Alumni Insantama Diterima Banyak Perguruan Tinggi Favorit

-

Meski baru merintas dan meluluskan dua angkatan, kualitas SMA Islam Terpadu tak perlu disanksikan lagi. Salah satu buktinya telah mengantarkan banyak siswanya masuk perguruan tinggi favorit.

Dari 38 siswa yang lulus pada angkatan kedua (2014), tercatat tiga orang yang melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor dengan mengambil jurusan yang berbeda-beda. Abduljalil Hazzi dengan kedokteran hewannya; Muhammad Afifuddin Al-Fakkar masuk ke teknologi panggan dan Muhammad Almas Radifan mengambil ilmu gizi.

Tiga orang melanjutkan ke STT Telkom, yaitu Ziza Amira Syafini dengan sistem komputernya, Fauziyah Salsabila dan Nurisya Amalia dengan desain interiornya.

Selanjutnya, tiga orang yang lain memilih domisili di Bandung dengan universitas yang berbeda. Diantaranya, Muhammad Afif Sholahudin jurusan Muamalah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung; Syifa Nailah Muazzarah di fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung; dan Fadhliyah Rahmah Natsir mengambil jurusan teknik informasi di Universitas Padjadjaran.

Sedangkan, Maulana Ihsan mengambil jurusan Manajemen Sumber Daya Perikanan di Universitas Gadjah Mada; Najway Azka Arrobaniy di Universitas Negeri Malang, dengan psikologinya; Fakhri Akmal Hidayat yang mengambil Ilmu Komputer di Universitas Lampung; Abdurrachma Tarami di Universitas Sriwijaya dengan teknik mesinnya.

Kemudian, Jihan Fadhilah dan Hanifah Fadhilah Atika di Universitas Lambung Mangkurat dengan jurusan agroteknologi dan psikologi; Siti Fatimah Hazidah di Universitas Pamulang mengambil kesehatan masyarakat; Fikriyyah Khairani di Yogyakarta mengambil jurusan manajemen produksi siaran di Sekolah Tinggi Multimedia MMTC Yogyakarta; Sri Sekasaputri dan Niki Dwiyanti Astuti mengambil bahasa Arab di Ma’had Ali bin Abi Thalib.

Adapun Ahmad Nazhif Rahmatu Rabbi menetapkan pilihannya di Universitas Indonesia dengan mengambil sistem informasi; Arini Nur Azizah di Stikes Karya Husada Garut, jurusan kebidanan; Muhammad Fadhilah Abdussalam dan Muhammad Saiful Islam di Gunadarma, masing-masing mengambil teknik arsitektur dan teknik informatika; Muhammad Abduh Daymu di Universitas Negeri Jakarta mengambil teknik sipil, dan Muhammad Abdullah Sayid Ma’ruf di STEI Tazkia, Bogor.

Untuk angkatan pertama (2013), jumlah siswa yang lulus sebanyak 45 orang. Di antara mereka bahkan ada yang kuliah ke luar negeri. Ihsan di Al-Azhar Mesir, Musleh mengambil perkapalan di New York, dan Faiz di Jerman.

Di samping itu, tentu saja tetap banyak yang kuliah di Tanah Air. Di antaranya di Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, STT Telkom, Ma’had Al-Imarot, Institut Pertanian Bogor, Universitas Dipenogoro, Universitas Syahkuala, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan UIN Sunan Gunung Djati.

Sisanya Insyaa Allah, Allah sudah tempatkan di belahan bumi yang lain walaupun hingga kini belum ada kabar mengenai pendidikannya. Itulah sekilas informasi soal para siswa binaan Insantama yang kini menempa dirinya di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.[]