Testimoni Parentama 2022: “Isinya Daging Semua”
Penulis: Irfah Zaidah
‘Bogor banget !’ Sebuah ungkapan singkat namun tepat untuk menggambarkan suasana kota Bogor Sabtu, 16/7/22. Jalanan basah, hawa dingin pun terasa lebih ‘nyelekit’ daripada hari-hari biasanya. Apa pasal ? Itu karena kota Bogor yang berjuluk ‘Rainy City’ sedang menunjukkan ‘tabiat’, hujan rintik disertai hawa dingin yang fantastik mengguyur dengan awet selama hampir 2 hari, diawali sekira jam 14.00 hari Jum’at hingga sekira 07.00 merupakan jam keberangkatan para orang tua siswa kelas 7 baru SMPIT Insantama, untuk mengikuti Parentama (Parenting Insantama) ke Gedung Marcopolo di kawasan Bukit Cimanggu City kota Bogor. Antusiasme para orang tua yang ‘terpanaskan’ dengan penuh semangat untuk hadir di acara Parentama, nampak kontras dengan hawa dingin kota Bogor akibat hujan rintik di pagi hari nan redup.
Masyaa Allah, mereka adalah para orang tua pembelajar yang sedang mengawali langkah melalui Parenting Insantama. Sebuah acara penting yang dihelat oleh Insantama, dalam hal ini SMPIT Insantama sebagai sekolah yang berkredo Sekolah Calon Pemimpin, bertujuan menyamakan frekuensi untuk mengokohkan sinergi antara sekolah dan orang tua demi mempersiapkan generasi ‘Calon Pemimpin Ansharullah’.
Tema Parentama 2022 ‘Mempersiapkan Generasi Tangguh Calon Pemimpin, Sinergi Orang Tua dan Sekolah Bangkit Pasca Pandemi’ digelar selama 2 hari, dalam sehari berjalan pada rentang waktu 07.30-15.30 WIB. Pada hari pertama menghadirkan 3 pembicara yang expert di bidangnya masing-masing.
Ustadz M. Karebet Widjajakusumah (Dirsis SIT Insantama) tampil sebagai pembicara pertama, membawakan tema tentang ‘Kesiswaan dan Leadership’. Sebakda coffeebreak sekira 30 menit disusul Ustadz M. Rahmat Kurnia (Dirdik SIT Insantama) tampil sebagai pembicara kedua, membawakan tema tentang ‘Keluarga Samarah’. Di penghujung acara Ustadz M. Ismail Yusanto (Ketua Yayasan Insantama Cendekia) tampil sebagai pembicara ketiga, membawakan tema tentang ‘Menjadi Sahabat Al-Qur’an’.
Didukung dengan tempat Parentama yang representatif, adem, space yang cukup lega dengan center point yang mendukung fokus peserta, dan peserta merasa nyaman karena toilet, mushalla, tempat coffee break berada di area yang berdekatan dengan peserta menyimak materi, sehingga para peserta bisa mengikuti 3 pemaparan materi dengan baik. Jeda rehat untuk coffee break and snack time 30 menit setiap pergantian pembicara, diiringi instrumentalia yang lembut mengalun dan elegant serasa healing sejenak.
“Isinya daging semua; sesi satu hingga tiga, alhamdulillah kami bisa menghadiri Parentama di hari pertama dan insyaa Allah akan hadir kembali di hari kedua”. Demikian ungkapan syukur dari Ibu Nismira Chantialina ibunda dari siswa kelas 7 Arkhalifi Priya Trilaksono, menghadiri Parentama bersama ayahanda Arkha demikian nama panggilan ananda.
“Alhamdulillah, intisari yang saya dapat dari Parentama hari pertama ini; Pak Kar menjelaskan dengan gamblang tentang seluk-beluk Kesiswaan SMP yang tentu berbeda saat SD dulu. Dan juga beliau menjelaskan tentang Leadership and Management yang harus dinikmati prosesnya tahap demi tahap mulai dari LMT-1 hingga LMT-4. Kunci sukses ananda, salah satunya dan utama adalah ‘Orang tua harus tega’ saat ananda berproses, ikhlas… ridha”, bu Nisye demikian panggilan beliau me-review inti materi sesi pertama.
“Ustadz Rahmat me-remind dan melecut kami; ayah bunda Arkha dan (semua yang hadir) untuk lebih meng-istiqamahkan dan meningkatkan kembali kualitas WBK (Waktu Bersama Keluarga) agar kembali kepada visi dan misi rumah tangga hakiki”, optimisme bu Nisye.
“Bersama ustadz Ismail, kami disadarkan untuk menjadi sahabat Al-Qur’an. Serasa ada challenge buat orang tua saat mengingat kemampuan baca Al-Qur’an anak yang semakin meningkat setelah berproses di SDIT Insantama”, ungkap bu Nisye penuh antusias, masyaa Allah.
Lain lagi dengan testimoni ibu Mardiyah bunda Muthia Rahma Ghina Shalihah yang sekarang naik kelas 9 “Banyak info-info dari Pak Dirsis yang memang dibutuhkan oleh ortu terkait Kesiswaan agar ortu tahu bagaimana mereka berproses menjadi Calon Pemimpin” tukas bu Mardiyah
“Ustadz Rahmat, cara penyampaiannya ‘hangat’ dan ‘bikin melek’ para peserta hehehe…”, canda penuh makna dari bu Mardiyah menutup testimoni.
Kali ini testimoni dari ibu Nur Susanti, yang pada tahun lalu putra beliau Maheza Mahardhika telah lulus dari SMPIT Insantama. Kini adik Maheza; Pradipta Bhuana akan menjadi siswa kelas 7 di SMPIT Insantama, “Dari Parentama ini saya semakin optimis dan bersemangat bahwa kami ortu Dipta mampu bangkit untuk mengarahkan anak dengan lebih ikhlas, lebih sabar dan lebih baik lagi agar menjadi Calon Pemimpin bertakwa. Insyaa Allah. Aamiin”. Demikian tekat, do’a dan harapan dari Bunda Dipta.
Semoga sinergi antara orang tua-sekolah bisa lebih kokoh terbangun sedari awal, ilmu bermanfaat dan berbagai tips yang telah diberikan pada Parentama hari pertama, menjadi berkah bagi semua orang tua siswa, siswa, guru, yayasan serta semua civitas SIT Insantama wabil khusus SMPIT Insantama. Aamiin.[]