Insantama Market Day (IMD) adalah acara tahunan yang diadakan di SDIT Insantama dengan tujuan mengajarkan kepada anak-anak cara berdagang sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan Rasulullah SAW. IMD kali ini hadir dengan semangat yang luar biasa dan mengusung motto “Untung, Halal, Berkah” untuk mengingatkan pentingnya jual beli yang sesuai dengan syariat.
Acara pembukaan IMD semester ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan dilakukan langsung oleh Ibu Zulia Ilmawati, S.Psi, Ketua Tim Research and Development (RnD) Yayasan Insantama Cendekia (YIC). Pembukaan dilaksanakan pada Rabu pagi, 19 Februari 2025, di lapangan upacara SDIT Insantama Bogor.
Dalam sambutannya, Ibu Zulia menekankan pentingnya menjaga prinsip untung, halal, dan berkah dalam setiap transaksi jual beli. “Untung berarti kita berharap para pedagang bisa meraih keuntungan yang layak. Halal menandakan bahwa produk yang diperjualbelikan harus sesuai dengan ketentuan Islam, dan berkah artinya segala bentuk transaksi harus mendatangkan keberkahan di dunia dan akhirat,” jelas Ibu Zulia. Setelah pembacaan do’a masuk pasar secara bersama-sama, acara resmi dibuka dengan peletusan balon oleh Ibu Zulia, disambut semangat oleh semua yang hadir.
Salah satu aspek unik yang membedakan IMD di Insantama adalah kehadiran tiga orang Qadhi Hisbah yang bertugas memastikan bahwa transaksi yang terjadi sesuai dengan prinsip halal dan membawa keberkahan. “Kami memastikan semua produk yang dijual halal dan tidak ada penipuan dalam proses jual beli,” terang Pak Agus Sulaeman, salah satu Qadhi Hisbah, yang turut hadir untuk memperkenalkan tugas mereka kepada hadirin.
Pak Ari Susanto, qadhi lainnya, menambahkan pesan untuk para orang tua agar tidak membantu anak-anak mereka yang menjadi penjual selama acara IMD. “Biarkan mereka belajar mandiri, mengatur, dan menjalankan bisnis mereka sendiri,” ujar Pak Ari. Pesan ini penting karena pada IMD sebelumnya, banyak orang tua yang secara tidak langsung membantu anak-anak mereka berjualan. Evaluasi panitia tahun lalu menunjukkan bahwa kemandirian menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
Ketua panitia IMD, Pak Achmad Ibnou Sena, mengungkapkan bahwa tahun ini pihak panitia lebih fokus pada kemandirian siswa. “Kami akan terus mengingatkan para orang tua agar tidak membantu anak-anak mereka berjualan,” tegas beliau.
Salah seorang penjual muda yang terlihat sangat antusias dan mandiri adalah Azzain Abimana Danvir (Abim), siswa kelas 3D. Abim dengan semangat menawarkan dagangannya, es kul-kul dengan harga terjangkau. “Ayo dibeli, es kul-kulnya murah, 3 ribu saja!” teriak Abim dengan percaya diri. Tidak hanya menjual, Abim juga turut membantu dalam menyiapkan produk yang dijualnya, menunjukkan kemandirian yang diharapkan dari setiap peserta.
Selain itu, IMD juga melibatkan para siswa kelas 5 sebagai panitia, memberikan mereka pengalaman berorganisasi dan belajar mengelola sebuah acara besar. Mereka diberi berbagai peran seperti tim pemasang poster, dokumentasi, MC, petugas kebersihan dan kesehatan, serta penjaga stan wahana bermain, yang semuanya berperan penting dalam kelancaran acara.
Keberhasilan IMD juga tidak lepas dari dukungan orang tua siswa. “IMD bukan hanya mendidik anak-anak untuk belajar mandiri, tetapi juga menyatukan orang tua dan anak dalam suasana yang menyenangkan,” ujar Ibu Widia, orang tua dari Muhammad Arsyad, siswa kelas 2. “Anak-anak terlihat semangat dan kreatif, dan kami sebagai orang tua sangat mendukung kegiatan ini,” tambah Ibu Rika Kartika, orang tua dari Ghozi Imam, siswa kelas XI SMAIT Insantama Bogor.
Secara keseluruhan, IMD tahun 2025 di SDIT Insantama Bogor berlangsung sukses, memberikan pengalaman berharga bagi siswa, orang tua, dan seluruh komunitas sekolah. Semoga kegiatan ini terus berkembang, semakin mendalamkan pembelajaran bagi siswa, serta menjadi sarana mempererat silaturahmi antara orang tua dan sekolah.