kembali ke sekolah pukul 20.00. Berjalan kaki dengan penuh disiplin termasuk dalam makan dan minum sesuai aturan hanya dengan telur rebus, pisang dan air minum mineral serta potongan-potongan kecil gula merah.
Hadapi atau hindari?
Hadapi!!! Allahu Akbar !!!

Susunan rapi barisan anandas dalam formasi duduk mewarnai halaman tengah gedung Insantama. Terdengar suara suntikan semangat.

“Kalian itu pasti menjadi pemimpin umat masa depan karena kalian memang ditunggu oleh umat! Kalianlah yg akan membawa umat kembali pada kebangkitannya, pada kemuliaannya… Karenanya ikuti kegiatan ini sungguh2, sepenuhnya…
Selamat jalan… Selamat berjuang…
Bismillah”

Suntikan semangat itu ternyata berasal dari Ketua Yayasan SIT Insantama, Ust. Ismail Yusanto. Anandas menyimak dengan seksama. Kalimat penting bagi masa depan anandas. Kalimat yang membuat semangat anandas membuncah untuk membuat jejak langkah bersejarah dalam kehidupan anandas. Insya Allah.

Perjalanan dimulai dengan melewati Jl. Hegarmanah IV menuju Kebun Percobaan IPB. Kebun buah yang luas. Beruntung anandas bisa menikmatinya.
Melewati gang-gang perumahan penduduk yg sempit dan berliku. Menumbuhkan empati anandas kepada umat.

Dua jam kemudian anandas menghentikan langkahnya demi menunaikan shalat dhuha di Masjid An-Nashr (bagi ikhwan) dan Masjid Nurul Iman (bagi akhwat). Ini menegaskan bahwa perjalanan ini harus makin mendekatkan diri kepada Allah Swt, bukan malah menjauhkan. Anandas harus makin menggantungkan diri kepada Allah Swt, satu-satunya Dzat tempat bergantungnya hamba. Karena hanya dengan idznullah dan nashrullah, hidup kita akan penuh berkah! Alhamdulillah.

Pematangan sawah yang berselingan dengan kebun menjadi pemandangan selanjutnya. Di sepanjangan perjalanan, selalu hadir para pembantu spesial yang menyambut, mengarahkan dan menyemangati. Mereka adalah para tokoh masyarakat, ibu-ibu rumah tangga dan satpam komplek. Masya Allah. Anandas juga saling membantu satu sama lain, pantang menyerah.

Meskipun lelah dan tak bisa beristirahat, anandas pantang menyerah dan terus berjalan. Melewati pinggir jalan kecil dan menyusuri dan membelah sungai dengan jembatan kecil dari titian bambu. Semua melatih anandas agar senantiasa hati-hati, fokus dan kerjasama tim yang baik.

Di satu sisi sungai yang disebrangi, Anandas diwakili Ustadz Kurnia juga mewakafkan tambang jembatan yang sudah digunakan untuk membantu warga sekitar yang ternyata memang memerlukannya untuk menyeberangi sungai. Masya Allah Alhamdulillah wa syukurillah… Selalu ada kesempatan untuk beramal sholeh.

Setelah melawati sungai, anandas kembali melanjutkan perjalan menuju Desa Sinar Sari. Anandas masih menikmati suasana persawahan yang begitu luar biasa. Hijau membentang memanjakan mata. Alhamdulillah anandas sampai di Desa Sinar Sari dalam keadaan sehat. Tepat di depan Kantor Desa anandas mendapatkan sambutan hangat dan suntikan motivasi dari sang Kepala Desa Sinar Sari.

“Alhamdulillah, kita sudah sampai di Aula Desa Sinar Sari, persinggahan dari ananda sekalian, semoga bisa menambah pengalaman bagi ananda semua. Jalan yang dilalui berlika-liku. Ini adalah pengalaman berharga bagi ananda semua. Sudah setengah perjalanan. Selamat Berjuang. Semoga selamat sampai tujuan.”

Alhamdulillah. Singkat, tapi bermakna. Perjuangan tak boleh berhenti!

Anandas melanjutkan perjalanan ke IPB Darmaga. Kembali melewati persawahan, perkebunan dan membelah sungai. Dengan tali menyeberangi sungai. Hingga akhirnya tiba di Dramaga Tower. Anandas terus berjalan ke arah gang dan masuk ke jalan raya. Akhirnya, Kampus IPB Darmaga! Yeaay alhamdulillah etape pertama selesai.

Di IPB anandas menuju Belairung Abdul Muis Nasution Fateta IPB. Tajuknya Satu Jam Menjadi Mahasiswa IPB! Langsung dengan Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bapak Prof. Dr. Ono Suparno. Beliau tak sendiri, tapi didampingi 2 Mahasiswa Berprestasi Fateta. Masya Allah.

