Gema Al-Qur’an di Hari Pertama SATU Insantama

-

Lantunan ayat suci Al Qur’an bergema dari Plasa SIT Insantama. Awal pagi nan cerah di hari Senin, 15 Juli 2019, hari pertama di awal tahun pelajaran 2019-2020. Para siswa SMP melangkah dengan penuh semangat menuju Kampus SIT Insantama. Disambut oleh para guru, saling bersalaman memohon restu di tahun ajaran baru. Mereka bersemangat menyambut hari baru karena yang setahun lalu berstatus siswa kelas 7 dan 8, kini memasuki jenjang yang lebih tinggi. Juga para siswa baru yang datang dengan wajah berseri-seri karena telah menyandang status sebagai siswa SMP yang berseragam putih biru.

Hari nan cerah, setelah meletakkan tas di tempat yang telah disediakan mereka bergegas mengambil air wudhu lalu menyandang kitab suci dan berkumpul di Plasa SIT Insantama. Duduk rapi bersaf-saf mereka kemudian secara bersama-sama menyenandungkan Al Qur’an. Ayat demi ayat bergema bersama cemerlangnya cahaya mentari pagi. Setelah menyelesaikan beberapa ayat Al Qur’an, para siswa berdiri dan secara serempak melaksanakan sholat dhuha.

Matahari mulai meninggi namun tak mengendorkan semangat para siswa. Mereka dengan tegap mengikuti upacara pembukaan SATU Insantama yang dipimpin oleh pak Triana dan para dewan guru yang lain menjadi petugasnya. Upacara berlangsung khidmat dengan pak Hasan Mulyono Guro selaku Kepala Sekolah SMPIT Insantama sebagai inspektur upacara. Tampil dengan tongkat ala Panglima Besar Sudirman, pak Hasan Cinta, demikian beliau biasa dipanggil, membakar semangat para siswa. “Masa SMP adalah masa pendewasaan diri. Masa untuk belajar mandiri.“, demikian kurang lebih isi pesan beliau yang sekaligus membuka acara SATU Insantama.

Seba’da upacara para siswa tetap berkumpul di Plasa untuk diperkenalkan dengan dewan guru dan staf SMPIT Insantama. Selanjutnya acara dibawakan oleh MC tersabar di dunia, yaitu pak Solikan. Sebuah permainan dimana para siswa diminta untuk menebak di kelas mana dia akan belajar dan siapa wali kelasnya. Sebuah permainan yang cukup menguras pikiran dan baru kurang lebih dua jam kemudian terpecahkan.

Selanjutnya para siswa berkumpul di kelas masing-masing untuk “meet and greet” dengan wali kelasnya. Tak terasa adzan dhuhur terdengar berkumandang. Para siswa segera menyegarkan diri dengan wudhu. Kembali bersungkur, bersyukur ke Hadirat Rabb Penguasa Alam Semesta akan nikmat dan kesempatan menuntut ilmu.

Hari rupanya dengan cepat berakhir. Segera setelah melaksanakan sholat dhuhur berjamaah lalu dilanjutkan dengan makan siang, kegiatan hari pertama berakhir dan siswa kembali ke kediamannya masing-masing. Laksamana Hang Tuah berkawan Hang Jebat. Arung samudra, dengan angin ia berkawan. Hari pertama belajar penuh semangat. Tuk wujud cita memimpin peradaban. nf212