Kontrol Orang Tua Agar Gadget Aman Bagi Anandas

-

Kontrol Orang Tua Agar Gadget Aman Bagi Anandas

Penulis: Sonny Lazuardi

Di pagi yang cerah, cuacanya bersahabat, mentari menampakkan wajahnya di sebelah timur. Tak ada yang menghalangi cahayanya menembus awan dan menyinari bumi.

Kala itu Sabtu , 6/3/2021 kami berada di studio unit SMAIT Insantama. Tim BK (Bimbingan Konselling) bersama 1 operator, ditambah 1 orang siswa turut membantu kegiatan. Cukup 4 personil saja yang ada di sana, kami beraksi dalam studio.

Ya, kami dari BK membuat kegiatan besar spesial, yaitu talkshow daring yang sengaja dibuat khusus untuk orang tua siswa SMAIT Insantama. Sementara itu siswa tetap bersekolah, BDR seperti biasa. Kegiatan ini dirancang menyesuaikan dengan situasi saat ini. Dimana situasi pandemi, siswa belajar mau tak mau dengan gadgetnya. Sehingga dalam acara ini kami mengangkat tema; “Gadget aman dalam genggaman ananda.”

Kegiatan ini kami anggap penting lantaran anandas selalu menggenggam benda datar yang berteknologi tinggi itu setiap hari. Demi kepentingan BDR gadget digunakan, sementara bila BDS Insantama melarangnya.

Acara dipandu oleh pak Sonny (guru BK) sebagai Master of Ceremony-nya. Sementara moderator, ibu Rezkiana (guru BK/koordinator). Dan pembicaranya ibu Zulia Ilmawati sebagai konsultan psikologi Insantama yang memberikan materi bergaya talkshow. Acara berlangsung selama 2,5 jam.

Sebelum memasuki acara inti, tak ketinggalan, terlebih dahulu di awali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh ustadz Shalih melalui rekaman video yang sudah dipersiapkan.

Disambung sambutan manajemen, yaitu Kepala Sekolah SMAIT Insantama, bapak SM. Pertiwiguno atau pak Uno biasa disapanya. Beliau
menceritakan situasi BDR dikaitkan dengan penggunaan gadget anandas. Menurut beliau, tentu menjadi perhatian ketika terjadi kebiasaan berbeda, sebelum pandemi COVID-19 melanda gadget dilarang saat BDS, tetapi sekarang “wajib” gadget saat BDR.

Kemudian beliau “menyambangi” para orang tua dengan menyapanya dan mengajak ngobrol.

Selanjutnya, sambutan dari ketua FOSIS SMAIT Insantama, Pak Ivan Selairy, namun sang ketua sedang bentrok dengan kegiatan Insantama kelas XII pra-LKMA sehingga mendelegasikan pada anggotanya. Bu Dwi angkat bicara menggantikan pak Ivan.

FOSIS memberikan dukungannya terhadap kegiatan talkshow ini.

Selanjutnya, acara inti yang ditungu-tunggu talkshow bersama konsultan psikologi Insantama, ibu Dra (Psy) Zulia Ilmawati. Dengan pembawaannya yang tenang beliau dipersilakan bicara, diarahkan oleh moderator, ibu Rezkiana.

Diawali sebuah tayangan video remaja yang kecanduan gadget, betapa menggambarkan secara mental ketergantungan, tak bisa lepas gadget meski sebentar. Remaja ini bermasalah, perhatiannya tidak bisa fokus, kecuali kepada gadget dan gadget. Aktivitas lainnya sangat terganggu dari bangun tidur sampai tidur kembali yang diperhatikan hanyalah si benda canggih berlayar datar itu.

Nah, inilah yang kemudian menjadi gambaran bagaimana bila anak remaja kita kondisinya serupa, sungguh mengkhawatirkan bukan?

Dalam talkshow itu ditampilkan pula hasil temuan BK berdasarkan survey, (penyebaran kuesioner) kepada seluruh anandas SMAIT Insantama tentang penggunaan gadget. Apakah kecanduan atau aman. Dapat dilihat kemudian dari hasilnya, dari keseharian anandas. Ditemukan ada anandas yang terkena kecanduan ringan ada pula yang berat. Tentu ini menjadi PR anandas dan orang tua bagaimana mengatasi permasalahannya, agar masalah gadget ini teratasi.

Inilah yang menjadi bahan talkshow pada kesempatan itu. Kami mencoba menjembatani masalah yang terjadi di rumah, antara gadget yang dipegang anandas sebagai kesenangannya dengan kebutuhan akan gadgetnya, terutama ketika BDR.

Orang tua di rumah membersamai anak, diberikan panduan untuk memastikan apakah gadget ananda aman bagi: kesehatan, sosialisasi, dan kontennya. Dapat dilihat dari perilaku kesehariannya.

Peran orang tua dalam mengontrol sangat diperlukan, orang tua diharapkan melakukan pendekatan yang hangat kepada anak sehingga tidak terkesan menghukumi dalam mengendalikan gadget anandas.

Jadi di sini diperlukan sinergi antara orang tua, anandas, dan sekolah. Kami, dari sekolah mencoba memberikan arahan sekaligus pencerahan terkait masalah gadget anandas.

Semoga ini menjadi solusi bagi orang tua yang sering galau dengan permasalahan gadget anandas.

Acara ditutup dengan doa, melalui rekaman video ustadz Ahkam yang sudah dipersiapkan. Dengan demikian berakhirlah kegiatan talkshow BK.

Semoga kami dapat membuat kegiatan semacamnya dengan tema yang penting lainnya. Tentu yang sangat dibutuhkan untuk keberhasilan anandas dan kita semua.