“Selamat Datang para pemimpin masa depan di Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Selamat mewujudkan mimpi besar kalian yang sudah diajarkan di sekolah kalian. Semua itu sangat bermanfaat untuk masa depan kalian. Jangan lupa, itu semua harus diwujudkan di atas kerangka kalian sebagai anak yang sholeh dan sholehah!”
Prof. Dr. Ono Suparno

“Jangan ragu-ragu untuk bermimpi. Life Plan kita, SMP, SMA, Kuliah, Kerja. 2019 : Goal, Plan, Action”
“Tips n trick-nya adalah buku harian, jadwal yang tersusun rapi, manajemen waktu, sistem prioritas, opportunity cost, produktif (bukan sibuk), be earth”.
Kak Habiburohman

Sesi berikutnya adalah sesi pertanyaan, salah satu dari anandas bertanya tentang “Bagaimana respon kakak pemateri ketika berhasil mewujudkan mimpi itu ?”

“Bersyukur dan bahagia.”
“Ketika berhasil meraih mimpi tersebut jangan sombong dan selanjutnya kita harus lanjut ke tahap selanjutnya (jangan merasa sudah puas).”
Demikian jawaban kakak pemateri. Alhamdulillah.

Acara selanjutnya adalah menonton film LMT2 2018. Anandas ditemani Prof. Ono dan Kakak Mahasiswa menyaksikan film perjuangan ini. Semua larut. Luar biasa! Beliau-beliau juga mengapresiasi. Film ini membuat anandas bertambah semangat untuk menuntaskan penaklukan kota Bogor etape kedua yakni kembali ke sekolah. Allahu Akbar !!!

Selanjutnya, anandas makan siang dengan menu nasi dan ayam goreng yang lezat ditambah buah jeruk medan yang hemm. Rasa lapar bercampur semangat membara, maka jadilah makan yang lahap. Tak ada sisa. Hanya kemasan kertas yang tersisa. Hehehe.

Lalu, anandas dikumpulkan masih di halaman rumput AMN Fateta. Diajarkan khusus oleh Ustadz Kurnia teknik wudlu hanya dengan air mineral dalam botol, itupun tak sampai menghabiskan sepertiga volumenya. Setelah itu, semua mempraktekkan dan kemudian menunaikan shalat dzuhur secara berjama’ah. Masya Allah. Siang itu halaman rumput menjadi saksi amal sholeh anandas. Alhamdulillah wa syukurillah.

Setelah selesai sesi ini, anandas berbaris rapi jali dan melanjutkan lagi perjalanan menuju SIT Insantama tercinta. Melewati daerah kampus dalam IPB. Melewati jalan-jalan sempit dan melewati jalur cukup ekstrim, menanjak dan menurun cukup curam. Alhamdulillah semua bisa melewati.

Anandas juga melewati lahan penuh belukar dan jalan komplek perumahan. Berikutnya menyeberangi jalan raya, berpindah ke sisi seberangnya. Meski lelah, anandas tetap berjuang sampai titik akhir perjalanan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.20, waktu ashar telah tiba. Kami menunaikan shalat ashar berjama’ah, lalu melanjutkan perjalanan menuju daerah Bubulak. Cuaca sudah mulai mendung, tapi kami tetap berikhtiar dan bertawakkal untuk sampai tujuan.

Jalanan sudah mulai becek, tapi semangat anandas masih terus membara. Apalagi selalu ada pasukan khusus Ibu- ibu dan Bapak-bapak Fosis yang setia mendampingi. Motor dan mobil komando dari Fosis juga setia berjaga. Alhamdulillah.

Terus anandas berjalan rapi. Lebih dari 200 meter panjang kami semua. Tetap rapi jali, berjalan satu-satu. Semua taat komando.

Alhamdulillah, magrib anandas sudah sampai di Masjid al Muslihin yang tak jauh lagi dari sekolah. Kami shalat maghrib berjama’ah dan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Insantama. 1000 meter terakhir rasanya. Ayo, dilarang mengeluh, mengeluh hanya akan menjauhkan mimpi besar dari kenyataan… Allahu Akbar!!!

Tepat setelah isya, anandas sampai di sekolah. Sambutan luar biasa datang dari kakak-kakak mereka ! Insantama meriah sekali malam itu. Lagu-lagu nasyid penyemangat terus dikumandangkan oleh kakak kelas mereka. Dan… Ini juga yang menambah keharuan kita semua, alhamdulillah dua teman anandas ikut berhasil tuntas menjalani LMT2 ini. Yang pertama, ananda Mirza yang terpaksa menggunakan kruk dan kursi roda. Alhamdulillah, ikut berjuang sebisanya! Juga ananda Lutfi yang sambil memeluk kakak kelas pendamping di kanan dan kirinya juga berhasil sampai garis finish perjuangan ini.

Pemimpin sejati itu Kalian!

Alhamdulillah…
Amazing…
Allahu Akbar…
Yesss!

Reported by Kak Azzam