CRISIS ACTIONS
Penulis: Cut Putri Cory
Saat nafas sudah terengah-engah, sepotong-sepotong. Berbagai alat deteksi nyawa menempel pada tubuhnya. Dia tak lagi bisa membuka kedua matanya, apalagi sekadar berbicara untuk berwasiat. Inilah titik kritis dalam hidup manusia, genting, saat semua berharap dia mampu keluar dari pintu kematian dan kembali kepada keluarga. Namun apa daya, Allah Rabb yang punya kuasa, sekuat-kuat upaya kita menahan, takkan mampu kita menunda ajal.
Jika kita memahami bahwa kita semua akan mengalami masa krisis itu, tak ada yang paling baik untuk dilakukan kecuali mempertahankan rasionalitas untuk melakukan aksi cepat tanggap selamatkan akhirat. Maut tak bisa menunggu. Pasti kita akan bersegera melakukan berbagai amal, mulai dari menyedekahkan baju yang bertumpuk menggunung di lemari, memeluk dan membaca Al-Qur’an yang berdebu lama telah kita tinggalkan, pun mengubah standardisasi bahagia dari secuil makna materi, kepada semata-mata ridha Ilahi. Tapi tak banyak yang menyadari bahwa satu yang menjadi problem kita adalah panjang angan-angan, mengira bahwa kita masih punya banyak waktu. Astaghfirullah.
Buya Hamka berkata, “Kehidupan itu laksana lautan, orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.”
#SMPITInsantama
#SekolahCalonPemimpin