Bertabur Keistimewaan untuk Merancang dan Fiksasi Mimpi Besar

-

Bertabur Keistimewaan untuk Merancang dan Fiksasi Mimpi Besar

Penulis: Irfah Zaidah

“Bermimpilah Setinggi Langit, Apabila Engkau Jatuh akan Jatuh Diantara Bintang-Bintang”

Hari ketiga (Kamis, 04/08/22) LMT-1 SMPIT Insantama, sekaligus menjadi hari terakhir penyampaian materi dari para trainer. Bertabur keistimewaan di hari terakhir ini; Istimewa yang pertama, tampilnya Pak Karebet Widjajakusuma (Dirsis SIT Insantama) menyampaikan materi LMT-1 untuk semua Angkatan Kelas 7 yang baru. Sedangkan penyampaian materi training untuk Angkatan Kelas 8 dan 9, oleh wali kelas masing-masing.

Istimewa yang kedua, materi pamungkas training adalah materi inti; Bagi Angkatan Kelas 7 ‘Merancang Mimpi Besar’. Untuk kelas 8 dan 9 ‘Mem-fiksasi Mimpi Besar’.

Istimewa yang ketiga, jika biasanya pemaparan materi mengharuskan semua Angkatan untuk berkumpul di satu lokasi yaitu MPI (Masjid Pendidikan Insantama). Pada hari terakhir, dibedakan tempat. Angkatan Kelas 7 di MPI, sedangkan Angkatan Kelas 8 dan 9 menempati ruang kelas yang diatur berjeda 1 kelas antara satu kelas dengan kelas yang lain. Dengan tujuan, suara masing-masing trainer bisa power full dan tidak saling mengganggu.

Istimewa yang keempat, ada sesi work shop yaitu masing-masing siswa membuat road map to big dream di atas karton. Para siswa pun menuangkan Big Dream di atasnya serta berkreasi seindah mungkin.

Istimewa yang kelima, masing-masing kelas membuat dream board berisi kumpulan The Big Dreams siswa satu kelas. Pelaksanaannya 2 hari (4-5/08/22), yang akan ditentukan pemenangnya.

Istimewa yang keenam, performance para trainer berbeda dari hari-hari biasanya terutama pada trainer ikhwan yang tampil gagah dan necis mengenakan jas lengkap dengan dasinya.

Pelaksanaan LMT-1 hari terakhir yang bertabur keistimewaan tersebut, tak dilewatkan begitu saja oleh para siswa. Tampak Nabila Nausrau siswa yang berasal dari Papua ini, menyemangati teman-teman satu kelasnya 9D, sekaligus memimpin ikrar “Kami adalah pemimpin sejati transformasional ansharullah ! Allahu Akbar !”. Semua siswa 9D pun semangat dan percaya diri, mendengar suara Nabila yang lantang dan power full.

Terdengar para trainer, meng-afirmasi positif para peserta. “Kalian, pada hakikatnya adalah hamba Allah Swt, yang bertekat menjadi Calon Pemimpin Sejati Transformasional Ansharullah”.

Pemimpin Islam sejati, tentu tak meninggalkan adab dan akhlak. Untuk menerapkan dan membiasakan keduanya, serta membuat nyaman suasana trainer mendaulat peserta satu kelas untuk mempraktikkan hadits Rasulullah Muhammad Saw:

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Saw:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“.
(HR. Tirmidzi)

Berkompetisi dalam kebaikan untuk meraih ‘the best’ pun perlu diwujudkan, untuk itu trainer membentuk 3 kelompok. Nama kelompok dipilih sendiri berdasarkan kesepakatan masing-masing tim.

Kelompok Aurell dkk, memilih nama ‘Nushaiba’ filosofisnya: Sosok Mujahidah pembela Islam yang tangguh, mampu menjadi pelindung Rasulullah Saw saat di medan jihad, semangat lillah pantang menyerah dalam kebenaran.

Berbeda lagi dengan kelompok Sanaz dkk, memilih nama ‘Rumaysha’
Filosofisnya: Sosok wanita yang taat dan cinta ilmu, istri yang baik, mampu mencetak generasi pejuang Islam.

Lain lagi dengan kelompok Alya dkk memilih nama ‘Uways Al Qarni’: Sosok yang ikhlas, cinta Rasul Saw, dan birrul walidayn.

Masing-masing ketua kelompok harus mampu mempresentasikan filosofis dibalik nama kelompoknya. Untuk selanjutnya, trainer memberikan tantangan-tantangan kepada masing-masing kelompok. Forum pun hidup, tiap kelompok saling berkompetisi dan tentunya kantuk pun bablas.

Waktu pun terus bergulir hampir menuju akhir, tibalah Qisthi menyampaikan arti penting ‘Fiksasi Mimpi Besar’ untuk masa depan “Kita merancang kesuksesan, tidak sebatas duniawi, tetapi hingga meraih Jannah Allah Swt. Misal menjadi sarjana, jangan sarjana yang biasa-biasa saja, tapi yang Cum Laude bahkan Summa Cum Laude. Dan menjadi apa pun kita, harus 1 paket dengan berdakwah dan memperjuangkan Islam. Bismillah kita bisa. Insyaa Allah, Allahu Akbar !”

Yang tak kalah penting, salah satu syarat menjadi calon pemimpin sejati transformasional Ansharullah adalah harus bisa menjadi sosok yang bisa memotivasi diri dan orang-orang yang dipimpinnya, amar makruf nahi munkar dan problem solver. Aurell pun langsung mempraktikkan pemberian motivasi kepada teman sebaya, Indi “Ayo Indi semangat, pasti kamu bisa mewujudkan syarat-syarat menjadi pemimpin sejati transformasional ansharullah. Yakinlah !”

Alhamdulillah 9D menjadi juara 1 untuk Angkatan kelas 9, 8E juara 1 untuk Angkatan kelas 8 dan 7E juara 1 untuk Angkatan kelas 7. Masyaa Allah tabarakallah, antum memang istimewa.

Mimpi besar akan menjadi sekadar ‘bunga tidur, apabila tanpa action. Oleh karena itu, para siswa dibimbing untuk menjadikan Mimpi Besar sebagai titik awal untuk melakukan tindakan-tindakan luar biasa. Di sinilah diperlukan adanya keyakinan yang kuat bahwa bi’idznillah Mimpi Besar tersebut bisa terwujud.

Rancang dan fiksasi Mimpi Besar, berdo’a dan bertawakkal-lah agar impian itu tercapai, bertindaklah untuk menjemput impian. Man Jadda Wajada.[]