Menjalin Komunikasi antara Guru dan Siswa di Masa Pandemi

-

Menjalin Komunikasi antara Guru dan Siswa di Masa Pandemi

Penulis: Adi Fadjar Nugroho

Dalam pembelajaran online, waktu pertemuan akan habis untuk membahas masalah kognitif. Padahal, anandas juga membutuhkan bercengkerama dengan teman-temannya. Maka di SDIT INSANTAMA BOGOR, kami membuat sebuah forum untuk merealisasikan hal itu agar komunikasi antar siswa tetap berjalan. Kami membuat kelompok-kelompok kecil berisi 6-7 siswa. Di waktu khusus selama 30 menit guru akan mengajak kelompok kecil ini mengobrol bebas tentang hobi, kesukaan, cerita keseharian, tebak-tebakan dan aktivitas lainnya.

Misalkan, hari Senin guru akan bersua dengan Kelompok Satu, di hari Selasa akan bersua dengan kelompok Dua dan seterusnya. Dengan mekanisme bergilir ini membuat anak-anak mempunyai waktu curhat dengan sesama temannya di dalam kelompok itu. Jika diperlukan maka satu bulan atau dua bulan sekali kelompok di rombak untuk menyegarkan suasana.

Forum komunikasi ini adalah waktu yang dinanti siswa. Forum yang ringan, penuh canda dan sarana komunikasi yang efektif diantara anak-anak. Mengapa Forum ini dibatasi 6-7 siswa ? Dengan harapan semua siswa aktif dalam forum ini. Jikalau di kelas mereka mungkin belum bisa mengekpresikan dirinya, maka di Forum ini diharapkan mereka punya kesempatan “Unjuk Gigi” di antara teman-temannya.

Guru harus sekreatif mungkin untuk menghidupkan suasana. Mulai dari humor-humor ringan, tebak-tebakan seru atau cerita “Heboh”. Intinya Forum ini dibuat dan diciptakan untuk menjaga komunikasi anandas dengan sesama temannya.

Selain keakraban kelompok, guru juga membutuhkan Komunikasi Pribadi dengan masing-masing siswa. Komunikasi ini untuk tegur sapa empat mata dengan siswa tertentu. Dengan asumsi satu kelas antara 25-28 siswa maka kita harapkan ananda minimal dihubungi 1 kali oleh guru ikhwan dan satu kali oleh guru akhwat. Dalam moment ini, guru bisa membicarakan masalah private yang mungkin tidak bisa diumbar di muka umum. Bisa jadi terkait kesulitan ananda dalam masa belajar di rumah, motivasi individu kepada ananda dan hal-hal private lainnya.
Diharapkan dengan cara tersebut, anandas bisa lega mengeluarkan segala keluh kesah kepada bapak dan ibu gurunya. Tidak ada batas atau rasa malu di dengar oleh teman lainnya.

Kepiawaian guru dalam menggali segala permasalahan anak, sedang mendapatkan tantangan. Seberapa mampu guru menggali kendala yang dihadapi anak-anak selama pembelajaran dimasa pandemi akan sangat berpengaruh kepada keberhasilan pendidikan. Karena saat kendala anak-anak bisa ditemukan, maka insyaa Allah mudah untuk dibantu solusinya. Hasil ini bisa dikonfirmasi dengan melanjutkan telefon secara pribadi kepada masing-masing orang tua siswa.[]