INACRAFT 2019: Walau Sedikit yang Penting Ilmu Melejit

0
501

J.Co atau Jahit Community merupakan salah satu ekskul wajib pilihan yang ada di SMAIT Insantama. Dimana, anggota J.Co akan belajar mulai dari cara membuat pola, sampai mahir dalam menjahit. Beranggotakan Nurul Qamariah (XI), Annisa Rahma (XI), Zarkasya umniyah (XI), Nayla istiqomah (X), Syara Tazkia (X), Mujahidah Cholis (X), dan Aisyah D (X). JCo merupakan satu-satunya ekskul yang anggotanya paling sedikit. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat para anggota untuk terus memupuk ilmu mengenai jahit-menjahit.

Sabtu/ 27 April 2019, kami ditemani dua pembina, melakukan visiting ke salah satu pameran ternama yaitu INACRAFT 2019 yang ke-21 tahun. Bertempat di Jakarta, kami harus melakukan perjalanan yang lumayan jauh. Dengan menggunakan kereta, akhirnya kami sampai di Stasiun Sudirman pukul 09.00 WIB. Perjalanan dilanjutkan menggunakan Grab atau Taxi Online . Sampailah di JCC atau Jakarta Convention Center, tempat dimana INACRAFT 2019 digelar.

Sekadar informasi, INACRAFT (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) lahir dari pemikiran sederhana tetapi mulia, memperbaiki kesejahteraan hidup perajin dan pengusaha di bidang kerajinan di Indonesia. Ide ini diwujudkan oleh ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia).

Sangat beruntung, kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi INACRAFT. Karena selain mendapat pengalaman luar biasa, kami juga mendapat banyak sekali ilmu mengenai Dunia Kerajinan . Terlebih lagi, kami diizinkan membeli apapun yang memikat hati, asal masih dalam batas wajar.

Sangat menyesal jika tak membawa banyak uang, dan sepertinya sehari saja tak cukup untuk mengelilingi pameran ini. Karena produk yang disediakan mulai dari tas sederhana yang terbuat dari kain sampai lukisan pemandangan keren yang terbuat dari bordiran benang. Bahkan, INACRAFT menyediakan berbagai macam batik khas daerah, mulai dari Sabang sampai Merauke. Keren kan? Hehe

Sayangnya, pengunjung INACRAFT dominan orang luar Indonesia. Ada yang dari Jepang, Pakistan, Maroko dll. Padahal, produk yang disediakan adalah produk asli Indonesia. Namun hal ini juga berarti bahwa produk Indonesia digemari oleh berbagai Negara.

Selesai berkeliling, kami melaksanakan salat Zuhur di musala JCC. Dilanjutkan dengan makan siang, tak lupa membawa buah tangan untuk sekolah, kami pun bergegas menuju stasiun Sudirman sekitar pukul 15.00 WIB untuk kembali ke Bogor. Karena jarak yang lumayan jauh, dan jalanan yang cukup macet. Kami baru sampai di SIT Insantama sekitar pukul 19.00 WIB.

Huft, perjalanan ini cukup melelahkan, tapi banyak hal yang didapatkan.