Khatmul Qur’an Ke-10, Terbesar Sejak 2008

0
496

Sebanyak 141 santri yang telah lulus Imtas mengikuti Khatmul Qur’an Ke-10 SIT Insantama, Sabtu (31/3) di Auditorium SIT Insantama. Ini merupakan jumlah peserta Khatmul Qur’an terbesar sejak pelaksanaan yang pertama kali di tahun 2008.  Sedangkan di tahun sebelumnya (2017), pesertanya mencapai 86 santri.

Sejak pukul 8 pagi, auditorium sudah dipenuhi orang tua santri dan tamu undangan.  Shalawat Qur’ani yang dilantunkan Ustadz Agus Hilman dan Ustadz Alex mengiringi peserta naik ke atas panggung.  Para tamu undangan dan panitia pun ikut bersenandung.

Acara diawali dengan pembacaan bersama Surat Adh Dhuha hingga An Naas oleh para peserta yang telah duduk rapi dan khidmat di atas panggung.  Surat-surat pendek yang dibacakan dengan tartil ini mempertegas closing para santri yang telah menamatkan tadarus Quran sebelumnya, baik kegiatan tadarus di rumah maupun di sekolah.  Sedikitnya setiap santri mengkhatamkan bacaannya satu kali selama mengikuti program Qiraati.  Closing ini disempurnakan oleh peserta dengan doa Khatam Al-Qur’an.

Ustadz Adhi Maretnas mewakili Yayasan Insantama Cendikia memberi sambutan pertama, dilanjutkan Ibu Hajah Rosyidah selaku Penanggung Jawab Qiraati Insantama yang  menyampaikan rasa bangga dan terharu dengan para santri yang telah berhasil melalui proses pembelajaran Qiraati yang panjang dan juga beberapa tahap tes.  Semua itu tentu saja tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tua.

Pada sesi Imtihan, para tamu undangan dipersilahkan menguji para santri. Beberapa pertanyaan disampaikan kepada peserta dan alhamdulillah semua peserta bisa menjawab.  Hadiah pun diberikan kepada peserta yang bisa menjawab.

Koordinator Qiraati Bogor-1 Ustadz Aliansyah menunjuk dua peserta untuk membaca ayat yang dipilih acak. “Inilah ‘enaknya’ Qiraati. Guru tidak capek membetulkan, tinggal meminta santri mengulang. Standar Qiraati di seluruh dunia sama seperti itu,” ujarnya.

Setelah sesi Imtihan berakhir, satu persatu nama santri peserta Khatmul Qur’an dipanggil dan diberi syahadah, sebagai tanda kelulusan program pembelajaran Qiraati.   Prosesi penyerahan syahadah ini diakhiri dengan pemanggilan dan pemberian hadiah pada empat peserta termuda Khatmul Qur’an kali ini,  yaitu Shafwan Mahlil,  Rifdha Dzimar, Khumaira Ayudiana dan Arkhalifi Priya. Keempat santri tersebut adalah siswa kelas II yang telah berhasil menyelesaikan pembelajaran Qiraati.

Acara ditutup dengan penyampaian pesan dan kesan dari orang tua peserta. Ibunya Arkha mewakili orang tua SD menyampaikan rasa bangga pada para santri dan menyampaikan bahwa pembelajaran Qiraati sangat mantap dan melekat di anak-anak.  Sedangkan, ayahnya Abi Putri Safine mewakili orang tua SMP menyampaikan rasa syukur serta terima kasih pada para pengurus, pihak sekolah dan para guru atas apa yang dicapai para santri.

Peserta Khatmul Qur’an turun dari panggung seraya menyalami para guru Qiraati yang berbaris di samping panggung.  Tanpa dikomando, para orang tua pun menyambung barisan akhir santri dan menyalami para guru. Tidak sedikit orang tua yang terharu, menitikan air mata ketika bersalaman sambil berulang-ulang mengucapkan rasa terima kasih pada para guru.[] Lia